Aera lebih dulu sampai di mansion milik Myung, setelah membantu Seung berganti pakaian dengan seragam sekolah Aera mengantarnya sampai di halaman sekolah, di akhir pekan ia akan meminta izin untuk mencari tuan besar Hyun, hanya nama Hyun yang ia memiliki tanpa tahu nama dan alamat rumahnya, baginya saat ini hanya tuan besar Hyun yang bisa ia tanyakan pada orang lain yang ia temui di jalan nanti, dengan menyakinkan dirinya yang ia miliki jika ia akan bertemu dengan tuan besar untuk menanyakan keberadaan putranya, satu hal yang tidak ia ketahui jika tuan besar Hyun memiliki nama dan gelar tersendiri di kalangan dunia bisnis.
"Nona Aera anda memikirkan sesuatu?" tanya bibi Chin Sun, menawarkan segelas teh hangat pada Aera.
"Bibi Chin Sun, saya tidak memikirkan apapun. terima kasih teh hangatnya," Aera menghirup aroma yang keluar dari teh yang masih mengeluarkan asap ras anyaman saat mengirup teh yang membuatnya merindukan nyonya Jung Jun ibunya yang telah meninggal.
"Kenapa anda pulang lebih awal nona Aera? apakah anda tidak bersama dengan tuan Myung?" Bibi Chin tidak bermaksud untuk menanyakan namun, ia harus melakukannya mengingat tugasnya untuk memperhatikan Aera wanita yang telah melahirkan tuan muda Seung.
"Tuan Myung mengantar nona A Young, sepertinya mereka menginap disana, bibi terima kasih tehnya saya harus pergi menjemput tuan muda Seung,"
"Tunggu Nona Aera!!"
"Bibi Chin, ada apa?"
"Berhati-hatilah, kita tidak tahu siapa yang akan menyakiti kita dan siapa yang menjadi teman kita," Bibi Chin berlalu kembali kedalam, meninggalkan Aera yang terdiam memikirkan apa yang di katakan oleh Bibi Chin padanya.
"Nona Aera, sepertinya anda memiliki hubungan spesial dengan tuan Myung, bagaimana seorang baby sister bisa begitu dekat dengan pelayan senior bahkan sampai melayani anda, sungguh luar biasa." In Jae yang tidak suka dengan Aera yang memiliki perhatian khusus oleh pelayan senior, yang notabenenya seorang yang dingin dan keras kepala tidak ada satu pelayan yang berani menentang apa yang di katakan olehnya.
"Saya tidak memiliki hubungan dengan siapapun disini, dan saya di sini hanyalah bekerja, bibi In Jae jangan berfikir yang tidak-tidak, itu akan berakibat tidak baik untuk bibi, saya hanya bekerja hubungan saya dengan tuan Myung tidak lebih antara baby sister dengan tuan, sama seperti bibi dengan tuan Myung, apakah jawaban saya membantu Bibi?"
"Nona Aera waktunya menjemput tuan muda Seung, nona tidak melupakannya bukan?"
Bibi Chin Sun kembali mengingatkan Aera untuk menjemput tuan muda Seung, bibi Chin tahu apa yang di pikirkan oleh In Jae untuk mencari apapun untuk disampaikan pada A Young, Bibi Chin mengetahui jika selama ini In Jae adalah mata-mata yang di kirim oleh A Young untuk mencari tahu apa yang di lakukan oleh Myung, kehadiran Aera yang tiba-tiba dan dekat dengan Seung adalah ancaman untuk A Young, dengan gencar A Youn meminta pada pelayan yang ia kirim di mansion Myung untuk melaporkan apapun yang ia dengar selama di mansion.
"Kembalilah berkerja, tuan Myung membayarmu untuk bekerja. bukan untuk mencari tahu apa yang terjadi di dalam mansion ini, jika kamu masih membutuhkan pekerjaan ini sebaiknya bekerja dengan baik." Bibi Chin Sun mengarahkan sapu pada In Jae, untuk kembali bekerja seperti yang lainnya.
"Kita lihat saja kalau nona A Young menjadi Nyonya Hyun orang pertama yang ingin aku singkirkan, itu kamu Bibi Chin, menyebalkan. Tuhan aku hanya ingin menjadi pelayan senior sehingga di takuti oleh mereka termasuk Chin pelayan menyebalkan itu." In Jae tidak suka jika di perintah oleh Bibi Chin pelayan senior yang memiliki kedudukan tersendiri di mansion Myung, posisinya yang tidak bisa di singkirkan termasuk tuan Myung sendiri, tidak mampu untuk menyingkirkannya.
