webnovel

MASA KECIL XIN(1)

Di dinasti Qing hidup lah seorang anak bernama Xin dia hidup bersama ayah nya, Xin dan ayahnya hidup dengan sederhana menjadi seorang petani suatu hari sang ayah menyuruh Xin untuk membantu nya

"nak..bantu lah ayah mu ini"

Xin pun langsung membantu ayahnya

sang ayah memberikan tugas untuk memanen padi

"baiklah ayah aku akan memanen semua padi dengan cepat"

Xin pun memulai memanen menggunakan sabitnya

"srkk...srkk....srkk"

"huft ini membosankan aku akan melakukan nya dengan cepat kali ini"

Xin melakukan nya dengan sangat cepat tapi banyak padi yang rusak dikarenakan kesalahannya ayahnya pun datang dan kaget melihat ulah anak nya

"apa yang telah kau lakukan kau tidak pernah benar melakukan segala hal"

"maafkan aku ayah"

"jika kau tidak mau membantu ku setidaknya jangan menyusahkan'

"apa yang kau ingin lakukan jika ini saja tidak bisa"

"aku ingin menjadi seorang pendekar yang membela rakyat tidak mampu"

"kau hanya membuang waktu kau tidak akan bisa menjadi pendekarr"

sang ayah menyuruh Xin pergi ke rumah, Xin yang kesal pun memukul pohon

Xin mencoba memukul pohonnya

"ahhh mengapa aku tidak bisa melakukan segala hal"

dikarenakan kesal Xin pun mencoba kabur dari rumahnya

"huft mengapa aku selalu salah"

ujar Xin sambil menendang batu

tetapi batu tersebut malah terkena seorang anak bernama Lao

"argh siapa yang melempar batu ini ke kepala ku aku"

Xin pun mengaku dia lah yang menendang batu ke kepala Lao

Lao yang kesal pun langsung memukul dengan Xin

dikarenakan Xin tau dia yang salah akhirnya dia tidak memukul balas

"bam....blak"

"akhhh"

Lao yang sudah puas memukuli Xin akhirnya dia pergi dan Xin dengan tubuh penuh memar dan darah pulang kerumahnya

sesampainya di rumah Xin langsung mengusap luka nya dengan obat dari nenek moyang nya

"akhh ini sangat sakit ayah ku pasti khawatir dengan keadaan ku"

menjelang malam hari ayah Xin kembali kerumahnya lalu ayah Xin menanyakan tentang mengapa tubuh Xin penuh memar dan luka

"tadinya aku ingin kerumah tapi aku menendang semua batu yang terkena seorang anak bernama Lao dan dia memukuli tapi aku tidak membalas"

"apakah kau tau siapa Lao dia adalah anak Mentri mengapa kau selalu melakukan kecerobohan sekarang tidur lah diluar"

"baik lah ayah maafkan aku"

Xin pun tidur diluar malam itu

ketika Xin sudah mulai mengantuk

"tes..tes..tes"

Xin pun mulai batuk dikarenakan udara yang sangat dingin

"uhuk...uhuk...uhuk"

dan ayah nya hanya melihat Xin dari jendela tapi ayah tetap tidak menyuruh Xin masuk ke rumah

ayam mulai berkokok hari sudah pagi Xin terbangun dari tidurnya tetapi di sangat lemas dan tubuh nya panas

tetapi Xin memaksakan diri untuk pergi memanen padi

"jika hari ini kau melakukan kesalahan lagi aku menghukum mu lagi"

"baik ayah srkk..srkk..srkk..srkk.."

