webnovel

Pengantin Sang Penguasa Iblis (BL)

Tercemar ke dalam sebuah novel bukanlah hal yang buruk—kamu tahu ceritanya, kamu punya kuasa pengetahuan masa depan di tanganmu, kamu tahu semua kunci tersembunyi. Kamu mungkin bisa berakhir sebagai makhluk yang paling kuat dan maha tahu di dunia itu. Itu kalau kamu tidak terbangun saat epilog. Dan nyatanya aku menemukan diriku dalam tubuh seorang pendeta yang telah jatuh di akhir novel, seorang pahlawan tragis yang sirkuit mana-nya rusak dalam perang terakhir, dikucilkan, tenggelam dalam utang, dan ditakdirkan untuk mati tidak lama setelah itu. Untungnya, aku tahu obatnya. Sayangnya, obat itu ada di tangan salah satu Para Penguasa Iblis—kamu tahu, ras yang baru saja berperang dengan kerajaanku itu. Apakah dia akan memberiku obat itu jika aku meminta dengan sopan? Tidak ada salahnya untuk mencoba, kan? Toh aku akan mati jika tidak mendapatkan obat itu. “Boleh, tapi kamu harus menjadi pengantin wanita sebagai harganya,” kata Sang Penguasa Iblis. ...hah? Tuan, kamu tahu aku (secara teknis) seorang pendeta, kan?

Aerlev · LGBT+
Not enough ratings
211 Chs

Kata-kata bijak dari kursi nyaman pribadi Anda

Izzi tersentak mendengar suara itu, yang mana bisa dimengerti. Suaranya terdengar tenang--tenang namun gelisah.

Aku menarik napas dalam-dalam, berjalan menuju pintu, dan segera membukanya. Yang pertama menyambutku adalah kicau panik dari Jade. Hal itu diikuti oleh hembusan angin dari sayap yang bergetar keras, dan bola putih yang lembut menabrak wajahku.

[Tuanku! Tuanku!!]

Burung kecil itu menangis, panik, menempel di wajahku dan memelukku dengan sayapnya. Hatiku merasa sesak dan aku merasa bodoh, melupakan mereka yang akan khawatir tentang ledakan itu.

Aku memegang burung yang menangis itu dan memeluknya, mengelus kepala yang gemetar. "Aku baik-baik saja, tidak apa-apa," aku mencoba menenangkan burung itu. "Jangan menangis, sayang, aku baik-baik saja."

[Tuanku ledakan! Tuanku menangis! Tuanku hilang!]

"Oh, sayang, aku sangat minta maaf," aku tidak menangis, tapi sepertinya kesedihanku diartikan demikian oleh burung kecil itu. "Aku tidak terluka, aku berjanji."

[Hngg--]

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com