Kresna tersenyum cerah sampai barisan giginya yang rapi itu terlihat. Dua gigi kelinci membuatnya semakin manis dan tak hanya sekadar tampan. Sementara Kinara masih duduk di kursi kerjanya, melipat kedua tangan ke depan dan matanya sibuk mengamati wajah sang pengacara. Pria yang ia anggap tengil itu lambat-laun memberikan aura yang lebih positif. Mungkin karena Kresna masih tergolong muda, sehingga semangat masih membara di dalam diri pria itu.
"Selamat siang, Nyonya CEO!" sapa Kresna beberapa detik setelah ia menguraikan manisnya senyum di bibirnya. "Anda tidak makan siang lagi?"
"Lagi?" Kinara menyahut, curiga. "Sepertinya Anda mulai menghafal setiap kebiasaan saya ya?"
"Ya, sedikit. Karena saya pun harus mengatur waktu agar bisa menemui Anda yang selalu super sibuk. Ditambah Anda ini galak sekali, jika saya datang di waktu yang salah, waaah!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com