webnovel

Ringkasan Cerita

Abad 8 m kebesaran dan kejayaan Kerajaan Sriwijaya menghadapi gangguan perompak.Mahapatih dan lima tokoh Pendekar istana mencari tahu , siapa sebenarnya mereka ?

Hingga mempunyai kesaktian yang hebat .Apakah jurus Teratak Bumi ilmu kesaktiannya ,kembali menemui lawan Yang sebanding?

Selain Pendekar Halilintar Rakai Pikatan ,belum ada yang dapat menyaingi jurus Teratak Bumi.

Jurus Naga Meliuk kibaskan Ekor Dari Ilmu kitab Inti Api .Tan Bayau Salah satu dari Tujuh Pendekar Berandal yang misterius ? siapa mereka ?! hingga mereka dapat menguasai Roh penguasa dari Tujuh kitab pemanggil arwah.

Para pendahulu yang menguasai kesakitan dari Kitab pemanggil arwah ,mereka merajai Dunia Persilatan.

Kemunculan Tujuh pemuda yang mempelajari kitab ini, akankah ?

mereka kembali menggemparkan dunia persilatan ?...Perebutan lencana Pendekar di puncak gunung Merbabu penahbisan kesaktian tujuh pendekar muda.

Dua puluh lima tahun yang lalu ,seorang pengadil ,menetapkan perjanjian masa itu ,di tetapkan puncak Marapi.Dan kini sebuah era baru. Petualangan mereka baru saja di mulai .

1. Titah Sang Raja .

Abad 8 m Kebesaran kerajaan Mataram pada masa itu Terdengar sampai ke negeri seberang .Pedagang negeri Persia ,Hindia juga pedagang Tiongkok .Kapal kapal Dagang yang berlabuh di pelabuhan Bergota Pada masa itu sangat ramai.

Rempah rempah menjadi daya tarik tersendiri dari berbagai niaga .Hingga membuat kebesaran kerajaan Mataram menarik Perhatian kerajaan lain Untuk mengadakan Perniagaan Antar Kerajaan dan pedagang Lintas seberang lautan .

Bukit Menoreh matahari hampir terbenam.Sekelompok Prajurit kerajaan Mataram, dengan anak panah senjata tombak, pedang yang terselip di pinggang. Jumlah Prajurit ini sekitar lima puluhan orang mungkin bisa lebih dari itu.

"Prajurit !! Kita bermalam di sini " Berkata seseorang,tampaknya Pemimpin dari serombongan Prajurit yang mengepung Bukit Menoreh ,seperti mereka ingin berperang .

" Sendiko Mahapatih !" Berkata salah satu prajurit yang berada di hadapan Mahapatih ini.

Ada apa ?. Apa yang membuat mereka berjaga dan berkumpul di bukit yang Gersang ini ? .

Batu cadas, seperti batu karang Menghampar di perbukitan ini.

Malam semakin larut tak terasa, Hingga tak kentara sekali dimana para Prajurit yang tadi berkumpul.

"Buat Api !! suara Seseorang memerintah ."Baik Mahapatih!

Suara menjawab di kegelapan malam ,tak berapa lama terlihat asap mengepul .Pijar api terlihat berkobar, asap hitam agak putih tampak ke atas tertiup angin yang kencang, asap itu terpecah pecah ke berbagai arah kadang besar kadang kecil .

Di atas Puncak gunung menoreh, Dua orang berkelebatan di balik bebatuan .Orang yang berkelebat pertama ke arah bukit , dan yang satu lagi berkelebat ke atasnya. Dua orang ini meraba raba dalam gelap,kedua nya pun tak tahu berada di mana mereka ? pikirnya mencari tempat bersembunyi.

Mungkin dua orang ini yang membuat Para prajurit yang berada di bawah itu berkumpul .

Siapa mereka berdua ?..Apa yang membuat mereka di kejar para prajurit ? hingga begitu banyak prajurit yang di kerahkan untuk menangkap atau, mungkin juga membuat mereka tewas .Musuh kerajaan kah mereka ?.....

Hawa dingin mulai menyelimuti, pertanda hari makin larut .Di saat Semua makhluk hidup di waktu malam di gunakan untuk melepas lelah ,tak terkecuali hewan ,tidur adalah saat malam .

"Adik Raden Balaputradewa ! Menyerahlah !!"

Suara menggelar terdengar di sunyi nya malam.Aliran tenaga dalam tingkat tinggi hingga suara itu terdengar sangat menggema ! memantul seolah berkali kali di ucapkan .

Tak ada jawaban dari orang yang di teriakan ,suasana malam yang mencekam, masih sunyi ,hanya asap mengepul dari hembusan angin kencang .

Tiba tiba ! berlesatan pijar pijar api yang membuat gelapnya malam, terlintas Jelas dari atas puncak .Seseorang dari atas puncak di balik bukit melihat para Prajurit berada di bawah bukit yang menjulang ada sebuah bongkahan batu besar berada di atas

"Ah ! rupanya mereka berada di balik bukit itu !" Hatinya sangat Senang ,terbersit sebuah rencana "Aku ada rencana ucapnya ,tapi Kemana adik Rakyan ?"Ucapnya dalam hati.

Selagi dia mendongakkan dalam gelap kepalanya, dari balik batu besar tempatnya bersembunyi.

Kembali pijar api berlesatan ke udara, kali ini lebih banyak .Panah api yang di lontarkan serampang itu ,dari banyaknya pijar api yang membuat gelapnya malam menjadi terang benderang.

"Ah ...! bes .crap crap "Hampir saja aku ?"Ucapnya di kegelapan malam.

Beberapa anak panah api hampir saja mengenai tubuhnya ,cepat ia berpindah di balik batu yang lebih besar.

"Andai saja ...? hampir tubuhku terpanggang !" Desahnya dalam hati ,jantung nya berdebar debar .

Cepat pemuda ini menyelinap kebalik sebuah lobang batu, yang berada di bawah gundukan batu besar .Sementara itu di atasnya tak jauh dari pemuda ini bersembunyi, Bayangan hitam Berkelebatan dari batu satu ke batu yang lain,beberapa kali dia melompat , dia berpindah. Ringan sekali gerakannya.Bayangan yang melompat dengan ilmu meringan kan tubuh hingga tak terdengar suaranya , menandakan dia bukan orang sembarangan di dunia Persilatan.

Uara malam semakin menyucuk tulang , tapi sekelompok orang yang berada di gunung Menoreh, Keringat keluar bercucuran dari panas api yang mereka buat untuk menerangi.Sekelompok dari

orang orang ini ,yang melesatkan anak anak panah yang ujung runcingnya mereka bakar .Tetapi mereka belum melihat ada tanda apapun dari atas bukit,jangankan suara kesakitan terpanah oleh lesatan yang mereka lontarkan tak jua terdengar .

Seperti melawan sesuatu yang tak terlihat ,seperti sia sia tenaga yang mereka keluarkan.mereka diam menunggu perintah ! dalam gelap tak terdengar suara ,masih menunggu ,..menunggu aba aba dari Junjungan mereka .

Pemimpin mereka masih melihat arah atas tempat persembunyian orang yang mereka cari .

ketika lontaran panah api kedua yang mereka Lesatkan pemimpin mereka mengatakan agar semua mata melihat gerakan di atas .Tak ada gerakan ketika lontaran anak panah serentak kedua kalinya di Lesatkan . Rupanya pemimpinnya ini ingin mengetahui ? berada di mana posisi persembunyian dari orang yang akan mereka tangkap.

"Rakyan " Suara tertahan,perlahan memanggil nama seseorang.

"Kemana Dia ?" Berucap sendirian Orang yang memanggil nama Rakyan."Adik Rakyan kemarilah !" kali kedua dia memanggil nama itu .Kembali tak ada suara jawaban .

"Raden ! Raden Balaputradewa !" Panggil seseorang dari kegelapan malam .

"Ya Rakyan... aku di balik batu besar ,kau dimana ? diam tak ada jawaban pertanyaan orang di balik batu besar ini.

"Di situ ,Rupanya Raden Balaputradewa berada.Rupanya "

Oang yang memanggil nama Raden Balaputradewa tadi,dengan menggunakan tenaga dalam dia memanggil .Ilmu Halimunan ia kerahkan memanggil Raden Balaputradewa, ilmu yang dapat di gunakan sebagai cara dia ingin mengetahui keberadaan seseorang yang berada di kegelapan malam. Dari angin ,dia tujukan kepada seseorang pantulan suara orang yang menjawab perkataan nya dia dapat mengetahuinya .

