Vivi dan Kamal sama-sama terdiam. Mereka tidak tahu harus mengucapkan apa. Mereka hanya bisa menunggu sampai Haruna bicara.
"Apa yang harus aku lakukan. Aku tidak mau Mama sakit. Bagaimana bisa aku mengatakan tentang perasaanku yang mulai mencintai Tristan. Bagaimana bisa aku mengatakan kalau ... aku sedang mengandung dan ayah dari anak yang aku kandung adalah Tristan. Orang yang sangat Mama benci. Tolong aku, Tuhan," batin Haruna meratap pilu. Dilema dihatinya tidak bisa ia ungkapkan.
Vivi menggeser posisi duduknya di samping Haruna. Ia memeluk kakaknya yang terisak. Vivi tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi karena saat ia keluar dari kamar, Anggi sudah tergeletak.
"Vi, ajak Haruna beristirahat di kamarmu. Kita bisa bicarakan itu nanti saat Haruna sudah lebih tenang. Papa harus menemani ibu kalian," ucap Kamal, ia lalu masuk ke kamarnya.
"Ayo, Kak," ajak Vivi. Ia menggandeng tangan Haruna dan mengajaknya masuk ke dalam kamarnya.
Haruna duduk di tepi tempat tidur.
***
Support your favorite authors and translators in webnovel.com