webnovel

Hari Pertama Di Sekolah

Pagi ini di kota Xiwu, terlihat murid dan beberapa guru yang berlalu lalang memasuki area Sekolah Menengah Atas Zhaoling, termasuk para murid baru yang yang akan menjalani 3 tahunnya di SMA Zhaoling. Mereka datang ke sekolah dengan perasaan campur aduk, SMA Zhaoling terkenal dengan sistem pembelajaran yang ketat dimana semua siswa di haruskan mencapai nilai target pada setiap ujiannya, hal ini karena sekolah ini menjadi sekolah contoh dimana dalam berbagai aspek lebih unggul di bandingkan sekolah lainnya. Kepala sekolah dan guru-guru disana terkenal sangat kompeten dan tegas.

**

Hari ini dengan sedikit tertekan dan bersemangat Ri-Ahn melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah, hal pertama yang ada di pikirannya adalah, sekolah ini sangat luas. Terdapat delapan bangunan besar dan megah tingkat empat yang terdiri dari ruang kelas, ruang guru, laboratorium, perpustakaan, kantin, ruang olahraga, dan aula. Di tengah-tengah sekolah terdapat lapangan dan sebuah pohon yang sangat besar dan tumbuh dengan subur dengan daun yang rindang, Ri-Ahn melihat sekilas kearah pohon lalu berjalan melaluinya dan berkumpul di lapangan bersama murid baru lainnya.

Setelah pengenalan singkat dari senior, Ri-Ahn diarahkan menuju aula untuk mengikuti acara sambutan dari kepala sekolah dan guru serta pembagian kelas nantinya. Ri-Ahn berjalan perlahan mengikuti kelompok murid yang ada di depannya, ada beberapa murid yang berjalan beriringan dengannya mereka bertukar pendapat tentang sekolah baru mereka dan seperti biasanya, para murid pria dan wanita akan membicarakan senior yang menonjol dan akan menjadi pujaan hati mereka, sebenarnya Ri-Ahn juga memperhatikan seniornya hanya saja menurutnya itu tidak penting untuk saat ini.

Setelah beberapa saat Ri-Ahn tiba di aula kepala sekolah dan guru sudah menunggu, sesi sambutan dan pengenalan sekolah secara singkat berjalan lancar, pembagian kelaspun di mulai, terdapat 12 kelas, 10 untuk kelas biasa dan 2 kelas lainnya di khususkan untuk akselerasi. Ri-Ahn di tempatkan di kelas X-V dan terdiri dari 40 orang murid dengan karakter yang berbeda-beda, serta strata sosial yg berbeda pula. Ri-Ahn merasa teman sekelasnya sangat asing, mereka memiliki penampilan dan perawakan yang jauh berbeda dengannya dan sangat menonjol, ini wajar karena Ri-Ahn adalah anak desa yang dulunya berada jauh dari kota sehingga ia lebih berpenampilan sederhana. Ri-Ahn berada di kota Xiwu karena keinginan kedua orang tuanya, mereka ingin anak perempuan satu-satunya yang mereka miliki bisa mandiri dan menjadi orang yang sukses, sehingga mereka mengirim Ri-Ahn ke rumah keluarga mereka di kota Xiwu agar dapat bersekolah dengan baik di SMA Zhaoling. Ri-Ahn tidak terlalu pintar ia memiliki kapasitas otak rata" yang sedikit lemot dan pelupa, akan tetapi kemauannya yang besar dan semangat belajarnya yang tinggi akhirnya ia bisa lulus masuk di SMA Zhaoling.

Ri-Ahn duduk dengan hati" di barisan paling ujung sebelah kanan kedua dari depan, tepat di samping jendela, Ri-Ahn memilih tempat yang menurutnya nyaman dan ia sangat butuh udara segar, walaupun di kelas terdapat AC tetapi memandang keluar jendela sembari melihat lapangan dan pohon besar akan menyegarkan mata dan pikirannya.

Teman sebangkunya adalah seorang gadis yang berpenampilan kurang lebih sama dengannya, sederhana, tetapi lebih mencolok karena ia menggunakan aksesoris berwarna terang di bagian kepalanya, dia adalah Xu Xuan gadis yang ramah periang dan cerewet.

