webnovel

Selamat datang untuk membuat di WEBNOVEL

"Tak ada harum seharum kebaikan

Tak ada putih seputih keikhlasan

Tak ada murni semurni ketulusan

jika ada, mungkin tak sebanding dengan itu semua.

Percayalah jika kamu mewarnai warna merah.Dia tak akan berubah warna sampai kapanpun.

Dia akan berubah warna jika kamu hapus terlebih dahulu.Dan kemudian gantilah warna itu.

Tak mungkin sebuah pohon bisa mengugurkan daunnya yang masih sangat muda untuk jatuh.

Dan tak akan mungkin jika akar akan mengeluh dan meninggalkan pohon serta daunnya.Karena itu adalah kewajiban dan takdir yang harus dia jalani".

"PERCAYALAH ORANG TUA KITA TAK AKAN SANGGUP MENINGGALKAN ANAKNYA TANPA SUATU ALASAN YANG SANGAT KUAT".

Hari ini cuaca cukup tenang, sampai sampai telingapun bisa merasakan hembusan angin.Dengan ditemani udara yang segar, matahari yang baru muncul dan nyanyian burung burung yang terbang.

"Vero!ayo kita berangkat kerja.Hari ini begitu banyak tugas yang harus kita kerjakan".Sambil mengambil sebuah tas yang berisi sebuah nota yang harus di selesaikan.

Pria ini bernama Reno,dia adalah seorang anak yang tak punya seorang ibu maupun ayah.Sudah lama dia tinggal di sini,dimana tempat ini menampung banyak anak yang tak punya ibu maupun ayah.Setiap pagi dia harus bekerja demi bisa mendapatkan uang,

walaupun tidak seberapa.

Jegreng!!!!...mereka mulai berangkat bekerja dengan menggunakan motor yang mereka naiki.Rumah demi rumah,toko demi toko mereka hampiri untuk menyelesaikan tugas yang harus segera di selesaikan.

Hari juga mulai semakin gelap mereka harus bergegas pulang untuk menjaga adik adik yang ada di rumah panti itu.Sesampainya di rumah Reno menyempatkan diri untuk duduk di halaman depan rumah."Ya" hampir setiap hari dia melakukan hal itu.Dia duduk disitu karena ingin menghilangkan rasa penat yang dia rasakan.

Kreekk.....(suara gerbang rumah).

Ada seorang ibu dan anaknya yang berjalan memasuki rumah penampungan itu.Ibu dan anaknya itu menghampiri Reno.'Nak bisakah kamu panggilkan ibu pengurus rumah ini?"pinta ibu itu pada Reno."iya bu,saya panggilkan dulu.Ibu tunggu di sini sebentar ya".balas Reno.

Reno memasuki rumah dan mencari ibu pengurus."Bu di luar ada seseorang yang sedang mencari ibu"(ucap Reno)."Oh iya sebentar Reno".Ibu pengurus berjalan melewati Reno menuju ke depan halaman rumah untuk menemui ibu tadi.Sedangkan Reno mengikuti ibu pengurus dari belakang.

Silahkan masuk Bu,sambil mengulurkan tangan untuk mengintruksi ibu dan anaknya memasuki rumah."Gimana Bu ada yang bisa saya bantu?".Begini Bu saya ingin menitipkan anak saya ke rumah ini,jawab ibu yang sambil menggenggam tangan anaknya."Iya bisa, insyaallah kami akan menjaga anak ibu seperti anak sendiri sama dengan anak yang lainnya..(jawab ibu pengurus).

Setelah itu ibu dan anaknya yang seorang putri itu mengucapkan perpisahan diantara mereka.Dan ibu itu pulang dengan bersedih hati meninggalkan anaknya.

Reno yang sedari tadi berada disitu melihat apa yang barusan terjadi.Dan ibu pengurus memerintah kan Reno agar mengantarkan perempuan itu ke teman teman yang lainnya.Diperjalanan mereka berdua saling berkenalan."Aku Reno,namamu siapa?."Aku Fita,sambil merunduk dan tetap mengikuti Reno.Fita gadis yang sangat pemalu,tapi sebenarnya Fita anak yang mudah berteman.