Berkelebat orang ini" hap Hap ha " Dua lompatan, dia sudah berada dekat dengan orang yang tadi di panggilnya Raden.

"Raden aku di dekatmu !"ucapnya.

"Di mana ?!" Di belakangmu ! Raden .!"

"cepat sekali kau adik ,seperti Hantu !"Berkata berbisik Raden.

Kaget Orang ini ,yang di panggil Raden dalam gelap .Mengetahui orang yang di tunggunya sudah berada di dekatnya .

Dalam hatinya Raden kagum akan kesaktian orang kepercayaannya yang selalu ikut bersamanya ini. ".

"Adik aku ada rencana ,tapi..apa kau mau ?"ucapnya ."Ah andai tadi adik berada di sini ,mungkin adik dapat melihat posisi para prajurit itu !" Raden berkata ,seperti menyesal orang kepercayaan nya ini tak ada,tadi ia ngin mengatakan kepadanya bahwa posisi prajurit berada di bawah tebing batu yang menjorok.

Mendengar perkataan Raden Balaputradewa Pemuda yang dipanggil namanya Rakyan Aji ini , tak mengerti apa maksud dari perkataan Raden Junjungannya..

Menyesal dalam hatinya .Dia tak tahu dan harus berbuat apa ? dengan Rencana Raden Balaputradewa dengan ucapannya itu.

"Rakyan,,,,andai kau tadi melihat ?! kau bisa menghancurkan batu besar yang tepat berada di bawah Prajurit itu ."mereka semua akan tertimpa dan tewas !"

Dengan nada yang terdengar Serak Raden ini berkata ,terkejut dengan ucapan orang yang berada di depannya.Rakyan Aji penasaran ingin tahu apa rencana junjungannya ini.

Rupanya Rencana ini yang akan di lakukan oleh Raden Balaputradewa ." Jangankan batu besar ,batang pohon besar dapat aku robohkan !" Berucap Dia dalam hatinya.

"Raden ! aku akan kesana !" Apa ! ucap Raden kepada Rakyan !!"

"Adik Kau tidak melihat !! "terkejut ,ucapan adik angkatnya Rakyan Aji."Bagaimana bisa kau menuju tempat yang aku katakan itu ?!,, dan lagi apa kau yakin ,bagaimana Kau bisa menghancurkan bongkahan batu besar itu ?!" Berkata lagi Raden Balaputradewa.

"Aku yakin Raden ! "Rakyan Aji mengucapkan kata dengan Tegas !,diam Raden dalam gelap.

"Tidak adik ! aku tak ingin tempat keberadaan kita ! di ketahui oleh mereka ,aku tak ingin kau meraba raba dalam gelap !! adik Rakyan !" Tegas ucapan anak muda yang dipanggil Raden ini.

Raden Balaputradewa mengkhawatirkan akan keselamatan orang yang di panggilnya adik ini .

"Kakang Raden Balaputradewa ! cepat atau lambat persembunyian kita ini ,akan mereka ketahui , dan lagi kakang Rakai Pikatan sudah tak ingin Lagi ada belas kasih dengan kita ,,,,, Raden !"Diam Raden Balaputradewa,kata kata yang di ucapkan adik angkatnya Rakyan Aji .

"Baiklah adik ! Kau dengar baik baik ! akan aku katakan "Ya,,Raden aku sudah siap !! ,katakan Raden "Rupanya Rakyan Aji ini ,sangat ingin sekali mengetahui apa yang di lihat dan ingin Raden junjungannya rencanakan.

"Kau jalan di depan, kira kira lima puluh depa, setelah itu,,,ada bukit kecil ,tetapi kau terlebih dahulu harus melewati batu cadas besar yang berada di kanan,,,adik ! Kau bisa Gunakan ilmu meringankan tubuh melompat ke atasnya ,dan setelah kau berada di atas ,,,kira kira sepuluh depa ,di sebelah kiri itu bukit batu cadas Yang menjorok kebawah,,,,,Tepat para prajurit itu berada,,,,kau paham adik ?!! "Berkata dengan jelas Raden Balaputradewa. Menerangkan posisi yang akan Rakyan Aji tuju .

Diam Pemuda ini mendengar keterangan dari Raden Balaputradewa dahinya berkerut,dalam gelap berpikir keras ,bagaimana untuknya bisa sampai kesana ? keadaan yang gelap gulita, dia mencari batu besar yang di katakan Raden tadi .

"Apa kau Yakin Adik !"Tanya Raden, membuat otaknya yang sedang berpikir buyar seketika .

"Yakin Raden !.aku tetap akan kesana "Jawab Rakyan Aji kepada Raden junjungannya.

" Adik ! berhati hatilah ." Berkata lagi ,Raden Balaputradewa.

"Sendiko Raden !Aku pergi Raden"

Pemuda yang di panggil namanya Rakyan Aji ini ,pamit secepat kilat ia berkelebat ilmu meringankan tubuh di barengi ilmu Halimunan ia gunakan,desir angin berkelebat dari orang kepercayaannya ini, menghilang di telan gelapnya malam.

Tak lama setelah itu Raden Balaputradewa kembali ke tempat ia bersembunyi ,hatinya risau .

"Ah ! mudahan adik Rakyan Aji,berhasil menemukan apa yang aku katakan " Dalam hati nya berkata,lalu Ia kembali bersandar di balik batu tempatnya semula .

Sementara itu, di kegelapan malam bayangan seseorang menyelinap tangannya bergerak memukul arah depan.

" Ah,pantulan " Ucapnya. Bayangan hitam yang melesat di kegelapan malam ,kembali dia melesat ! beberapa kali ia melompat dengan ilmu meringankan tubuh, segala cara dia Lakukan.Bayangan Hitam ini, mulai memukul ke arah depan, pukulannya itu ringan saja ,Ingin ia mengetahui apa ada ,satu pantulan balik, dari tenaga dalam yang di aliri melalui pukulan yang ia lepaskan .

"Tak ada pantulan ! "Suaranya berbisik dalam gelap.

Bayangan Hitam yang berkelebat ini diam,lalu ia berpikir sejenak " Aku ,,,coba dengan Jurus Panca Halimunan ."Ia berucap lagi ,bayangan hitam ini seperti suara yang berbisik."Hiaak !!" dengan suara dari dalam yang tertahan di perut,melepaskan Ilmu Panca Halimunan.

"Dep .Dep, Dep, Dep ,Dep !"

Satu Pukulan mengarah lima arah .....

"Seer "Angin lembut dari samping kanannya menerpa ."Oh,,,,!!! di situ ? rupanya ,coba aku akan pukul lagi ?" Pemuda ini mengarahkan pukulannya ke kanan ."Hep hiaak "

Serrr angin memantul dari atas, kali ini seperti angin yang berbalik arah menerpa "Sepertinya bukit batu ,apa ini ?Yang di katakan Raden .?" Dia berjalan meraba raba , tangan nya memegang sesuatu ".Haa ! batu karang ! apa ini bukit itu ?" mundur beberapa langkah bayangan hitam ini .Dia lalu diam ,napasnya menghirup udara ,sangat dalam hisapan orang ini ,seperti nya dia akan menggunakan kesaktian ilmu pamungkasnya.

"Hiak "Bayangan hitam ini,dengan menggunakan ilmu meringankan tubuh melompat ke udara ."Dug " Dua kaki Bayangan hitam ini menjejak tanah ,Keringat dingin kelua dari tubuhnya terdengar suara napas terengah engah .

Sinar bulan malam itu di puncak Menoreh.Malam tampak semakin meredup tertutupi awan gelap, Kabut dingin mulai menyelimuti, pertanda hari sudah melewati pertengahan malam .

Cuaca dingin terasa di tulang ,api unggun yang berada di bawah bukit, hanya asap yang sesekali mengepul tertiup angin kencang .

"Prajurit ! kita tunggu sampai hari mulai terang !" Seseorang dengan nada kata yang tegas ! berucap.

"Sendiko Mahapatih !" Serempak

Suara jawaban entah dari mana asal nya ,dalam rombongan yang berada dibawah bukit di gelapnya malam .

