webnovel

Asal Bertekad

Takdir memang tidak bisa diubah, bukan berarti kita bisa menyalahkannya begitu saja. Kenikmatan hidup? Itu adalah pandangan masing - masing orang, andai bisa mensyukuri apa yang dimiliki sekarang, maka semuanya akan berjalan baik - baik saja. Tuhan pasti akan membantu makhluk yang mengakui keberadaannya, aku yakin itu. Sekalipun perubahan dalam hidup masih belum terlihat, suatu saat pasti akan ada yang namanya keajaiban.

Selalu saja banyak siswa yang terlihat kurang bersemangat saat menjalani kehidupannya di sekolah. Aku sungguh merasa heran, padahal dengan garis hidup seperti itu kesuksesan mereka telah terjamin, ilmunya banyak, bakatnya pun terlatih. Berbeda dari mereka, aku sudah tidak bersekolah sejak kelas 3 SD. Aku rindu masa - masa bersekolah, sebab banyak pengalaman menyenangkan yang bisa di dapatkan.

Kedua orang tuaku masih bernafas kok, jadi aku tidak ingin mengecewakan mereka. Sekalipun ekonomi kami rendah, menjadi pemulung itu sudah cukup untuk mengisi perut yang keroncongan. Aku adalah anak satu - satunya, harapan serta doa mereka senantiasa tertuju padaku. Memberikan yang terbaik sudah menjadi tanggunganku setiap hari.

Bekerja lebih keras dari orang tua adalah hal yang maklum bagiku, meskipun banyak tetangga yang terus - terusan mencibir karena mengira kalau orang tuaku lah yang memaksaku untuk mencari nafkah, itu tidak akan meruntuhkan kegigihanku. Uang yang kudapatkan juga tidak sepenuhnya kuberikan kepadaku orang tuaku, aku menyimpan seperlimanya untuk kutabung sendiri. Mengapa? Bukan, sama sekali tidak ada perintah dari orang tua, aku melakukan semua ini sebab aku memiliki tujuan yang jelas.

Sedikit lucu, tiap malam aku bermimpi kalau suatu saat aku akan membuat keluargaku menjadi kaya. Aku tidak ingin kalau mimpi itu hanyalah sekedar mimpi untuk selamanya, aku akan melakukan segalanya dengan maksimal demi mewujudkannya. Memang terlihat mustahil, tapi kalau dilakukan secara disiplin, secara perlahan pasti akan mulai terwujud. Atom demi atom, molekul demi molekul, senyawa demi senyawa, itu pasti yang akan dikatakan anak kimia (aku pernah mendengar istilah ini dari percakapan mereka di warkop).

Setelah setahun aku menabung, akhirnya aku bisa membeli barang wajib bagi GenZ. Ponsel dengan ram 500mb sepertinya bukan masalah besar, harga 500 ribu itu sudah termasuk murah untuk zaman sekarang katanya. Saat istirahat biasanya aku mencari warkop untuk mengakses wifi gratis, aku hanya menggunakan internet untuk bersenang - senang seperti menonton video vlog di youtube dan membaca berita terbaru lewat google. Meskipun begini, aku tetaplah pekerja keras yang pantang malas.

Seminggu kemudian, aku menemukan informasi tentang jual beli online. Kurasa ini adalah kesempatan emas, jadinya aku sesegera mungkin melakukan pendaftaran. Hal pertama yang terlintas dipikiranku adalah untuk menjual kerajinan dari barang bekas, pot tanaman hias dari botol, keranjang dari sedotan, rompi dari bungkus kopi dan lain sebagainya. Lagipula semua bahan telah tersedia di rumahku, inilah yang dinamakan pemulung. Menggabungkan barang bekas sudah menjadi permainanku sejak kecil.

Orang tuaku masih belum mengetahui tentang ponsel maupun toko online milikku, aku merahasiakannya sebab ingin membuat ini menjadi kejutan nantinya. Tak kusangka, ternyata ada jalan untuk membuat rongsokan ini menjadi lebih mahal. Daripada menyetorkannya ke bandar, lebih baik kalau dibuat menjadi kerajinan. Aku menyukai kegiatan ini, bagiku recycle adalah hal yang seru.

Waktu terus berjalan hingga sebulan telah berlalu, ini yang disebut kebanjiran pesanan. Notifikasi terus saja bermunculan, suara deringnya membuat kedua orang tuaku menyadari ada ponsel yang kusembunyikan. Tak bisa kuhindari, aku menceritakan semua faktanya dengan jujur. Perlahan senyum mulai terukir di bibirnya, mereka pun mengulurkan tangan seakan bersedia membantuku untuk menjalani bisnis ini. membuat orang tua bisa merasa senang juga merupakan tujuanku, tapi masih banyak goal yang harus dicapai.

Berselang setahun berkat toko online tersebut, keluargaku sudah bisa hidup dengan tenang tanpa perlu memikirkan lagi soal keterbatasan ekonomi. Rumah kami juga sudah ditingkat, barang bekas juga sudah mempunyai gudangnya sendiri. Banyak pemulung lainnya yang bekerja pada kami, dengan mempekerjakan mereka kami bisa membuat uang mengalir tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga. Internet sangat berguna, karenanya kehidupan kami bisa berbalik menjadi orang kaya.