webnovel

❇️ BAB 1 ❇️

MENIKAH!!!

Terkejut Xoe'er dengan permintaan Mamanya yang datang dari jauh semata-mara kerana itu. Hanya karena menyuruhnya menikah? Bercandakah Mama? Tapi raut wajah Mama tidak perlihatkan begitu. Raut wajahnya kelihatan suram, sedih dan gelisah.

Xoe'er memegang dahinya sambil mencuri-curi memandang Rosemary yang duduk bertentangan dengannya. kepalanya yang tidak sakit itu diusap perlahan sambil berpikir. Memang dia agak terkejut apabila mendapat panggilan daripada Rosemary pagi tadi, Sebelum Xoe'er berangkat ke kantor pusat miliknya yang berada di Frances. Setelah Rosemary memberitahu kedatangannya ke Apartemen mewah Xoe'er di Beijing, Lalu Xoe'er menghubungi asistennya untuk menunda keberangkatannya.

"Kenapa secara mendadak begini, Mama?" tanya Xoe'er. Bukan dia tidak mau menikah, tetapi dia belum bersedia untuk hal itu. Apalagi kerana luka lamanya yang belum pernah terobati sehingga kini.

Tanpa menjawab soalan itu, Rosemary bangun lalu duduk disamping anak bungsunya. Rosemary akui, permintaannya memang keterlaluan dan dalam keadaan mengejut. Namun, hanya pada Xoe'er lah dapat diharapkan. Apalagi permintaan itu juga datangnya daripada kakaknya Suze. Jika bukan karena Suze, sudah tentu dia tidak akan datang.

"Memang itulah tujuan Mama" jawab Rosemary. Xoe'er berpaling memandang Mamanya. "Tidakkah Mama datang ke sini hanya kerana itu?" tanya Xoe'er lagi.

Rosemary memandang wajah Xoe'er sebelum menundukkan kepalanya, memandang ke lantai. Bagaimana Cara menjelaskan pada Xoe'er akan apa yang berlaku? Setujukah Xoe'er dengan permintaan kakaknya Suze sedangkan semenjak Suze mendirikan rumah tangga, Xoe'er tidak lagi tinggal dengan Mama dan Papanya. Bahkan Xoe'er mendengar berita kakaknya menikah dengan orang yang dicintainya, malah Xoe'er pergi meninggalkan rumah dan tinggal di negara asing. Xoe'er tidak pernah datang ke acara apa pun yang di adakan keluarga besarnya, 'tapi baginya kalau dia datang pun yang ada hatinya semakin bertambah sakit lebih baik dia tidak datang kembali di rumah keluarga Shu'. Hubungan antara kedua adek-kakak pun makin renggang, dimana salahnya dan apa salahnya tidak diketahui. Baik Suze ataupun Xoe'er tidak pernah beritahu apa-apa padanya.

wajah Rosemary yang suram itu dipandangnya. "Mama.... Mama....." panggil Xoe'er. "MAMA!" panggil Xoe'er agak kuat setelah dipanggilnya beberapa kali tidak mendapat respons daripada Rosemary. Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa tiba-tiba Mamanya menyuruhnya demikian? Mama kelihatannya tertekan.

Rosemary memandang Xoe'er lalu mengukir senyuman pahit. Bagaimana harus menjelaskan pada Xoe'er tentang permintaan Suze? Maukah Xoe'er setuju?

Raut wajah Rosemary yang muram dipandang Xoe'er, Kecilkah hati orang tua itu setelah mendapat reaksi negatif darinya?

"Mama.... " panggil Xoe'er. "Bukan Xoe'er tidak mau menikah. Tapi Xoe'er rasa belum masanya. Lagipula Xoe'er belum ada seseorang, Mama... tapi Xoe'er kali ini tidak akan pernah bisa kembali lagi dirumah Mama dan Papa. Tapi Mama jangan khawatir kalau Xoe'er belum menikah dan Xoe'er akan selalu menghubungi dan mengunjungi Mama sama Papa. kan ada 'adek Xao Yang' yang akan menggantikan Xoe'er menjaga Mama" jelas Xoe'er. Ah.... bagaimana cara aku untuk menjelaskannya? Hal yang selama ini aku pendam.

Walaupun kejadian itu sudah berlalu dan Suze juga telah pergi meninggalkan semuanya, namun tiada satu pun ingatannya terhadap hal itu hilang dari ingatanya. Memang dia telah memaafkan Suze atas kesalahannya, namun memaafkan tidak berarti segalanya akan hilang dari ingatanya. kerana kejadian itu, dia selalu membatasi pergaulannya dengan lelaki, apalagi jika lelaki itu mencoba mendekati. Bukan dia tidak memiliki keinginan untuk mencintai dan dicintai oleh siapa pun.