Di kelas Ri-Ahn kebayakan perempuan dan itu membuat kelasnya sangat ramai, para gadis itu mulai berkenalan satu sama lain beberapa diantara mereka ada yang sudah saling mengenal bahkan sekelas pada masa sekolah menengah pertama. Dari 40 murid 28 diantaranya adalah murid perempuan dan sisanya adalah murid laki-laki. Mereka mulai berkenalan satu sama lain, memilih tempat duduk dan partner yang cocok untuk satu kedepannya. Setelah beberapa saat seorang guru memasuki ruangan, beliau memperkenalkan diri bahwa ia adalah wali kelas Ri-Ahn, seorang Pria yang tampak masih agak muda dan sedikit kemayu, ia adalah Pak Guru Chen Feng. Setelah perkenalan singkat dan memberikan beberapa arahan serta informasi ia meminta agar seluruh murid memulai diskusi dan memilih siapa yang akan menjadi ketua kelas wakil, sekertaris dan bendahara, dan juga membuat jadwal piket di kelas dan menyetor di kantornya sebelum waktu pulang. Ri-Ahn berdiskusi cukup lama bersama teman-temannya sebelum akhirnya memutuskan siapa yang akan bertanggung jawab untuk menjadi perangkat kelas, Ye Ming terpilih menjadi ketua kelas, Wang Li menjadi wakil ketua, Yi Yue menjadi sekretaris dan Xu Xuan menjadi bendahara. Seluruh murid setuju dengan keputusan ini, lalu meminta Ye Ming agar segera menyerahkan hasil diskusinya pada pak Chen Feng. Di dalam kelas semua murid berkumpul dan saling bertukar informasi mereka tampak antusias untuk mengenal satu sama lain, yang paling menonjol adalah Leng Ning menurut murid-murid yang lain Leng Ning merupakan seorang Putri dengan status sosial yang tinggi, hal ini karena selain cantik ia sangat manja, fashionable dan tentunya tidak kekurangan uang, ya... dia kaya. Memiliki pacar dengan status sosial sama karena jika itu berada di bawahnya orang itu tidak akan bisa memenuhi kebutuhannya yang super boros dan mahal. Neng Ling memiliki Alexandra disisinya sahabat sekaligus orang yang akan membantunya selama setahun, sebelum semua murid di rolling saat kenaikan kelas nantinya...

Seluruh teman sekelas Ri-Ahn lumayan ramah tapi tidak dapat di pungkiri beberapa dari mereka ada yang angkuh dan sombong dan beberapa lainnya merupakan jenius ambisius yang egois, mereka hanya memikirkan diri sendiri dan nilainya. Ri-Ahn beruntung disekitar tempat duduknya hanya ada Leng Ning Alexa dan beberapa orang lainnya yang friendly dan sangat mudah bergaul, salah satunya adalah Xiuqin, seorang gadis yg murah senyum dengan tinggi sempai dan tubuh yang proporsional dia duduk tepat di belakang Ri-Ahn. Lalu ada Mark anak lelaki yang sedari tadi hanya duduk diam di tempatnya hanya menjawab ketika di tanya dan tidak pernah mengeluarkan sepatah katapun setelahnya, beberapa murid perempuan terus memperhatikan dirinya karena selain pendiam dia memiliki bentuk tubuh yang proporsional wajah yang tampan dan sikap yang acuh, sepertinya akan menjadi most famous selanjutnya.

Ye Ming kembali ke kelas dan meminta semua orang agar menuliskan nomor handphone mereka di kertas yg ia bagikan, ternyata Pak Chen memintanya untuk membuat grup kelas di aplikasi Line. Ri-Ahn memperhatikan semua orang, rata" dari mereka menggunakan ponsel Android dan IOS dengan spesifikasi terbaru, walaupun Ri-Ahn tidak memiliki ponsel secanggih mereka, setidaknya ia memiliki ponsel yang menurutnya sangat berguna untuk keperluan sehari-hari.

***

* semua orang di kelas ini memiliki kelas sosial menengah keatas, semoga saja mereka tidak berteman berdasarkan kondisi sosial, ini akan merepotkan* Ri-Ahn mengehela nafas setelah bergumam pelan, ia hanya ingin bersekolah dengan nyaman memiliki teman yang dapat di percaya dan mewujudkan impiannya.

"ddrrrtttt.. ddrrrtttt..."

handphone Ri-Ahn bergetar ternyata ketua kelas sudah mengundangnya masuk ke Grup Kelas, setelah memasukkan semua orang kedalam grup chat ketua kelas menyampaikan beberapa hal penting yang akan di laksanakan beberapa hari kedepan salah satu diantaranya adalah kegiatan orientasi siswa yang akan di laksanakan selama 3 hari 2 malam di sekolah, semua orang di harap mempersiapkan hal" yang akan di gunakan dan di bawa pada masa orientasi, ketua kelas akan mengumumkan apa saja yang boleh dan tidak boleh di bawa selama masa orientasi. Setelah itu ia meminta semua orang bersiap-siap, sekarang pukul 13.00 dan sudah waktunya untuk pulang, hari biasa murid di SMA Zhaoling akan pulang pada pukul 16.00, tetapi karena masih masa pengenalan dan orientasi murid baru jam pulang di percepat.

Xu Xuan merapikan tasnya lalu menarik Ri-Ahn keluar kelas..

" Apa kau sibuk? hari ini ikutlah denganku berkeliling, kau baru datang ke kota ini kan?" Xu Xuan menggandeng tangan Ri-Ahn dan menatapnya penuh harap, setelah beberapa saat Ri-Ahn mengangguk hal itu membuat Xu Xuan tampak kegirangan, ia tidak berhenti mengoceh tentang tempat apa saja yang akan di kunjunginya siang ini.

