Bukan main marahnya wanita bercadar itu saat melihat tiga orang-orangnya kembali meregang nyawa di tangan pemuda yang ada di hadapannya. Dia adalah seorang wanita yang mempunyai sifat keras kepala dan paling anti direndahkan.
Sekarang kenyataan bahwa dirinya sudah diejek sedemikian rupa oleh pemuda tersebut. Tentu saja hal itu tidak bisa dimaafkan. Baginya, kalau belum bisa membunuh mereka berdua, maka hidupnya tidak akan tenang.
"Bagus, Pendekar Pedang Pencabut Nyawa ternyata bukan nama kosong. Keluarga Kamandaka memang tidak pernah mengecewakan," katanya dengan nada sinis.
Setelah berhenti sesaat, kembali wanita itu melanjutkan, "Aku jadi ingin melihat, apakah kau mampu menghadapi lima belas orang ini?"
Begitu selesai dia bicara, tangannya langsung memberikan isyarat kepada para pendekar yang ada di sekelilingnya.
Wushh!!! Wushh!!!
Support your favorite authors and translators in webnovel.com