"Bagaimana kalau Mama kata.... " Dalam keadaan ragu-ragu Rosemary meneruskan Kata-katanya. "Yang.... Mama sudah ada calon untuk Xoe'er?"

"Mama!" Terkejut Xoe'er mendengarnya. Mama sudah ada calon? Kenapa Mama lakukan ini semua? dia bukannya anak perempuan yang sudah lanjut usianya untuk Mama khawatirkan? Usianya baru mencecah 25 tahun. Masih punya banyak waktu untuk memikirkan soal itu.

"Xoe'er belum bersedia, Mama..!" Xoe'er menggenggam tangan Rosemary erat. "Xoe'er tidak mau dijodohkan atau menyerahkan hidup Xoe'er kepada orang yang Xoe'er tak kenal!"

Rosemary menghela napasnya. Berat hatinya untuk berterus terang dengan Xoe'er. Tetapi apabila mengingat permintaan Suze, dia juga merasakan itulah yang terbaik demi bayi yang ditinggalkan Suze.

"Calon yang Mama maksud bukannya orang lain. Melainkan... Kakak ipar Xoe'er sendiri. Ying Yi!" Ada sinar harapan yang dipancarkan. Sesungguhnya, dia memang berharap benar Xoe'er akan bersetuju dengan cadangannya.

Ying Yi?! terbuka lebar mulut Xoe'er mendengar calon yang disebut Mama. waktu dirasakan terhenti. Sudah lama dia tidak mendengar nama itu dan hari ini nama itu kembali di dengannya. Xoe'er bersandar di kursi. Kenapa perlu Ying Yi? Bukan saja wajah, malah bayangan lelaki itu juga tidak mau lihat. Terbayang wajah Ying Yi yang melambai-lambai kepadanya sambil memeluk Suze. Mereka berdua menertawakannya lalu berlalu meninggalkan dia, menangis sendirian.

Melihat reaksi Xoe'er, Rosemary tahu anaknya itu keberatan untuk menerima Ying Yi dalam hidupnya. "Xoe'er... " panggilnya lembut sambil mengusap-usap lengan Xoe'er. Bagaimana lagi harus dilakukan jika Xoe'er menolak cadangannya?

"Feng'er memerlukan Xoe'er... "

"Xoe'er bukan menolak, Mama. Tapi, kalau Ying Yi yang Mama maksudkan, Xoe'er tidak akan terima. " jelas Xoe'er dengan lembut. Xoe'er kemudian beralih memandang Rosemary. Tangan Rosemary yang sedang mengusap lengannya dicapai lalu digenggam erat.

"Ying Yi kakak ipar Xoe'er. Suami mendiang Kak Suze. " Satu per satu kata disebut. "Rasanya tidak sanggup Xoe'er gantikan tempat mendiang. "

Sungguh, dia tidak pernah berpikir tentang itu. Sudah lama dia buang jauh seorang laki-laki yang bernama Ying Yi dari hidupnya.

"Tapi ini permintaan Suze sendiri!" tegas Rosemary. "Itu berarti Suze meletakkan harapan yang tinggi pada Xoe'er untuk menggantikan posisinya sebagai istri Ying Yi dan mama untuk Feng'er. "

Permintaan Kak Suze? Xoe'er kebingungan. Kenapa Suze tega melakukan ini semua? Merampas kebahagiaannya tatkala dia sudah memasang angan-angan untuk membina keluarga bahagia dan sekarang menambah kedukaannya dengan permintaan begituan. Permainan apa yang sebenarnya dirancang Suze dan Ying Yi?! Satu lagi hal untuk menyakiti hatinya?!

"Sebelum Suze dibawa masuk ke rumah sakit, dia ada beritahu Mama tentang harapannya. " jelas Rosemary sambil mengalirkan air matanya.

Walaupun sebulan telah berlalu, namun segalanya masih kuat di minda Rosemary. Pemakaman Suze telah selesai. Feng'er yang masih kecil di tinggalkan. Bayi itu perlukan ibunya. Kasihan Feng'er. Bukan saja kasih sayang, malah sentuhan dari ibunya juga tidak sempat dirasai. Masih terngiang-ngilu permintaan Suze di telinganya.

