"Bu?" Gore memegang pundak wanita itu
Alangkah terkejutnya Gore ketika wanita itu menengok ke arahnya, muka nya tak karuan berlumuran darah dan bola matanya putih semua..
"Aaarrrrggghhhh, ha ha haaa hantuuuu, tolongg tolong" teriak Gire ketakutan sebari berlari meninggalkan ruang makan
Ayah dan ibu Gore terbangun dari tidur saat mendengar anak sulungnya meminta tolong dan seketika mereka berlari keluar kamar.
"Ada apa nak?" Tanya ayah pada Gore yang ketakukan dan mukanya pucat
"Istigfar nak!! Tarik nafas!!" Kata ayah menenangkan anak
"Astagfirullah al adzim, astagfirullah al adzim" kata Gore, nafasnya turun naik tak karuan dan badanya gemetar.
Ayah Gore belum mau bertanya pada anaknya apa yang terjadi, ayah ingin raka tenang terlebih dahulu, baru ia akan bertanya pada raka apa yang sebenarnya yang dialami Gore.
Gore terus beristigfar dan menarik nafas dalam dalam, dan lama kelamaan ia bisa lebih tenang.
"Ada apa dengan dirimu nak, kenapa kamu berteriak dan berlarian?" Tanya ayah pada Gore
"Astagfirullah, wanita itu pa" jawab Gore yang masih gemetar
"Wanita apa nak? Jawab dengan benar!!" Pinta ayah pada Gore
"Wanita berambut panjang, mukanya yang tak karuan dan bola matanya putih semua, aku melihatnya yah sangat menyeramkan" perjelas Gore
"Di mana kamu melihatnya nak?" Tanya ayah lagi
"Di ruang makan yah" jawab nya
Ayah Gore pun menuju ruang makan untuk memastikan yang di lihat anaknya, namun tak ada apa apa di ruang makan..
"Tak ada apa apa nak" kata ayah pada Gore
"Sudah, mungkin kau salah liat, kembali ke kamarmu gak akan ada apa apa, berdoalah dulu sebelum tidur" suruh ayahnya
Gore pun kembali ke kamarnya dan mulai menarik selimut untuk tidur.
Hari demi hari kejadian itu terus terulang, sehingga keluarga Gore tidak merasa nyaman tinggal di rumah baru itu, dan bukan hanya Gore yang menjadi korban teror arwah penasaran itu, bahkan adiknya sering menangis setiap malam dan ayah dan ibunya pun menjadi korban teror arwah penasaran itu, yang konon katanya arwah penasaran sesosok wanita itu dulunya adalah pemilik rumah itu yang pertama, dan meninggal karena bunuh diri. sebab mengetahui suaminya selingkuh.
Ayah Gore pun menjual kembali rumah itu dan pindah rumah kembali agar mereka tak diteror lagi oleh arwah perempuan yang penasaran itu dan memperoleh kehidupan yang tenang tanpa harus selalu merasa takut.