Baru saja serempak menjawab perkataan dari pemimpin mereka, Tiba tiba suara bergemuruh dari samping kiri mereka , seperti ada benda benda besar atau mungkin gempa .

"Menyingkir semuanya !"Hep hep

hiaak ,berkelebatan seseorang yang berjumpalitan menggunakan Ilmu meringankan tubuh menjauh dari suara yang bergemuruh jatuh itu .Teriakan Keras membentak tapi terlambat ?.

"Ahhhhg. ahhhhg ,!aaaaaaaaaa.. Longsor ! cepat lari !!.Entah dari mana asal suara berteriak teriak .

"Brrrg brrug brugh ahg ahgg ahgg ahgg ahhh"

Suara suara jeritan yang sangat mengerikan sekali ,apabila terjadi di siang hari, dan terlihat jelas saat kejadian betapa malangnya, Para prajurit yang tadi berada di bawahnya ,entah berapa orang yang tertimpa longsoran batu batu besar yang bertumbangan dari atas bukit .

"Bangsat ! manusia biadap licik !"mengumpat seseorang dengan kalap.

"Hiak hiakkk ! duar duar duar deer berttttkkk tkkkkk.

Sinar putih keperakan dari jurus Pukulan yang bertubi-tubi yang lepaskan ,mengarah atas bukit

Hingga kembali terdengar suara bergemuruh kembali ,kali ini lebih dahsyat lagi.

"Berr trrrttk berrburrr tetk tek trk !" Seperti batu batu gunung dan tanah yang kembali runtuh ,dari atas longsor berjatuhan akibat jurus pukulan yang di aliri tenaga dalam tinggi .Kalau bukan orang Sakti tidak akan membuat batu dan cadas itu berjatuhan .

"Hiak ..hap Hiak hiakkk duar duar berttttkkk!"

Suara orang berteriak di barengi dengan dia melepaskan ilmu kesaktiannya ."Hep hep hiak hak " Seseorang yang berada di atas bukit menghindar ,dari dasyatnya Ilmu Halilintar yang di lepaskan membabi buta ,dia tahu betapa dasyat Ilmu Halilintar orang yang melepaskannya.

"Jurus Halilintar ! hampir saja mengenai tubuh ku ,Hebat !!"

Ucapnya.Tak percuma Kakang Rakai Pikatan di juluki Pendekar Halilintar .hawa panas dari jurus pukulan itu terasa sekali andai saja mengenai ku. ?!"orang ini ,dia berkata pada dirinya .Bergidik juga hatinya , kehebatan Ilmu Pukulan Halilintar .

Di bawah puncak bukit yang terjadi longsor ,seseorang dengan Napasnya tersengal sengal.

"heeh heeh heep ,suara orang ini terdengar, sepertinya dia ingin memulihkan kondisi hawa tenaga dalam nya yang tadi banyak dia keluarkan. Setengah dari tenaga dalam nya sudah terkuras Habis .

Waktu terus merayap kabut tebal dingin yang menyelimuti mulai menyingsing . Pohon dan alang alang liar yang tumbuh mulai terlihat .Tak jauh dari sebelah kanan bukit ,mulai terlihat suatu gundukan tanah dan batu batu besar yang berserakan di sekitar nya .Ada beberapa orang yang terlihat berlumuran darah entah masih bernyawa atau tidak ?.

"Hai manusia biadab licik ! Kalau kau jantan , hadapilah aku !"

Berteriak seseorang di atas Sebuah batu bulat besar ,yang berada di atas tanah bekas longsor .Tubuhnya berdiri tegap gagah dan mulai terlihat,betapa perawakannya itu yang gagah perkasa .Dia yang di juluki dunia persilatan Pendekar Halilintar Alias Rakai Pikatan dari wangsa Sanjaya .Di balik puncak di balik batu , seseorang mengawasinya.

Dia masih bersembunyi,seperti menunggu gerakan apa yang akan di buat orang yang berada di bawahnya ,yang berdiri tegap di atas batu .

Tiba Tiba kakinya menginjak batu batu kecil tak ayal ,"Ah ucap orang ini bodohnya aku !"Terkejutnya ia berucap.

"Trkkkk.tjkk batu batu kecil jatuh "

Suara batu kecil yang jatuh,sontak saja .Jangan kan suara batu yang jatuh ,suara desiran angin telinga orang yang berdiri tegap Ini. Dengan kesaktian dia yang sudah terdengar di seantero tanah Jawa. "Di situ,..Kau rupanya !ucapnya ?!"

"Haak...Hep hep "Kedua tangan orang ini mulai melipat lipat dari arah pinggang ke atas .Orang ini mengerahkan tenaga dalam.

Jurus Pukulan Halilintar tingkat lima , langsung dia keluarkan Jurus Halilintar dan kilat bersatu padu .Mengarah bukit tempat batu batu kecil itu jatuh..

"Trrrrkkkk duarrrrrr !"sinar putih melesat bak kilat yang bersahut sahutan dari hempasan pukulan jarak jauh.

Suara bergemuruh bergelombang berwarna putih perak,sangat Menyilaukan mata, mengarah puncak .Duarr .dererr ,batu cadas gunung yang ada di atas kembali berhamburan berserakan.

"Hiak hap hap ".Berjumpalitan lagi seseorang yang berada di atas bukit .Dia sudah melihat ketika orang yang berada dibawah tadi mengeluarkan ilmu jurus sakti Halilintar yang di tujukan ke arahnya .Ketika kaki orang yang berjumpalitan dari balik bukit ini belum lagi dia sempat menjejak kakinya , Kembali Serangan Yang mengarah ke tubuhnya, kali ini dia mau tak mau harus meladeni nya.

Dengan Jurus Teratak Bumi tingkat Tujuh , Melibas awan Semburkan api .Tak mau main main dia dengan orang yang bernama Rakai Pikatan ini

"Hep hep hep hiaaa !"

Duar .dar , dar ,Suara beradunya Dua kesaktian ilmu tinggi yang mereka keluarkan ,membuat daerah puncak gunung Menoreh ini seperti timbul Petir dan Gempa yang saling bersusulan .Dasyat sekali .Dua Pendekar dari tanah Jawa ini, mengabdi di Kerajaan Mataram .

" ha ha ha ha ha !!" Aku sudah tahu itu pasti kau Rakyan Aji !Berkata dengan tertawa Rakai Pikatan.

"Kakang Rakai Pikatan ! Aku selama ini segan denganmu ,dan mengagumi mu .Tapi kali ini ..Aku bisa mengadu Kesaktian ! denganmu Kakang !"

Berucap Rakyan aji dari atas bukit Dia berdiri gagah menantang !.

"Baik ! Aku juga ingin menjajal Ilmu Teratak Bumi andalan mu !" Jawab Rakai Pikatan lagi

"kau bersiaplah !!"

Rakai Pikatan mulai menyiapkan kuda kudanya ,tngannya bersiap akan menyerang kembali .Dua tangannya melipat menarik napas panjang meyibak,kedua tangan berputar dan cepat ! " Hiaaak "

Rakyan Aji di atas bukit juga tak tinggal dam.Dia mulai menghirup udara, tanda dia juga mengalirkan tenaga dalam lebih dari setengah Yang dia Keluarkan .Dua tangan Berputar, kaki bergerak dua langkah ,berjongkok sambil dia menghimpun aliran tenaga dalam Dua tangan berada di bawah ketiak .Hiak hiakkk Hep hep .

Hembusan angin berwarna Hitam seperti gelombang angin puting beliung ,keluar dari Pukulan Ilmu Teratak Bumi tingkat Delapan,Jurus menghempas langit Datangkan Badai .

Sinar perak berkilat kilat bergulung bak Asap mengepul lebih tepatnya seperti luapan air bergelombang .Dari ilmu pukulan Halilintar Berarak .

Gulungan angin hitam dan sinar perak bak air bergelombang Bertemu , Dur bum trtk trikk

Akibatnya Kembali berdentuman di langit pagi gunung Menoreh. Cuaca pagi itu awalnya Cerah, menjadi gelap gulita sesaat tak lama kembali Cuaca terlihat terang .Duar duar duar ! suara bergemuruh yang membuat jantung berdegup kencang.

