webnovel

Penantian Terakhir

Memperjuangkan cinta tidaklah semudah yang dibayangkan. Penghianatan dan kesengsaraan menjadi hiasan cantik dari pahitnya menanti. Kalau sudah takdirnya, mau apa? Hanya waktu yang dapat menjawab semuanya.

nadiamrnt · Teen
Not enough ratings
1 Chs

Prolog

Seorang wanita cantik dengan balutan kebaya putih di tubuhnya tengah terduduk seraya menatap pantulan dirinya sendiri pada cermin. Mata itu tampak nanar. Menyiratkan begitu banyak penderitaan yang ia pendam. Bahkan untuk tersenyum pun rasanya sulit sekali. Bibirnya terasa kaku, bersamaan dengan hatinya yang terasa mati.

Wanita itu mengembuskan napasnya kasar. Entah untuk yang keberapa kalinya ia menggigit bibirnya dengan keras. Matanya yang semula jernih, kini mulai memerah. Lalu sedetik kemudian, mata itu mulai berair.

Wanita itu buru-buru menyeka air matanya ketika pintu kamar dibuka dari luar. Ditengoknya Ibunya tengah tersenyum seraya memandangnya penuh haru.

"Udah siap, nak?"

Ia mengangguk, kemudian bangkit dan melangkah pelan menuju pintu. Ditariknya lagi napas itu dengan berat, kemudian diembuskannya dengan kasar.

Dalam hati ia berdoa, semoga ini adalah pilihan yang tepat. Andai ia bisa menghentikannya, mungkin ia tidak akan semenderita ini. Menikahi lelaki yang membencinya itu tidak semudah yang orang-orang kira.

Mau bagaimana lagi, sudah terlambat. Inilah takdirnya.