webnovel

Pendekar Pedang Pencabut Nyawa

Raka Kamandaka adalah seorang pemuda tampan yang berasal dari Keluarga Kamandaka. Keluarga tersebut sangat ternama di Tanah Pasundan. Selain ternama, keluarga itupun merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Kekayaannya di mana-mana, bisnis perdagangannya maju pesat. Di sisi lain, Kepala Keluarga Kamandaka juga seorang pendekar. Namanya sangat termashur di dunia persilatan. Setiap orang-orang yang berkecimpung dalam rimba hijau, pasti pernah mendengar nama Pendekar Pedang Tunggal. Sepak terjangnya membuat semua pendekar golongan hitam merasa jeri. Kalau namanya disebut, pasti mereka bakal merasakan seluruh tubuh bergetar karena saking takutnya. Sayang, suatu ketika sebuah malapetaka menimpa keluarga ternama itu. Seluruh anggota keluarganya tewas dibunuh oleh puluhan orang tidak dikenal. Bahkan malapetaka juga menimpa guru dari Raka Kamandaka sendiri. Setelah terjadinya pembunuhan berantai yang dilakukan secara sadis tersebut, Raka Kamandaka memutuskan untuk memecahkan misteri yang menimpa keluarganya. Dia akan terjun ke dunia yang penuh dengan pertarungan sebagai seorang pendekar muda pilih tanding. Dengan sebilah pusaka yang bernama Pedang Pencabut Nyawa, Raka bertekad akan menggetarkan dunia persilatan.

Junnot_senju · Eastern
Not enough ratings
407 Chs

Perubahan II

"Apa maumu?" tanya Eyang Wijaya Kusuma kemudian.

"Aku hanya ingin meminta satu hal saja," jawab Senopati Taruma Sena.

"Katakan!"

"Aku menginginkan pemuda bernama Raka Kamandaka itu," katanya sambil menunjuk ke arah Pendekar Pedang Pencabut Nyawa.

Eyang Wijaya Kusuma tersenyum dingin mendengar keinginan orang itu.

"Kau tidak salah bicara?" ejeknya

"Tentu saja tidak,"

"Hemm, bagus, bagus sekali. Berarti kau mencari mati,"

"Mencari mati? Maksudmu, apakah kau tidak akan memberikannya kepadaku?"

Tatapan Senopati Taruma Sana semakin tajam menusuk. Selapis hawa pembunuhan tiba-tiba keluar dari pori-pori tubuhnya. Orang-orang yang berada di pihaknya juga sama. Bahkan mereka sudah bersiap siaga. Seolah-olah para tokoh itu sedang menanti perintahnya.

"Jika kau berada di posisiku, apakah kau mau memberikannya? Lagi pula, yang kau inginkan itu seorang manusia bernyawa, bukan manusia yang sudah menjadi mayat. Andai kata aku mau pun, belum tentu dia mau juga,"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com