Rupanya dua kekuatan yang bersatu,dalam satu Pertemuan itu saling berhimpitan.zat alam yang di ciptakan oleh sang khalik yang Di kuasai oleh manusia untuk di jadikan Kesaktian Ilmu .Zat alam itu saling sikut dalam satu Pertemuan .yang mengakibatkan terjadinya perubahan proses.

Di mana dua zat Itu yang di kuasai di harapkan oleh si pemilik ilmu itu , untuk menghancurkan benda dan makhluk hidup yang di inginkan .

" Ahg ..Terpental Rakyan Aji.

Tubuh nya melayang beberapa langkah, tetapi di saat tubuhnya batu menjejakkan kaki .Terlihat agak gontai kuda kudanya .Cepat Rakyan Aji,menghlrup udara ,agak sesak dadanya.

Di lain tempat Rakai Pikatan juga mengalami hal yang sama. Tubuhnya juga terlontar .Ilmu Ringankan tubuh yang ia gunakan untuk bersalto ke udara ,kedua kakinya mantap menjejak tanah.

"Ughk ,Dadaku sesak ."Ucapnya !

"Rupanya tak main main ilmunya , Rakyan Aji Jurus Teratak Bumi itu memang sungguh hebat "Kembali berucap sekaligus memuji.

Cepat dia menghirup udara dalam sekali ,untuk menghimpun tenaga tenaga dalamnya.Di lain tempat Rakyan Aji juga memulihkan tenaga dalamnya "Uhwk...darah....Aku terluka dalam !" ucapnya dalam hati.

Dengan cepat dia menyibakkan tangan dan menghirup udara untuk menghimpun hawa segar dan mengaliri tenaga dalam ke urat syaraf nya .

"Hem...rupanya,dia terluka dalam" melihat musuh terluka dalam, Rakai Pikatan Ingin menyiapkan serangan lagi .Cepat dia melesat Ke arah atas .Rakyan aji yang melihat lawan mulai melesat ke arah nya ,walau belum pulih luka dalam yang Ia rasa, dia mulai pasang kuda kudanya,kali ini ilmu Halimunan ia gunakan .Tak ayal

Pertarungan Kanuragan kali ini dua pendekar ini beradu kesaktian jarak dekat .

"Hiak " Gerakan Rakai Pikatan dengan tangan menggenggam Mengarah dada kiri ,Cepat Dia berbalik dengan gerakan ilmu Halimunan yang bak angin yang berhembus,gerakan tubuhnya menghindar Ke arah kanan .

Selamat dia dari serangan Rakai Pikatan .Kali ini dia yang memulai serangan balasan ,Mencelat dia ke udara gerakan ringankan tubuh Rakyan Aji ini sungguh sangat Luar biasa .Dari atas bak Rajawali Dia menukik dua tangan terbuka Siap mencengkram.batok kepala , Jurus Halimunan ,Angin Awan Beriring .

Rakai Pikatan yang melihat ancaman yang mengarah batok kepala nya . Secepat Kilat dia menyambut serangan, dua tangan Rakyan Aji ,Jurus ke sembilan jurus Halilintar matahari Bersinar dia keluarkan ,jurus tangan kosong yang mengandalkan kecepatan.

"Plak pak plak des !"Cengkraman dua tangan jurus Angin Awan Beriring ."

Kecepatan dua tangan Tokoh sakti ini saling beradu .Cengkraman ganas yang saling susul menyusul mengarah dada juga batok kepala.

kecepatan tangkisan tangan Rakai Pikatan menghindar dari jurus Rakyan Aji , selamat dari jurus Rakyan Aji yang ganas

Rakai Pikatan dengan secepat kilat dia mengeluarkan Pukulan Halilintar ,saat gelap Sunyi senyap .

"Hiaak ! " Sinar putih keluar dari tangan Rakai Pikatan,tak sempat lagi menghindar dari jurus yang di lepaskan lawan ,terpaksa mau tak mau Rakyan Aji memapah dengan jurus Teratak Bumi jurus Naga kembar menggulung Bumi Tingkat enam .Akibat nya .!

" Dug dug Des !"

"Ueghk !dua suara terdengar seperti mengerang ?"

Dua orang ini ,tubuh sama sama terpental beberapa depa .Tubuh Rakai Pikatan bergulingan di tanah ."Ahg ..uwhk ."Darah keluar dari bibirnya,sedangkan Rakyan Aji yang di saat di serang tadi dia mengeluarkan lebih dari tenaga dalam yang dia punya.

Tubuh Rakyan Aji berjumpalitan di udara tpi ia masih sadar ,dengan ilmu ringankan tubuh nya yang sudah sangat sempurna. Kakinya menjejakkan tanah dengan kuda kuda yang masih terlihat kokoh .

Sementara itu, Rakai Pikatan Cepat dia duduk bersila seperti akan menghimpun tenaga dalam, kedua tangan di dada , napasnya menghirup dalam udara .Darah di bibirnya masih mengalir,warna merah membasahi bajunya .Diam lama duduk bersila di atas batu.

"Ah luka dalam ku sudah mulai berkurang ." Berucap dia dalam hati ,Rakai Pikatan masih duduk bersila ia masih memulihkan tenaga dalamnya, di lain tempat Rakyan Aji sudah mulai bersiap lagi menguasai hawa murni,dia alirkan tenaga dalamnya,hawa hangat mengalir ke semua urat nadi ,matanya menatap lawan.

"Selagi dia terluka dalam ! akan Aku serang dia "Dalam hatinya berucap.Diam diam Rakyan Aji mulai menyiapkan ilmu.Jurus Teratak Bumi Tingkat akhir, jurus

Teratak Bumi Pamungkas .

Mulai Rakyan Aji menghimpun Tenaga dalamnya , Lebih dari setengah yang dia himpun ."Aku serang dia ! sebelum dia pulih tenaga dalamnya ." Hatinya mulai berniat akan menghabisi secara licik ,Rakyan Aji.

"Kali ini kau rasakan lah ! Rakai Pikatan !.Hiak aak !"

Tubuh nya melesat secepat kilat menggunakan Ilmu Halimunan Tingkat empat ,mengandalkan kecepatan jurus yang di gunakan

Rakyan Aji, Jurus Menghisap Pusaran angin, sedangkan jurus pukulanTeratak Bumi Pamungkas

sudah ia himpun sebelumnya .

Melihat serangan datang , Rakai Pikatan yang sedang memulihkan tenaga dalamnya .

Seperti tahu bahaya yang datang, Musuh akan mengerahkan seluruh kemampuan ,Untuk menghabisinya .Dengan ilmu meringankan tubuh ia bersalto ke udara kebelakang ,saat dua kaki menjejak tanah .Jurus Halilintar tingkat akhir ia keluarkan hampir seluruh tenaga dalam ia himpun.

"Halilintar menyambar !! Awan gelap Hempaskan badai .....

Hiak hap !" Suara Rakai Pikatan menggelegar !

"Hiak Hiak "Bayangan Rakyan Aji yang datang secepat kilat melepaskan Pukulan Teratak bumi Pamungkasnya,adu dua ilmu kesaktian tanpa tanding bertemu.

"Duar Duar .bum trjkk trjkk trjkk trjkkt trrttk "

suara menggelegar akibat dua ilmu kesaktian tingkat tinggi ini beradu .

Kali ini mungkin Kedua nya, salah satu dari dua tokoh Dunia Persilatan yang namanya menggetarkan Tanah jawa .Sudah Hampir mengeluarkan segenap kesaktian nya.Biasanya apabila

Di Dunia Persilatan ,Jika kedua Ilmu Pamungkas yang sudah di keluarkan .Tanda Pertarungan Sudah menyangkut hidup dan mati .Setidaknya kedua pendekar ini akan terluka dalam dan bisa berujung maut ...

Benar saja Kedua Pendekar ini Terpental ,bak Kapas yang tertiup angin, berterbangan tubuh kedua orang yang mengadu kesaktian sudah titik akhir . Mereka berdua melayang ke udara .Tubuh Rakai Pikatan jatuh Sepuluh Depa bak Nangka busuk jatuh .Di lain Tempat Tubuh Rakyan Aji juga jatuh Hanya saja tubuhnya seperti tak bernyawa lagi .Tak ada suara yang terdengar Seperti jeritan .

"Uhgwk ughk " Rakai Pikatan Tubuhnya bersandar ,kedua Tangannya memegang dada, Wajahnya putih pucat pasi, bak mayat ,Di bibirnya mengalir darah segar membasahi bajunya yang bersulam ke emasan ,warna putih yang berenda sulam emas tak lagi terlihat oleh banyak nya cucuran darah yang keluar dari bibir .