Xin mulai memanen padi kembali kali ini dia memanen dengan lemas dan lambat dikarenakan sudah terlalu lemas dan capek Xin jatuh di tengah tengah sawah

ayahnya mencoba membangun kan nya menggunakan percikan air, mata Xin mulai terbuka

"apa yang terjadi disini mengapa aku berbaring disini"

"kau pingsan dan kembali membuang waktu panen dengan sangat lambat dan sekara kau pingsan lebih baik kau dirumah saja dari pada menganggu"

"baiklah ayah aku akan kerumah tapi biarkanlah aku memanen beberapa padi ini"

"tidak usah lebih baik kau pulang"

Xin pun pulang tetapi dia melihat Lao memukuli anak yang lebih lemah dari dia tetapi Xin tidak berani menghadapi nya dia pun tetap berjalan pulang tetapi di karena kan dia terus berpikir tentang anak itu akhirnya balik dan melawan Lao

dengan sombong Lao berkata

"kau tidak usah ikut campur lemah"

Xin yang marah pun memukul Lao

"bammm"

dalam sekali pukulan Lao langsung terjatuh lalu pingsan, bukannya berterima kasih karena sudah menolong dia dari Lao dia malah marah kepada Xin dan dia melaporkan ke ayah Lao, ayah Lao yang marah langsung menjemput anak nya dan ingin membalas dendam kepada Xin

ayah Lao pun membawa Lao kembali ke istana disana ayah Lao menyuruh prajurit nya untuk memberi tau nya dimana dia tinggal

disisi lain Xin merasa sangat sedih karena merasa bahwa dia tidak di hormati dan hargai

"arghh mengapa kebaikan ku selalu di tolak aku harus membalas mereka semua"

Xin malah ingin membalas dendam dia menjadi pemarah pemurung

beberapa hari sesudah nya prajurit ayah Lao berhasil mengetahui dan ayah Lao berencana menculik Xin malam itu juga dia menyuruh prajurit nya diam diam mencuri Xin

ketika Xin tidur dia terbangun karena mendengar suara

"prangg"

ketika dia melihat rupanya ada seseorang di rumah nya yang memecahkan kendi nya

Xin yang panik langsung kabur lewat jendela dan lari tetapi dia mengingat ada ayah nya

"akhh aku lupa ayah ku bagaimana keadaan dia sekarang"

Xin yang sangat cemas dengan ayahnya kembali

"buk dhuak bum"

ayah Xin dipaksa memberikan dimana lokasi Xin

"dimana anak mu sekarang jika kau tidak memberi tau dia dimana kau akan menyesal"

"aku tidak tau dimana dia berada"

Xin pun langsung muncul dihadapan para prajurit ayah Lao

"aku disini hadapi aku sekarang"

"hahaha baiklah anak kecil sombong"

Xin mulai melawan mereka Xin dengan lincah selalu menghindar pukulan mereka Xin mulai berlari keluar rumah agar mereka tidak mengacam ayah nya

dikarenakan prajurit ayah Lao keluar ayah Xin dengan cepat kabur dari rumah dari jendela belakang Xin mulai memukul prajurit walaupun tidak terlalu berasa

"dhuak"

tetapi prajurit dengan cepat mengambil batang kayu dan memukul kepala Xin

"bammmm"

Xin merasa sangat pusing

"arkhh"

Xin pun pingsan dengan cepat prajurit mengambil kesempatan dengan membawa Xin ketempat ayah Lao

"dia pikir dia bisa mengalahkan kita hahahaha"

ucap prajurit sambil mengendarai kuda

"krak!.krak!.krak!."

para prajurit mendengar sebuah jejak kaki yang sangat cepat, prajurit turun dari kuda untuk mengecek ada yang apakah ada yang mengikuti mereka

"srek!..srek!.."

semua prajurit langsung jatuh ditempat gerakan itu begitu cepat orang tersebut membawa katana lalu dengan cepat membawa Xin pergi

Xin bangun dari tidur

"dimana aku kau siapa apakah kau ingin menyulik ku"

"Aku menyelamatkan mu aku mengikuti para prajurit dan aku akan menghukum menteri tersebut kau beristirahat lah"

"tapi mengapa kau secepat itu ajarin lah aku jadikan lah aku muridmu"

"aku tidak memiliki waktu untuk mengajari mu kau bisa belajar dari yang lain"

berlanjut episode 2 akan segera upload