Fita juga gadis yang pandai,dia mampu menghafal apa yang ingin dia hafalkan dengan cepat.Dia juga cantik,putih namun,tubuhnya agak gendut dan pendek.

"Sudah sampai",ini tempatmu(kata Reno). Lalu meninggalkan Fita dengan teman yang lainnya.Anak anak yang lain pun menghampiri dan menanyakan namanya."siapa namamu?"ucap salah satu dari beberapa anak yang ada disitu."Aku Fitamena Alhumaira,panggil aja Fita".Dan anak anak juga mengenalkan diri mereka satu persatu.

Hari semakin malam mereka juga sudah mulai mengantuk.Bahkan,ada anak yang sudah tidur disamping anak lainnya yang masih mengobrol dengan Fika.Dan ibu pengurus yang lewat depan kamar, melihat lampu kamar masih menyala membuka pintu kamar dan menyuruh anak anak segera tidur.

Saat lampu di matikan Fika berbaring di tempat tidurnya dengan mata yang berkaca kaca.Dia masih mengingat wajah ibunya yang telah berpisah darinya.

Bulan mulai menghilang, matahari sudah siap untuk menggantikan nya. Awan mulai berjalan dan berlarian diiringi dengan angin yang berhembus.Burung burung yang bersiul mengikuti irama alam ikut meramaikan pagi ini.

Disisi lain,anak anak mulai sibuk dengan berjalan kesana kemari.Ada yang bertengkar,ada yang tertawa bersama, bahkan ada yang menyendiri di salah satu sudut ruangan.

Fika juga masih belum terbiasa dengan kegiata di rumah ini.Yang suasananya ramai dan harus berbagi beberapa hal kepada yang lainnya.Dan mengikuti jadwal kegiatan yang sudah ada sejak dulu.

"Hai Fika,kamu kenapa.sesaat memecahkan lamunanya.Tidak,aku hanya belum terbiasa dengan suasana seperti ini(jawanya).

Yang harus berbagi kamar,kamar mandi bahkan sampai lemari pakaian.

Yah sama saja semua anak juga begitu saat pertama mereka berada disitu.Namun dengan berjalannya seiring waktu. Mereka akan mulai menerima sedikit demi sedikit semua hal yang ada disini.

Dia masih mengingat ibunya yang setiap pagi menyiapkan sarapan untuknya.Setiap apa yang dia butuhkan ibunya yang selalu mambantunya.Mengingat kenangan itu,tak terasa air mata berlinang dalam kesunyian.Tanpa suara tangisan, siapa yang akan tahu?bahwa anak itu sedang merindukan ibunya.

Ibu yang selama ini merawat dan menemani setiap menit bahkan setiap detik.Perlahan menata nafas demi menahan suara tangisan yang ingin dia ungkapkan.merintih kesakitan merasakan rindu yang amat dalam hanya untuk seorang ibu.Mungkin ini bisa disebut rasa sakit namun tak berdarah.

Fita akan selalu mengingat wajah ibunya sepanjang malam.Dia masih sangat ingin bersama ibunya,walaupun mereka hidup susah.Tapi bagi Fita ibu segalanya baginya.

Dia menangis merenungi kehidupan yang baru dia jalani.Tidak seperti biasanya,ibunya akan disampingnya saat dia akan tidur.Dengan mengelus rambut hitamnya.Dan menyanyikan lagu kesukaannya agar Fita tidur terlelap.

Tapi sekarang Fita terlelap dalam tidur setelah beberapa jam menangisi ibunya.Lelahnya menangis sampai sampai membuatnya tak bisa memecamkna mata yang tadinya tidak ingin tidur.

Walaupun hanya tidur dengan menggegam sebuah foto yang ia tangisi,tapi baginya foto itu seperti ibunya."iya,foto itu sebuah foto ibunya yang di tinggalkan oleh ibu Fita sebelum mengantarkannya menuju rumah panti ini.

Ibunya berharap foto ini bisa menjadikan rasa rindu Fita berkurang.Da bisa menghilangkan rasa kesepian yang Fita alami.

Ibunya sudah menyiapkan segalanya bagi Fita agar dia kuat untuk hidup tanpa ibu di rumah panti ini.