"Ibu, apakah di akhir pekan nanti akan mengajakku untuk berlibur di wisata aku ingin menaiki wahana?" Seung mengehentikan suapannya ia kembali menarik pergelangan tangan Aera agar duduk di sampingnya.
"Seung sayang, selesaikan makan malamnya setelah itu kita bicara, tidak baik jika sedang makan Kamu bicara,"
"Maaf ibu,"
"Apa yang kamu lakukan pada tuan muda Seung? kamu tidak lagi sedang mengancamnya bukan?" In Jae menarik pergelangan tangan Aera agar menjauh dari Seung.
"Bibi In Jae, apa yang bibi lakukan padaku? aku tidak mengancam siapapun apalagi pada tuan muda Seung, Bibi jangan menyimpulkan sesuatu yang tidak pasti karena itu tidak akan baik."
"Jangan panggil aku Bibi, Aku tidak pernah merasa jika aku menikah dengan pamanmu. panggil aku Nona In Jae,"
"Maafkan saya Bibi, nona In Jae, saya tidak bermaksud untuk melakukan itu, tapi bukan bibi lebih tua dari saya?"
"Aera, kamu benar-benar lancang bicara padaku tanpa memanggilku dengan kata Bibi." Aera mengerutkan keningnya, In Jae kembali berulah saat bibi Chin Sun datang In Jae berusaha untuk menjatuhkan Aera walau pada akhirnya gagal.
"Bibi jangan berbohong, bibi sendirian tidak mau dipanggil Bibi oleh ibu, bukankah Bibi yang meminta pada ibu untuk memanggil nona In Jae?" kata Seung membuat berapa pelayan tertawa melihat wajah In Jae merona karena malu.
Seung mengajak Aera kembali ke kamar untuk menemaninya belajar.
"Seung."
"Ayah? apakah ayah baru sampai di rumah?"
"Sudah larut malam kenapa kamu tidak tidur? pengasuh Seung kenapa kamu tidak menyuruhnya untuk tidur ini sudah malam tidak baik untuk seorang anak kecil yang berjaga di tengah malam." Myung tidak menyukai jika Seung tidur larut malam, mereka tidak pernah menghabiskan waktu bersama tapi sebagai orang tua tunggal Myung sangatlah perhatian pada putranya walau dengan cara yang berbeda.
"Sebentar lagi ayah, ini ada tugas sekolah yang harus diselesaikan olehku malam ini juga,"
"Jangan salahkan Ibu karena ibu hanya menemaniku," ucap Seung.
Myung berbalik meninggalkan kamar Seung tanpa menjawab perkataan Seung.
"Seung sudah selesai Sekarang waktunya tidur," Aera merapikan semua buku yang ada di atas meja milik Seung, tanpa mendapat penolakan Seung tertidur setelah mengganti pakaiannya dengan piyama tidur.
Aera keluar dari kamar untuk mengambil air, Seung yang terbangun davbt keharusan saat malam hari, kebiasaan yang di lakukan olehnya dan kini bersama dengan Seung yang memiliki kebiasaan terbangun saat malam hari.
Aera menghentikan langkahnya saat mendengar suara kegaduhan di salah satu kamar yang berada tidak jauh dari kamarnya bersama Seung, Aera mengerutkan keningnya melihat seorang laki-laki paruh baya keluar dari kamar yang utama milik Myung.
"Apakah kamu yang bernama Aera?" tanya seorang laki-laki paruh baya.
"Betul tuan, apakah anda membutuhkan sesuatu?"
"Tidak ada, kakek hanya ingin melihat dan memastikan saja."
"Apakah anda tuan besar?"
"Ha.. ha.. sepertinya aku sangat terkenal disini."
"Maaf saya saya tidak bermaksud lancang berhadapan tetapi saya hanya memastikan jika Anda adalah tuan besar." Aera membungkukkan badannya, meminta maaf atas ucapannya yang tidak pantas untuk ia tanyakan pada tuan Hyun.
"Tidak apa-apa, Aera apakah kamu nyaman tinggal di tempat ini? maksud kakek apakah kamu betah tinggal di mansion Myung?"
"Ya, tuan besar saya betah tinggal disini."
"Kenapa wajah kamu berubah? apakah ada sesuatu yang kamu sembunyikan?"