webnovel

Aku Masih Ingin Anak Yang Lucu

Editor: Wave Literature

Qiao Qinian mengangkat salah satu alisnya. Laki-laki itu lalu menyipitkan matanya untuk menatap Ye Jiaqi. Sedetik kemudian, tiba-tiba dia pun tertarik dan berkata, "Kalau begitu berikan aku penjelasan."

"Tunggu setelah makan." jawab Ye Jiaqi. Di meja makan memberikan hal ini bukankah agak… Tidak etis? batinnya.

"Tidak, aku mau sekarang." lanjut Qiao Qinian.

"..." Ye Jiaqi lalu menatap ke arah Qiao Qinian. Wajah laki-laki di depannya terlihat santai, dia pun akhirnya terpaksa menjelaskannya sekarang. "Barang yang aku jual ini kualitasnya lebih baik dari yang ada di pasaran. Tipis, nyaman dipakai, memiliki berbagai macam rasa, pemakaiannya pun mudah. Tuan Qiao suka yang mana? Tapi, Tuan Qiao pasti tidak perlu aku menjelaskan panjang lebar, kan?" katanya.

"Karena Tuan Qiao adalah orang yang aku kenal. Aku akan memberikan Tuan Qiao potongan harga. Harga awalnya, sekotak 100 Yuan. Aku berikan potongan 12%," lanjut Ye Jiaqi. "Tuan Qiao, coba Tuan pilih dari masing-masing kotak ini, atau Tuan sudah tertarik pada salah satu?" tanyanya kemudian.

Ye Jiaqi telah berbicara panjang lebar, tapi laki-laki itu hanya menatapnya tanpa berbicara. Dia benar-benar tidak bisa menebak apa isi otak laki-laki ini, dan lagi dirinya juga tidak tahu Qiao Qinian suka yang mana. Karena, dia bahkan tidak pernah menggunakan barang ini.

"Tuan Qiao, apa Tuan masih merasa harganya mahal? Bagaimana kalau 20%? Aku tidak bisa memberikan lebih murah lagi. Kalau lebih murah, aku bisa rugi." kata Ye Jiaqi mencoba untuk menjelaskan hingga kepala yang mengangguk. Tapi, sepertinya Qiao Qinian tidak terlalu tertarik.

"Tuan Qiao, apa Tuan Qiao serius ingin beli? Kalau tidak, kita tidak perlu membuang-buang waktu seperti ini." lanjut Ye Jiaqi. Ia merasa kalau laki-laki ini sama sekali tidak menginginkan untuk membeli kondom dari dirinya. Laki-laki ini sedang mengerjaiku, kan? batinnya dengan kesal.

"Kualitasnya bagus?" tanya Qiao Qinian yang akhirnya membuka suara.

"Iya, kualitasnya bagus. Kalau muncul masalah, aku akan menanggung ganti ruginya!" jawab Ye Jiaqi.

"Kalau tidak dicoba, bagaimana bisa tahu kalau kualitasnya bagus?" tanya Qiao Qinian.

"Kalau begitu aku bisa memberikan Tuan sekotak untuk… Dicoba." jawab Ye Jiaqi sambil menawarkan. Astaga, aku bisa bangkrut kalau harus berbisnis dengan orang yang selalu mencari untung seperti ini, batinnya kemudian.

"Kamu mau mencoba bersamaku?" tanya Qiao Qinian sekali lagi.

Brak!

Ye Jiaqi langsung menaruh sumpitnya. Perempuan itu lalu memicingkan mata dengan tatapan marah ketika menatap Qiao Qinian. "Tuan Qiao, anda lambaikan tangan Tuan saja. Sudah banyak orang diluar sana yang ingin mencoba bersama Tuan. Maksud Tuan apa dengan ingin melakukan bersamaku?!" bentaknya. Dia benar-benar sangat marah, padahal Qiao Qinian yang dulu sangat polos.

"Makan," kata Qiao Qinian yang kemudian menutup mulutnya tanpa berbicara apa-apa lagi. 

Sedangkan hati Ye Jiaqi… Deg deg deg… Dia tahu kalau laki-laki ini pasti sedang menggodanya. Dia pun kembali mengambil sumpitnya, dan tidak ingin memedulikan Qiao Qinian lagi. Dia terlihat menundukkan kepalanya kembali dan melanjutkan makan dengan diam, benar-benar tanpa bersuara. Kalau Qiao Qinian kembali berbicara kepadanya, dia tidak akan menjawab satu kalimat pun. Eh, tapi kenapa sekarang di piringku jadi banyak daging?! batinnya.

"Aku tidak memakan ini!" teriak Ye Jiaqi.

Qiao Qinian lalu mengernyitkan alisnya dan bertanya, "Mengapa?" Padahal, 3 tahun lalu perempuan ini sangat suka daging. 3 tahun tidak bertemu, cita rasanya juga berubah, kah? batinnya.

"Ini bisa membuat gendut, paham tidak?" kata Ye Jiaqi dengan raut wajah yang sedang menolak.

"Kamu terlalu kurus," jawab Qiao Qinian sambil mengapit sumpit Ye Jiaqi. Pandangannya tajam, yang mengisyaratkan agar Ye Jiaqi tidak bergerak sembarangan.

"Aku tidak kurus, anak perempuan memang seperti ini!" sergah Ye Jiaqi.

"Benarkah? Semuanya memang tidak berisi seperti ini?" tanya Qiao Qinian sambil mengejek.

Sialan!!! batin Ye Jiaqi yang mengumpat sekeras-kerasnya di dalam hati, tapi dia tidak berani mengumpat di hadapan Qiao Qinian secara langsung.

Apanya yang tidak berisi hah? Mau aku berisi atau tidak, apa urusannya dengan dia?! Fang Ya mengapa bisa setenang itu melepaskan Qiao Qinian kembali ke negaranya seorang diri? Laki-laki seperti ini sudah seperti seorang buaya darat yang suka menggoda siapapun! lanjut Ye Jiaqi yang berbicara sendiri di dalam hati.

"Makan!" kata Qiao Qinian. Suara laki-laki itu terdengar berat dengan sikapnya yang dingin.

"Aku makan atau tidak bukan urusanmu. Kalau aku gendut, tidak akan ada yang ingin denganku. Aku masih ingin menikah!" kata Ye Jiaqi. Namun, tiba-tiba dirinya diselimuti rasa bersalah. Ya, dia masih ingin menikah, dia ingin menghabiskan hari-harinya dengan orang terkasihnya. Dan dia masih ingin memiliki seorang anak yang imut.

Qiao Qinian lalu menatap wajah Ye Jiaqi dengan sikapnya yang masih dingin. Setelah diam beberapa saat, laki-laki itu akhirnya berbicara dan hanya mengucapkan 2 kata, "Tidak bisa!" Suaranya terdengar samar, mirip seperti suara yang terdengar dari langit.

Ye Jiaqi kemudian mengangkat kepalanya dan melihat Qiao Qinian mengangkat piringnya. Laki-laki itu lalu kembali makan dengan tenang, santai dan elegan seperti tidak terjadi apa-apa. 

Ye Jiaqi langsung berkutik dengan pikirannya. Apa yang baru saja diucapkan Qiao Qinian bukanlah sembarang hal. Kalau laki-laki itu berkata tidak bisa, tandanya tidak bisa? Kalau benar-benar tidak ada orang yang menginginkanku, aku pasti benar-benar akan menangis, batinnya...