Raja mondar-mandir di pintu kedatangan luar negeri. Bermodal selembar foto masa muda Tristan dan Levi. Ia menjemput pria itu di bandara.
Sudah satu jam berlalu sejak pesawat dari jepang mendarat. Namun, Raja belum melihat orang yang mirip dengan foto itu. Wajar saja, itu sudah belasan tahun yang lalu. Raja bahkan tidak mengingat masa kecilnya bersama Levi.
Saat kecil dulu, ia sering digendong oleh Levi. Berjalan-jalan di taman dan mengasuhnya ketika Tristan dan Haruna pergi keluar kota. Raja benar-benar lupa dengan wajah Levi.
Beruntung, ia menemukan foto dan nomor telepon di laci nakas. Dengan penuh harapan, Raja menelepon nomor itu. Tuhan mengabulkan harapan Raja. Ternyata nomor itu masih aktif.
"Tidak mungkin. Dia tidak datang," lirih Raja. Ia kehilangan harapan satu-satunya. Rasa putus asa membuat Raja tertunduk lesu. Melangkah meninggalkan lobby bandara. Raja melangkah lunglai menuju parkiran.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com