Syahera pergi ke taman bermain. Devan sangat suka menaiki wahana komedi putar. Karena hanya wahana itu yang bisa dinaiki olehnya. Wahana lainnya adalah bianglala, tapi Devan tidak menyukainya.
"Mama, tunggu Devan di sini."
"Oke!" Syahera berdiri di pagar pembatas wahana. Ia sudah terbiasa dengan tingkah manja Devan padanya.
Keponakannya itu tidak pernah cukup hanya sekali jika sudah naik komedi putar. Syahera sudah lelah berdiri, hingga kakinya kram dan hampir terjatuh. Untung, ada orang yang menahan tubuh Syahera dari belakang.
"Terima kasih, Mas." Syahera berdiri tegak lalu menoleh. "Ken!" Kedua matanya membelalak lebar.
"Hai, Sya. Apa kabar?"
"Baik," jawab Syahera dengan sinis. Ia tidak mengerti takdir yang sedang menimpanya. Hatinya sedang kesal karena Rendi tidak datang, sekarang harus bertemu dengan Ken. Ia semakin kesal.
"Judes amat sih. Gini-gini, pernah kamu sukai juga lho!" Ken dengan santainya menggoda Syahera.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com