Pagi tadi Ri-Ahn berangkat ke sekolah bersama paman dan bibinya yang bekerja di pemerintahan karena kantor mereka searah, jadi jika ingin pulang Ri-Ahn harus naik taxi atau kendaraan umum lainnya. Ri-Ahn dan Xu Xuan tiba di gerbang sekolah, lalu sebuah mobil mewah datang tepat di hadapan mereka, Xu Xuan membuka pintu dan menyuruh Ri-Ahn masuk...

" Hey cepatlah masuk orang akan meneriaki kita karena menyebabkan kemacetan disini, dan juga aku sangat malas jika harus di perhatikan oleh orang lain..."

Xu Xuan menarik Ri-Ahn masuk ke mobil dan meminta supir membawa mereka ke tempat yg di sebutkan. Mereka tiba di sebuah cafetaria, terlihat sangat klasik dan elegan, Xu Xuan keluar dari mobil dengan Ri-Ahn yang mengikutinya lalu menanyakan pada supir apakah ingin menunggu di luar atau ikut masuk, Ternyata itu adalah supir sekaligus pengawal Xu Xuan, setelah memarkirkan mobil mereka bertiga masuk kedalam cafetaria, Xu Xuan tampak sangat bersemangat dan memesan beberapa makanan dan juga minuman ia meminta Ri-Ahn untuk memesan juga, begitu pula dengan supirnya, Ri-Ahn hanya tersenyum melihat tingkah Xu Xuan dia sangat kekanak-kanakan, tapi disaat-saat tertentu bisa dengan cepat melihat kondisi dan bersikap tegas, sembari menunggu pesanan mereka datang, Xu Xuan bertanya pada Ri-Ahn alamatnya kemudian supirnya langsung menjawab bahwa Ri-Ahn harus merahasiakan alamat rumahnya karena jika tidak Xu Xuan akan datang setiap hari tanpa mengenal waktu hanya untuk melakukan hal" yang tidak penting. Ri-Ahn bingun dengan tingkah mereka berdua, supir itu lalu menjelaskan bahwa ia adalah Lucas salah satu pengawal pribadi di keluarga Xu Xuan dan sudah mengikuti Xu Xuan selama 12 tahun yang artinya Lucas sudah sudah menjadi pengawal Xu Xuan sejak Xu Xuan kelas IV SD, Lucas masuk dalam keluarga Xu Xuan sejak berumur 14 tahun, ia di biayai oleh keluarga Xu Xuan sampai lulus sekolah dan lulus dari perguruan tinggi, dan sebagai balasannya Lucas akan menjaga Xu Xuan dengan sepenuh hati, Xu Xuan hanya tersenyum dan mengatakan ia beruntung memiliki pengawal pribadi seperti Lucas, selain mendapat perlindungan ia juga mendapatkan sosok kakak laki-laki darinya. Xu Xuan kemudian menceritakan bahwa ia memiliki kakak perempuan yang bernama Xu Xian, saat ini berada di perguruan tinggi dan tinggal di asrama, karena ia anak terakhir dan sangat nakal maka dari itu orang tuanya meminta Lucas untuk menemani dan menjaganya kemanapun ia pergi, orang tuanya sangat sibuk mengatur bisnis sehingga tidak bisa setiap saat menjaga Xu Xuan, lalu Ri-Ahn bertanya apakah Xu Xuan tidak memiliki teman, Ri-Ahn sedikit terkejut karena ini pertama kalinya mereka bertemu dan Xu Xuan tidak ragu" untuk mengajaknya keluar bahkan menceritakan soal keluarganya. Xu Xuan tersenyum lalu berkata..

" Aku memiliki banyak teman dan akun ingin memiliki lebih banyak teman, tetapi mereka semua berteman denganku karena aku kaya, mereka menyukai uang dan aku memberikannya tapi tapi aku hanya mendapatkan teman, bukan sahabat, aku merasa seperti membeli teman untuk diriku.." Ri-Ahn mengerti dengan maksud Xu Xuan tapi dia tidak mengerti mengapa Xu Xuan mempercayainya, Xu Xuan tersenyum lalu berkata

" Aku tahu kau menyembunyikan sesuatu, maka dari itu kau harus berteman denganku" deg.....deg....

Ri-Ahn tersenyum kaku, mungkin Lucas sudah mencari tahu soal dirinya pada saat mereka masih di kelas, Ri-Ahn sangat paham kondisi seperti ini.

Saat Ri-Ahn sedang memikirkan segala kemungkinan pesanan mereka datang, Xu Xuan memperhatikan ekspresi Ri-Ahn lalu menggodanya..

" Sepertinya aku menemukan teman yang sangat cocok untuk ku dan sangat pandai berkamuflase.. hahahaha"

Ri-Ahn hanya menghela nafas, ini baru hari pertama dan sudah ketahuan, ia lalu mengajak Xu Xuan dan Lucas makan, mereka makan sambil bercerita soal kejadian di sekolah tadi pagi..