Dengan segenap Tenaga yang tersisa , ia coba mengatur jalan darah memulihkan tenaga dalam.

"Adik ! adiiiik !!!"

Teriak seseorang dari atas puncak gunung ,orang ini melesat mengarah ke tubuh Rakyan Aji yang tergeletak ,tak berdaya .

Tak lama orang yang berteriak yang tak lain adalah salah satu dari orang yang bersembunyi di atas bukit .Raden Balaputradewa.

Dia mengangkat tubuh Rakyan aji."Adik ! sadarlah ! Adik Rakyan !" Teriaknya kencang sekali .

Tak ada gerakan dari Tubuh Rakyan Aji ,wajah Pemuda ini pucat pasi .Raden Balaputradewa membalikkan tubuh Rakyan Aji menyalurkan hawa tenaga dalam melalui dada ,Keringat mulai bercucuran dari wajah Raden Balaputradewa.

Terlihat wajah Rakyan Aji mulai terlihat sedikit warna yang agak kemerahan ."uhwek!" Ada darah hitam dari muntahan mulut Rakyan Aji " Berhasil !"

Berucap Raden Balaputradewa ! Rupanya aliran tenaga dalam yang ia salurkan untuk membuka urat nadi Rakyan Aji, berhasil !.

Mata Pemuda ini mulai membuka Walau hanya sekejab ,kembali meredup tanda luka dalam yang teramat parah .

"Adik ! kau sadar lah ,Kau harus kuat adik ;"Berteriak teriak Raden Balaputradewa.

Seolah mendengar ratapan kata kata Raden Balaputradewa ini ,

Perlahan lahan mata pemuda ini membuka" uhwk ".kembali ia

muntahkan darah segar .Luka

dalam pemuda ini sudah merasuk kedalam urat nadi ,andai saja tadi Raden tidak cepat menyalurkan tenaga dalam .mungkin ? nyawa

Rakyan Aji ,akan tewas .

"Adik kau bangunlah ! aku akan mengalirkan Hawa murni ku "ucapnya seakan terisak .

Raden Balaputradewa,berusaha mendudukkan tubuh Rakyan Aji Sedangkan dia berada di bagian belakanganya ,telapak tangan Raden hinggap di punggung Rakyan Aji.

Hawa murni yang di salurkan Raden perlahan lahan ,mulai terasa, antara sadar dan tidak ? Rakyan Aji merasakan aliran hawa murni yang mengalir ke tubuhnya, yang sedikit mulai di rasa ,Urat nadi dan syaraf mulai bereaksi .

"Dadaku masih nyeri ,tapi rasa Tulang tulang ku seperti remuk !" Dalam ketidak berdayaan, hati Pemuda ini berkata "Oh ,..hyang Widhi ,Terima kasih dengan Tangan Raden, aku bisa selamat dari maut "Di ujung sakratul maut Dia berucap pertolongan datang , Sang Maha kuasa menginginkan hidupnya tidak berakhir di puncak Menoreh .

Dilain Tempat Rakai Pikatan duduk bersila ,wajahnya sudah terlihat agak kemerah merahan ,

Tetapi sepertinya ia belum benar pulih.Luka dalam akibat Pukulan Teratak Bumi, Kali ini memang membuatnya terluka dalam hebat .

Baru kali ini dia terluka dalam sangat parah ,selama dia malang melintang di dunia persilatan baru kali ini bertemu lawan tangguh

"Rasanya tenaga dalam ku sudah lima puluh persen pulih, hebat sekali Ilmu Teratak bumi , adik

Rakyan Aji ".Aku Kagum ! memuji Kehebatan musuh.

Mata nya mengawasi ke arah dua orang yang sedang duduk bersila.

"Raden Balaputradewa , itu dia ! Ternyata dia sedang membantu mengalirkan hawa murni ke Rakyan aji .' ucapnya ." Apa akan ku serang mereka berdua ! Tapi perbuatan itu Sangat licik ? "Apa kata Dunia Persilatan Rakai Pikatan Pendekar Halilintar menyerang musuh dengan licik,

di saat musuh sekarat ?"

Ada pergulatan di hati Rakai Pikatan untuk tidak menyerang musuh yang tidak bisa di terima naluri Ksatria nya Muncul .

Peraturan tak tertulis Dalam Dunia Persilatan ,menyerang musuh dalam keadaan sekarat ,

Perbuatan pengecut yang biasa di lakukan golongan Aliran Hitam. Alias para pendekar pengecut .

"Tidak ! Aku tidak mau ! wangsa Sanjaya yang termasyhur ,sebagai wangsa Pendekar gagah ,dalam

Darah ksatria yang mengalir dari wangsa Sanjaya ! tidak akan aku rusak dengan cara Pengecut seperti itu !"Pikiran dari hati yang baik Rakai Pikatan mengambil keputusan tidak !untuknya .

" kenapa aku bodoh sekali ? untuk apa aku memikirkan Rakyan Aji ?Tugasku adalah menangkapnya ? Raden Balaputradewa " ucapnya "

Berkelebat dia secepat kilat ! gerakan ilmu meringankan tubuh yang sudah mendekat tarap yang sempurna " tuk tuk .Jari tangan Rakai Pikatan menotok urat leher

Raden Balaputradewa ,tak ayal tubuhnya kaku tak bergerak .

Sedangkan Rakyan Aji wajah nya juga agak sedikit kemerahan pertanda luka dalamnya sudah melewati masa kritis .

"Prajurit Ikat mereka ! Lantang sekali suara Mahapatih Mataram ini berkata

" Sendiko Mahapatih !"

Suara prajurit yang selamat dari longsor batu dan cadas. menjawab perintah Mahapatih Rakai Pikatan.

kedua orang ini lalu di ikat prajurit yang masih tersisa .Tak berapa lama kemudian , mereka semua meninggalkan Gunung Menoreh .

Puluhan nyawa hilang melayang di tempat ini , akibatkan ambisi dan kekuasaan seperti yang terjadi hari ini

2. Kembali Ketanah Sriwijaya .

Suasana di kerajaan Mataram terlihat tidak seperti biasanya. Maharatu Pramodharwadhani Tampak Anggun duduk di singasana ,Di kiri dan kanan Dayang dayang yang sesekali mengipas dengan sebuah kipas besar terbuat dari kain berenda sulam keemasan .

Duduk di samping singgasana

Ayahandaraja Samaratungga di kiri nya maharatu Tara ibunda ratu maharatu Pramodhawardhani

Raut wajah Mereka seperti ada rasa gelisah terbersit sesuatu yang akan merubah masa masa keemasan kerajaan Mataram .

"Mahapatih ! bawa dua orang itu"

Maharatu Pramodhawardhani, dengan lantang memerintahkan segera membawa dua orang yang ia katakan itu .

"Sendiko maharatu .! Mahapatih menundukkan wajahnya seraya menjawab maklumat Maharatu junjungannya .

Langkah kaki yang tergesa gesa menghampiri para prajurit penjaga .

"Prajurit ! kita bawa dua orang ini ke hadapan Maharatu ,"Sendiko !

Mahapatih".Prajurut penjaga yang berbadan gemuk dan besar ini tunduk kan kepalanya menjawab perintah.Raden Balaputradewa dan juga pengawalnya Rakyan Aji di bawanya ,tangan yang besar dan kekar penjaga ini memegang keduanya .

Berjalan beriringan Mahapatih bersama para prajurit penjaga, ketika langkah kaki rombongan ini, memasuki ruang balairung istana suara prajurit pembawa pesan terdengar.Kedua orang yang di giring memasuki ruang dalam ,kecut hatinya .Tatapan mata seakan merejam relung hati ,apakah nasib mereka akan segera berakhir di tiang gantung ? dengan leher tercekik seperti yang sudah terjadi sebelumnya akibat makar !!.

"Mahapatih Rakai Pikatan menuju Singasana ! "Suara prajurit sang pembawa pesan yang berdiri di ruangan dalam meneriakan.Kata kata dari prajurit pembawa pesan bak sang pencabut nyawa bagi dua orang yang berjalan di iringi para prajurit juga Mahapatih Rakai Pikatan ?.