"Maafkan lah kesalahan Suze, Mama.... Papa.... " Air mata tak henti-henti mengalir dipipinya. Sesekali dia mengerang kesakitan. "Beritahu Xoe'er... Suze minta maaf pada Xoe'er. Seandainya sesuatu yang buruk berlaku pada Suze, jangan biarkan bayi Suze merasa kehilangan. Suze berharap, Xoe'er dapat gantikan tempat Suze... Suze banyak dosa dengan Xoe'er. Tolong, Mama... Beritahu Xoe'er, Suze minta maaf. Tiada siapa yang bisa menggantikan posisi Suze, melainkan Xoe'er. "

Tiba-tiba saja Rosemary memeluk Xoe'er lalu menangis tersedu-sedu di bahu Xoe'er. Dia menangis seperti anak kecil.

"Kasihan Feng'er!" Rosemary terus menangis. "Belum sehari pun dia hidup didunia, ibunya pergi tinggalkan dia! Kasihan cucu Mama. "

"Sudahlah, Mama. Sabar.... Semuanya sudah takdir." Xoe'er mengusap-usap belakang Rosemary bagi menenangkannya. Dia tidak tahu bagaimana lagi mau Menenangkan Mama. Bukan dia kasihan Feng'er, Tetapi dia tidak bisa dan tidak sanggup untuk menjadi ibu buat anak Ying Yi dan Suze. Kerana luka di hatinya terluka sangat dalam, Rosemary mengangkat kepalanya lalu mengusap air matanya. Dia memandang Xoe'er. "Ini permintaan terakhir Suze, Dia mau Xoe'er menggantikan posisi Suze! Mama mohon pada Xoe'er, tunaikanlah permintaan Suze demi Feng'er. "

Hati Xoe'er tersentuh melihat permohonan Mamanya. Besar sangatkah permintaan Suze sehingga Mama sanggup memohon padanya? Tetapi hatinya berat untuk menerima permintaan Mama. Namun, Luka semalam masih berdarah! "Xoe'er minta maaf, Mama... Xoe'er tidak bisa..... " Melihat air mata yang semakin membasahi pipi Rosemary, Xoe'er juga ikutan menangis. sesak dadanya melihat tangisan itu. "Mama.... Xoe'er tidak bisa menerima permintaanmu atau Suze... Xoe'er lelah akan semuanya... Papa Mama jangan paksa Xoe'er lagi ya..... Mama sama Suze tidak pernah tahu apa yang Xoe'er rasakan saat Mama minta permintaan itu pada Xoe'er,..... Mama selalu mendengar permintaan Suze sedangkan permintaan Xoe'er tidak..... Mama, Xoe'er mohon jangan menyuruh Xoe'er melakukan sesuatu yang tidak bisa Xoe'er penuhi..... !?. jawab jelas Xoe'er.

"Kasihanilah Feng'er. dia perlukan Xoe'er! " Rosemary masih terus memohon.

Apa yang bisa dikatakan Xoe'er! Terus menolak? Bukankah itu akan melukakan perasaan Mama? Tetapi untuk menerima permintaan yang menyakitkan hati, sudah tentu tidak bisa!

"Apa kata Ying Yi? " mau juga dia tahu tentang lelaki itu. Tidakkah begitu mudah Ying Yi mau menggantikan tempat Suze di hatinya? Sedangkan dia terbuang oleh perasaan Ying Yi kepada Suze.

"Ying Yi setuju untuk memperisterikan Xoe'er, " Kata Rosemary.

Xoe'er memejamkan matanya. Ying Yi setuju? Siapakah dirinya untuk Ying Yi? Hanya sebagai pengganti Suze? Terlalu sakit untuk menerima kenyataan itu!

"Tidakkah terlalu mudah untuk Ying Yi cari pengganti Kak Suze? " Xoe'er menggigit bibirnya., menahan sakit di hatinya.

Sangka Rosemary, Xoe'er sedang bersedih kerana dengan Mudah Ying Yi mau menggantikan cinta Suze.

"Ying Yi sayangkan Suze. Sampai sekarang, sayangnya pada Suze takkan pernah berubah. Ying Yi setuju menerima Xoe'er setelah tahu itu permintaan Suze. " Rosemary bertutur dengan hati-hati. takut jika kata-katanya melukai perasaan Xoe'er. "Lagipula, Feng'er perlukan kasih sayang Xoe'er sebagai ibunya. Xoe'er lah satu-satunya ibu saudara yang Feng'er ada. Mama yakin, lama-lama nanti perasaan cinta tumbuh diantara kalian. "

Sungguh, Rosemary berhati-hati agar kata-katanya tidak melukai hati Xoe'er. Namun, tanpa di sedari kata-kata Rosemary itu memang sudah melukai hati Xoe'er. Xoe'er menahan sesak didada. Jadi benarlah, dia hanya pengganti buat Suze. Tiada keutamaan dirinya di sini. Dia hanya sebagai pengganti Suze.