Darah segar menyembur dengan deras. Seperti cucuran air hujan yang membasahi bumi.
Dua kepala manusia terlempar cukup jauh. Disusul kemudian dengan suara amburknya dua tubuh ke tanah.
Si Kaki Baja dan Kera Putih Bertangan Satu sekarang telah mampus. Mereka tewas karena tebasan dahsyat Pendekar Pedang Pencabut Nyawa. Tubuhnya berjajar telungkup.
Darah merah yang kental masih keluar dari kutungan lehernya masing-masing.
Semua orang yang ada di sana berdiri mematung. Mereka tidak ada yang bicara. Jangankan begitu, malah yang berkedip pun rasanya tak ada.
Orang-orang gagah tersebut terkesima dengan apa yang baru saja terjadi di depan mata mereka. Sebagai seorang pendekar, tentu mereka dapat menilai seberapa hebat serangan seseorang meskipun hanya dalam waktu yang relatif singkat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com