Terlihat berjalan dua pemuda yang terikat tali, tampak wajah Raden Balaputradewa pucat pasi,

wajahnya tertunduk ,Rakyan Aji wajah pucat yang masih terlihat , akibat luka dalam yang dia derita belum pulih .Dua orang pemuda ini tertunduk lusuh , pasrah berdiri di hadapan Singgasana Maharatu Pramodhawardhani .

Semua mata yang ada di ruangan itu tertuju memandangi mereka ,

Pendeta istana ,Mpu Kebo weling Penasehat istana .Juga Tabib istana, Mpu Nanggala Geni juga hadir untuk mendengar Hukuman yang akan diterima oleh ,Raden

Balaputradewa ,Mata Mpu Kebo weling tampak berkaca kaca seperti merasakan .Derita Raden Balaputradewa anak angkatnya.

"Raden Balaputradewa ! Kau kuat kan hatimu ,hukuman yang akan kau terima ini ,mungkin Sudah di gariskan hyang Widhi " Berkata dalam hati kebo Weling seorang Penasehat istana .menganggap Raden Balaputradewa ini sebagai anak angkatnya

"Rayi Raden ! kau tatap mata Raka mu ! kenapa kau tidak mau menatap ku ! "Suara maharatu Pramodhawardhani ,tegas memecah keheningan ruangan balairung istana .Semua yang hadir terdiam dengan suara lantang dari Maharatu Pramodhawardhani .

Wajah Maharatu yang cantik ini dengan sorot matanya yang tajam

ke arah Raden Balaputradewa, yang tertunduk lusuh, di hadapan nya ini. Raden Balaputradewa hanya diam mendengar Raka maharatu Pramodhawardhani berkata dengan Nada kata yang berapi api .

"Rayi Raden ! tindakanmu yang makar terhadap Raka !.Apa ada yang mempengaruhimu !" Hayo jawab !!"masih terdiam membisu tak menjawab nada kata yang Tegas dari maharatu ,wajahnya tertunduk, Raden Balaputradewa, masih membisu seribu bahasa .

"Baik !" kalau kau tidak ingin menjawab !. perkataan Raka maharatu .Aku akan memberi Hukuman yang akan kau ingat seumur hidup

"Rayi, Raden Balaputradewa adikku !

"Dengar baik baik !! Apa kau ingin hubungan antara saudara satu ibu satu ayah Terputus?"Ucapan bak Petir yang keluar dari mulut Maharatu Pramodhawardhani .

"Cambuk mereka seribu kali dari pagi hingga menjelang terbitnya matahari ! tujuh hari berturut turut ! hingga tenggelamnya matahari "Berkata hukuman yang akan di timpakan oleh Raden Balaputradewa .

Semua terperangah dengan Hukuman yang di berikan oleh Maharatu kepada dua pemuda ini

"Mahapatih ! bawa mereka ke Ruangan bawah Tanah ,Menjelang matahari terbit Hukuman akan di laksanakan .

" Sendiko maharatu ! Hamba laksanakan !

Berkata Sangat tegas Mahapatih ini ! Dia mulai menghampiri dua orang yang berdiri terpaku Menundukan wajah ,Saat langkah kaki Mahapatih ini akan mendekat ke dua orang ini "Tunggu Mahapatih !Suara tegas berkata ,

Semua mata memandang asal suara ,yang ternyata adalah Prabu Samaratungga yang berdiri tegak dari singgasana tempatnya duduk.

"Ananda Maharatu Pramodhawardhani .

Izinkan Ayahanda Prabu memberi wejangan, tidak mempengaruhi keputusan yang telah Ananda Berikan kepada Rayimu Raden .!!"

Wibawa kata yang di ucapkan membuat semua terdiam,Prabu Samaratungga berkata lagi ,tapi kali ini ?ucapannya mengarah Raden Balaputradewa.

Anandaku dengar Lah ! Raden Balaputradewa ! perbuatanmu yang telah makar ! kepada Raka Maharatu Pramodhawardhani , membuat Wibawa kerajaan Mataram ini di pertaruhkan !

Seandainya pemberontakan yang Ananda Raden Lakukan ini ,tidak cepat dipadamkan ! akan meluas mempengaruhi para prajurit lain ,Kehancuran kerajaan Mataram ini tinggal menunggu waktu .

Dengan nada menahan luapan amarah yang tertahan ! Prabu Samaratungga ini berkata !!

"Bawa mereka ! aku Mendukung Hukuman yang telah di jatuhkan kepada mereka !"

Prabu Samaratungga dengan suara yang tercekat ia berkata seperti , ada yang tertahan di tenggorokan, Ia tahu keputusan ini sangat berat bagi Raden Balaputradewa, tetapi wibawa Maharatu Pramodhawardhani yang telah ia warisi kekuasaan Singgasana Mataram ini,akan Runtuh apabila dia sebagai Orang tua dari keduanya membela perbuatan Raden Balaputradewa .

Hatinya terasa sakit , mengingat akan hukuman yang telah di jatuhkan ,tetapi apa yang harus ia perbuat.

Langkah kaki para prajurit istana yang akan membawa dua orang yang berdiri terpaku ini ,diikuti langkah kaki Mahapatih ,Ketika Para Prajurit istana berpakaian Serba hitam dengan Pedang yang Terselip di pinggang mendekat !

Tangan para prajurit mulai meraih tubuh dua orang pemuda ini.

Seperti diam membisu tak ada perlawanan sama sekali ,dari keduanya dua orang ini terlihat pasrah ,di ruangan itu tampak Sepasang mata yang mengawasi Sekeliling ,hatinya terenyuh

" Tunggu ! Hentikan !"

Kembali terhenti langkah para Prajurit yang mulai membawa Raden Balaputradewa dan Rakyan Aji keruangan bawah tanah, yang terdapat sel yang biasa untuk menahan para penjahat buronan kerajaan ,sontak semua yang ada melihat asal suara itu .Suara yang lembut terasa menyejukan hati , Suara Permaisuri Ratu Tara yang selama ini Hanya diam ,kali ini ia bersuara ,nada bicaranya berhenti sejenak ia biarkan semua mata memandang kearahnya .

" Ananda Maharatu Pramodhawardhani Putriku ,Ibunda tak ingin keberadaan ibu Membuat Keputusan hukuman yang telah kau jatuhkan itu membuat Wibawa Kerajaan ini menjadi runtuh ,Keputusan yang salah akan membuat Penyesalan seumur hidup Keputusan yang Tegas tidak akan membuat hati menjadi puas. Tapi anandaku , Putriku Semata wayang dan juga Putraku semata wayang Raden Balaputradewa .

"Ananda Maharatu ,Ananda Raden ."

Dengarlah Ibu akan sedikit bercerita "

'Belasan tahun yang lalu Di saat kalian masih kanak kanak Ibunda selalu tersenyum akan Lucunya kalian. Ibunda selalu mengasihi kalian ,Di istana ini kalian berdua tumbuh dewasa ,Ibunda teringat waktu itu ketika Rayimu Raden Balaputradewa terjatuh di belakang singgasana ini ,Di anak tangga kayu jati itu.Permaisuri menunjuk Kearah belakang

Ibunda melihat kau Menggendong Rayimu Raden ,Kaki Rayimu Terkilir dan tak bisa jalan

Hingga kaki Rayimu Dibawa tabib untuk di obati .Ibunda melihat Kejadian itu ,Ibu tahu kau Putriku , kau mewarisi sipat welas asih,

Pada suatu ketika Rayimu meminta mainan mu yang biasa kamu mainkan ,Rayimu , Dia.. menangis ,Ibunda melihat ,Dengan Berat hati .

Kau juga memberikannya , Dan ketika Rayimu Juga meminta makanan kesukaanmu, Itu Kau juga memberikannya ,...Ibunda melihat Juga Sipat welas asih , Diantara sesama saudara. sedarah Tak Bisa terputus oleh apapun .Tapi hari ini , Disaat Kalian Dewasa Hal itu tidak lagi sama ,Dulu kalian bisa saling Rasa dan berbagi ,Juga saling meminta Tapi sekarang ! Tak lagi sama ,Masa masa Itu Ibunda Masih Teringat .

"Ananda Raden , Ananda Pramodhawardani "

Sesuatu yang sudah menjadi milikmu Tak lagi bisa kau berikan kepada Rayimu .Dan Rayimu. Tak lagi bisa meminta dari Kau Sebagai Raka

Tapi pelajaran hidup yang bisa kalian maknai

Tali saudara sedarah tidak akan bisa terputus oleh terlewatinya waktu .

