Akhirnya Kresna memutuskan untuk bangkit saja. Ia melompat cepat dari gazebo dan membiarkan para pionnya dikendalikan oleh salah satu temannya. Namun sebelum benar-benar menghampiri Sherly yang masih berdiri di luar lapangan, Kresna justru menatap para temannya lagi.
"Hei, kalian! Dia bukan pacarku, tapi mantan!" tegas Kresna.
"Waaah! Gila! Gadis secantik itu kok dijadikan mantan, Kres, Kres!" sahut kawan Kresna yang setara umurnya.
"Buatku saja, Bang!" Si remaja labil tidak ingin ketinggalan.
"Haih! Padaku yang tampan mandraguna saja, dia tidak mau, apalagi kalian." Kresna mengakhiri kalimatnya dengan tawa kecilnya. "Kalau begitu aku pergi dulu yak! Nanti malam lanjut lagi! Jangan lupa beli kacang dan martabak manis, sekalian bergadang nonton bola!"
"Siap bos! Asal dibayarin!"
"Nih!" Kresna melempar dua lembar uang seratusan ribu dari kantong celananya. "Kalau kurang nanti menyusul!"
"Siap, laksanakan, Pak Pengacara!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com