La Mudu pun memeluk tubuh saudara kembarnya dengan pelukan yang sangat erat seolah-olah tak ingin dipisahkan lagi. Ia pun menitikkan air mata harunya. “Kita akan kembali ke tempat di mana kita dilahirkan, Dik. Kita akan bangun kembali desa kita yang musnah.”
Putri Mantika mengangguk-anggukkan kepalanya di dada La Mudu. “Iya, Kak...!” sahutnya, pelan.
La Mudu membawa saudara kembarnya, Putri Mantika, ke tempat duduknya. Ia mempersilakan Putri Mantika untuk duduk di kursi yang ditempatinya tadi, diapit oleh La Nilam Pambinta dan La Shinta Panala. Kepada saudara kembar dampitnya itu, ia memberitahukan, bahwa La Nilam Pambinta dan La Shinta Pambinta sejak semalam sudah menjadi adik angkatnya, adik angkat mereka berdua. Begitu juga ibu dari kedua gadis itu telah menjadi ibu angkat mereka. Putri Mantika langsung memeluk kedua gadis itu satu persatu dengan penuh haru.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com