Oleh karenanya Ananda Pramodhawardhani

Ibunda hanya meminta sebagai Ibu dari Anak Kecil yang Masih Butuh bimbingan !

" Raden Balaputradewa Mohon Ampunan Dari Kau Sebagai Raka Anak kecil yang selau kau Berikan Kasih dan sayangmu .

" Bebaskan Raden Balaputradewa Dan juga pengawalnya .!

Kali ini suara permaisuri Ratu Tara Agak berbeda dari biasanya ,Suara yang lembut mendayu dayu yang membuat hati damai terdengar melengking .

mendengar perkataan Ibundanya ini Tak terasa Ada butiran air hangat yang mengalir Dari kedua kelopak mata Maharatu , Matanya Tampak berkaca kaca ,"Oh Hyang Widhi " Maafkan Hamba yang telah melukai hati Ibunda Ratu ." Berucap Maharatu .

Cerita ibundanya mengingatkan Maharatu, akan masa masa kecil kedua nya , bersama Rayi nya ini membias ingatan betapa Rayi nya ini sangat manja terhadap nya . Selalu Rayi nya tidak bisa tanpa kehadiran ia sebagai Raka.

Kemana dia pergi Rayinya ini ingin selalu berada di dekatnya.

"Oh maaf kan Raka ,"Ucapan yang keluar dari bibir Maharatu seperti berbisik dalam hati." Rayi....Raka telah membuat hatimu dan juga Ibunda kita bersedih,sedih hati nya berucap dalam hati.

"Tapi Pelajaran yang aku dapat dari cerita Ibunda Ratu, bahwa tali Persaudaraan takkan pernah bisa terputus "Hati Maharatu tersadar !

Pergolakan dalam hatinya ,akan wibawa dan Tahta Singgasana kerajaan Mataram yang di warisi Prabu Samaratungga baru saja dimulai,sungguh berat Keputusan Yang telah dia buat ? Keputusan Yang aku jatuhkan itu ?Ayahanda Prabu telah menyetujuinya .

Hati Maharatu terus mendua ?apa yang aku harus lakukan " Hyang Widhi tunjukan lah jalan ,apa yang harus lakukan ?!"Dalam hatinya ia meminta Sang Pencipta .

Dia tenangkan hatinya ,Keputusan yang akan aku buat ini ,martabat kerajaan Mataram ? apakah akan Runtuh !"

"Kakang Mahapatih ! bebaskan mereka .! "Semua mata menatap ke arah Maharatu .

"Sendiko maharatu " Mahapatih berucap tegas!" Prajurit lepaskan Tali pengikat mereka!"

Perintah Mahapatih kepada para prajurit " Sendiko " serempak mereka menjawab .

Beberapa orang prajurit dengan langkah yang cepat ,mengarah dua pemuda yang berdiri ini,

Tangan Raden Balaputradewa yang terikat, mereka lepas juga dengan Rakyan Aji.Ada perasaan haru ,terlihat dari seisi ruangan istana, terlebih Penasehat istana Kebo weling.

Orang tua ini sampai tak terasa ada linangan tetes air mata yang mengalir Raden Balaputradewa anak angkat nya yang terbebas dari hukuman .Setelah di lihat dua orang yang terbebas ini terdiam berdiri "Anak ku Raden kau kemari lah nak "Ya ayah Mpu Kebo weling jawabnya.

"Kau bersujud dan minta ampun kepada Ayahandamu Prabu,juga

kepada Ibunda Ratu ,setelah itu kau juga memohon ampun,Raka Maharatu yang telah welas asih memaafkan ,juga kepada Raka mahapatih ,kau juga memohon maaf kepada para abdi kerajaan "

Kebo Weling ayah angkat nya itu dengan kata kata yang membuat suasana dalam istana kerajaan tak menjadi kaku seperti awal .

"Sendiko Ayah angkat Mpu Kebo weling " Raden Balaputradewa Menjawab ayah Angkatnya ini .

Raut wajah yang tadi terlihat pucat ,kini sudah terlihat ada rona merah ,ada gairah dan semangat

Begitu juga dengan Rakyan Aji , walau ia masih terlihat wajahnya pucat.Tetapi semangatnya terlihat lagi.Luka dalam yang di deritanya masih terasa ,tangannya yang sesekali memegang di dadanya terkadang suara batuk terdengar dari bibirnya yang kering .

Hari yang begitu mengharu biru di dalam istana Kerajaan Mataram .

ketika Langkah Raden Balaputradewa yang sudah meminta Ampun ,dan memohon maaf.Sepasang mata bening nan Teduh mengawasi .Tampak ada sumringah senyum dibibir wanita ini.

" Ananda Raden... Balaputradewa ,kau akan aku jadikan Pewaris kerajaan Sriwijaya .rahasia yang selama ini terpendam ,sebelum Ibunda Ratu menjadi Permaisuratu Mataram

Ibunda Pewaris tunggal kerajaan Sriwijaya .Eyangmu Raja Dharmasetu telah mewarisi Tahta Kerajaan Sriwijaya kepada Ibunda

Anak ku bersabar lah ...

Renungan dalam hati sebuah rahasia yang akan ia utarakan pada saat yang tepat ..lalu ia lanjutkan lagi kata hatinya ..

"Ananda Raden Balaputradewa !Kau akan menjadi Raja besar ! kekuasaan mu ,akan melebihi dari kebesaran Kerajaan Mataram .! "

Permaisuri Ratu Tara wangsa Soma berkata dalam hatinya. Sorot mata wanita yang duduk berdampingan dengan Prabu Samaratungga dari Wangsa Syailendra itu berbinar binar .

Malam itu di Kaputren Istana Permaisuri didepan Pendopo seseorang berdiri ,matanya memandang langit Malam yng Sepertinya ,dapat membuat hati menjadi tenang .

"Ada apa Ibunda memanggilku ?..

Hati pemuda ini terasa nyeri mengingat akan kejadian yang sudah ia lewati ,selagi termenung.

"Ananda Raden " Suara lembut yang tak asing lagi di telinganya baginya suara ibundanya Ratu Tara penyejuk luka hati yang tidak ada banding." Anak ku ..sabarlah " Suara Ibunda Ratu ,Suaranya itu parau memangil "Tenangkan lah Hatimu..kau bersabarlah "ucap ibunda Ratu lagi .suara Ibunda Ratu membuat kesedihan hati Raden Balaputradewa mereda.

Gairah terpancar dari mata pemuda ini.Setelah melihat Raden Balaputradewa mulai tenang dan bisa menguasai hatinya yang sedih .

"Ananda ! dengarkan kata kata Ibunda Ratu "Baik Ibunda Ratu .

Raden Balaputradewa menjawab kata kata ibundanya.

"Ibunda ! akan menjadikan dirimu Raja besar kekuasaan mu akan melebihi dari kebesaran Kerajaan Mataram ! "Dengan suara yang sangat berbeda dari yang biasa terdengar di telinganya ucapan ibundanya membuat Raden terkesima .

"Anak ku ! percayalah kepada Ibunda !nama dan kebesaran mu akan di kenang ,sejarah yang akan mencatat masa kejayaan ,masa keemasan yang telah di gariskan.Tahta tunggal kerajaan Sriwijaya aku wariskan kepadamu anak ku ! Raden Balaputradewa !"

Seperti terkesima ucapan Ibunda Ratu yang terdengar sangat lain dari yang biasa dia dengar ,Raden Balaputradewa terperangah ,mata

seakan tak percaya ?bagaimana bisa Ibunda nya ,yang begitu lembut tutur bahasa nya kali seperti suara seorang Raja besar yang berucap penuh ambisi .

"Benarkah.. Itu Ibunda ? degup jantung hatinya ,tak beraturan

tak percaya denhan apa yang baru saja ia dengar ,sungguh tak menyangka sama sekali wanita yang selalu mengasihinya ini ? adalah pewaris Tahta Tunggal kerajaan Sriwijaya.

"Benar ananda ,.Raden "jawabnya ke anak terkasih nya di depannya Raden Balaputradewa "Ibunda Ratu dari, wangsa Soma "ucapnya lagi.

