```
Ian berjalan menuju kamar Vella. Sepatunya berbunyi klic di lantai dan para pembantu yang melihatnya sepanjang jalan membungkuk dalam rasa takut. Bukan hanya peristiwa semalam ketika Tracey dibunuh yang membuat para pembantu takut tetapi juga ekspresi di wajah Ian yang hampir terlihat seperti ia telah berubah menjadi patung es. Tanpa sedikit pun darah, dingin dan tak kenal belas kasihan.
Masuk ke dalam kamar, orang lain yang berdiri di samping pintu mendorong dirinya sendiri, "Saya mendengar keributan."
"Hampir tidak ada keributan jika kamu datang sekarang. Kemana saja kamu?" tanya Ian kepada Beelzebub. Pria berambut emas itu miringkan kepalanya ke bahu. "Jangan main-main dengan saya, Beel. Saya tidak sabar sekarang. Katakan kemana kamu pergi atau saya akan membelahmu menjadi dua di sini sekarang juga."
Beelzebub mengangkat kedua tangannya, seolah-olah menyerah, "Saya mencari seseorang di desa-desa di dekat sini. Apakah itu bisa dijadikan alibi saya?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com