"Ini ambilah ! anakku ,dari balik baju Ibunda Ratu mengeluarkan

Sebuah benda yang terbalut kain hitam , bersulam benang emas Ada gambar burung Elang Emas .

Raden Balaputradewa Terdiam melihatnya

Seolah terpaku tak percaya kain pusaka itu ,benda yang selama.ini menjadi tanda Pewaris Tahta dari singgasana kerajaan Sriwijaya itu di sodorkan ke padanya.

"Ananda Raden Balaputradewa ,! Ambilah ! "Kali kedua Permaisuri Ratu Tara Berucap ."Baik Ibunda.

Raden Balaputradewa mendekat Menyambut Pusaka Kerajaan itu .

"Sendiko Ibunda Ratu .."

Suara Raden Balaputradewa yang menerima kain Pusaka Kerajaan Sriwijaya dari tangan Ibunda nya

Ratu Tara wangsa Soma.Seperti ada hawa aura kebesaran yang mengalir begitu kedua tangannya menyambut lambang kerajaan itu.

"Simpan dan Jaga Pusaka ini ,dan ingat anak ku ! "Berucap Ibunda Ratu ,"Baik Ibunda Ratu jawabnya

Dua orang ibu dan anak ,rasa kasih dan sayang seorang ibu mana kala melihat putra semata wayang , mengalami hari buruk dalam perjalan hidup ,malam ini rasa kasih akan merubah sebuah perjalanan seorang anak menuju sebuah dinasti baru.

"Anak ku !"Ya ibu ....

"Pusaka ini jangan sekalipun kau melepasnya ! nyawamu harus kau pertaruhkan demi lambang dan kebesaran kerajaan Sriwijaya.

Pemegang lambang pusaka ini !. Pewaris Tahta !"

Pecah tangis Raden mengetahui kebenaran akan siapa sebenarnya Ibundanya ,Raden Balaputradewa menangis terisak isak.Wanita ini membiarkan Putra di depan nya meluapkan tangis,semua derita dan bahagia ,elusan tangan yang di rasa Raden di kepala membuat hatinya mereda .

Raden Balaputradewa dapat menguasai diri.Ada usapan yang lembut dia rasa di bahu,usapan Tangan Ibundanya,hatinya tenang

mungkin ini ,adalah jalan hidup yang tertulis.Tahta singgasana Akan beralih dari wangsa Soma Ke wangsa Syailendra ,perjalanan waktu yang akan menjawab .

"Ibunda izinkan Ananda untuk ku sekali lagi ,mencium kaki Ibunda Ratu,Ananda memohon doa dan restumu Ibunda Ratu,agar ananda Dalam Perjalanan nanti ke tanah Sumatera selalu mendapat lindungan dari Hyang Widhi...

"ibunda Ratu ...Untuk kali terakhir izinkanlah,Ananda membasuh air di kaki Ibunda Ratu "Suara parau Raden Balaputradewa berucap membuat hati Ibundanya sangat terenyuh .

"Ya...anak ku lakukan lah ..doa Ibunda selalu menyertai.

Raden Balaputradewa ,mencuci kedua kaki Ibundanya.Usapan demi usapan air yang di basuh oleh Raden Balaputradewa ,mata wanita ini teteskan air hangat dari kelopak mata ,cepat mengusap air mata yang menetes.

"Cukup anak ku ,,"Ya Ibunda .

"Ananda Raden perjuangkan Masa depanmu,kejayaan akan kau raih ,masa keemasan akan menjadi catatan sejarah sebuah perjalanan Kekuasaanmu "

Berkata lagi Ibunda Ratu ,seolah pelecut yang membakar darah Ksatria .

"Sendiko Ibunda "jawab Raden Balaputradewa.Malam ini terasa menyejukkan hati membayangkan akan ucapan Ibundanya. Semangat pemuda ini kembali berkobar.

"Akan aku aku buktikan ! Ibunda, Ananda mohon Pamit ! "Baiklah anak ku.. kau ,Istirahatlah ! Suara merdu itu yang mengizinkannya beristirahat.Raden Balaputradewa

Dengan langkah tegap ia berjalan setegar hatinya yang bertekad membuktikan kepada Ibunda Ratu tak salah mewariskan Singgasana Kerajaan Sriwijaya..

"Pergilah anakku "

Pemuda ini mencium tangan ibundanya,rasa haru dihatinya ketika telapak tangan orang yang dikasihinya melepaskan ,hatinya

seperti teriris ,dia menguatkan. Besok pagi perjalanannya menuju tanah Sumatera bersama adik angkatnya Rakyan aji baru di mulai.

Malam Semakin larut tatkala berat kakinya ,melangkah pergi meninggalkan Kaputren istana

Dia kuatkan hatinya ,malam ini menjadi malam terakhir kalinya dia melihat Wajah itu .

Pelabuhan Bergota wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram .

Seperti biasa Hilir mudik orang Lalu lalang .Pelabuhan Bergota di gunakan sebagai Jalur niaga bisa

juga Sebagai jalur penyebrangan . Siang itu tampak berjalan dua orang menunggangi kuda .Arah dua orang ini ,seperti ingin berjalan jauh.

"Adik ! "Ucap Salah satu dari dua orang ini menunjuk "Ya kakang Raden ada apa ? ucapnya.

"Kakang kira itu ?" pemuda yang tadi menunjuk nunjuk jari ke arah

Kapal Layar besar yang bersandar di tengah dermaga ,pemuda yang di sebelahnya ini menoleh kan matanya ,menatap ke dermaga .

"Kakang ! hayo kita cepat kesana "

Ya adik ! " Dua orang menggebah kudanya dengan dua tangan yang silih berganti suara teriakan dua pemuda ini ,menggebah Kuda tunggangan ,tak lama keduanya mendekat Kapal layar besar itu.

Sebuah kapal layar yang besar bertiang tiga dengan layar kain menggantung.

"kakang ! aku akan turun sebentar dari kuda ku " ucapnya ke anak muda di depan.",Baiklah adik kau ingin kemana ?Tanyanya lagi.

"Ke sana !"

Anak muda yang menunjuk kan jari itu ,cepat ia berjalan ke atas kapal ,"Permisi kisanak, apakah kapal ini akan berlayar ke pulau Seberang Andalas ? "Ooh benar anak muda ,kau ingin kesana ?"

Benar ! aku akan kesana ,jawab anak muda yang baru datang naik ke atas kapal ini.

"Kalau begitu Kalian boleh langsung naik ke atas ,kapal tak lama lagi akan berangkat anak muda !"terima kasih kisanak !tunggu sebentar lagi, aku akan panggilkan sahabatku ,kami berdua yang akan menuju ke pulau Seberang Andalas.

Anak muda yang bertanya tanya ke pada seseorang di atas kapal cepat ia turun ,langkah kaki nya tergesa gesa .Mendengar ucapan Anak buah kapal yang ia tanyakan tadi ,terlihat ia sudah mendekat bersama sahabatnya ,dua ekor kuda tunggangan juga di bawa.

Mereka berdua berjalan dengan menenteng Kuda tunggangan .

Tak lama.dua pemuda ini sudah berada diatas kapal layar besar, Salah satu dari dua pemuda itu, berdiri dipinggir Geladak kapal. Matanya kosong menatap dari pinggiran geladak .

"Sedih rasanya meninggalkan Tempat ini".Hatinya melayang mengingat kembali akan masa itu, terbayang wajah ayahanda dan Ibundanya .Angin kencang bertiup ,dua layar terkembang

Suara terompet dari kapal layar nyaring terdengar pertanda kapal akan bergerak menuju lautan .

Sementara itu pemuda yang satunya lagi, sibuk mengikat tali pelana kuda agar kuda tak lari melompat , mata dua kuda itu ia tutup dengan kain hitam di ikat agar kuda tak takut .

"lepaskan tali ! teriakan anak buah kapal yang berdiri di atas geladak Dari bawah seseorang melepas tali ikatan depan ,lalu ia berlari ke arah belakang melepas ikatan tali bagian belakang.

"Byurrrr..byuuuuu !"suara tali yang di lepaskan ke air.

Kapal layar bertiang tiga perlahan bergerak menyamping berbelok arah ke selatan ,tiang layar bagian depan mulai mengembang angin

yang berhembus membuat laju kapal layar itu semakin cepat dan siap mengarungi lautan samudera luas .

"

"

'

"