webnovel

Pelangi Untuk Ayah

Lala dan Santi terlahir dari keluarga yang kurang beruntung. Ayah mereka hanya bekerja sebagai tukang becak setelah sawah milik mereka disita oleh pemiliknya karena tidak mampu membayar sewanya. Sementara ibu mereka hanya seorang tukang cuci keliling. Namun kemiskinan di balik kemiskinan itu Lala dan Santi merupakan anak yang cerdas. Lahir dari orang tua miskin tidak membuat mereka untuk membatasi impian mereka. Lala bercita-cita jadi dokter serta adiknya Santi ingin menjadi pemilik rumah sakit tempat kakaknya nanti bekerja. Mungkin kah Lala dan Santi akan menjadi pembebas keluarga mereka dari rantai kemiskinan?? Akan kah mereka bisa menjadi pelangi sehabis hujan bagi kedua orangtuanya??

Martha_Silalahi25 · Teen
Not enough ratings
16 Chs

Pertengkaran Ayah dan ibu

Pagi ini Lala dan Santi sudah berangkat ke sekolah mereka. Sementara ayah dan ibu bersiap dengan pekerjaan baru mereka yaitu ayah menarik becak milik juragan Ahmad dan ibu yang menjadi pencuci baju keliling

"Bu bapak berangkat dulu ya Bu, doain bapak semoga hari ini bapak dapat banyak penumpang" ujar ayah pada istrinya itu

"Iya pak, ibu juga mau berangkat nyuci baju kerumah Bu RT" ujar ibu sembari mencium tangan suaminya

"Maafin bapak ya Bu, karena bapak belum bisa buat keluarga kita bahagia"

"Nggak apa-apa kok pak ibu ikhlas"

"Ya udah bapak berangkat dulu ya, assalamualaikum"

"walaikumsalam, hati-hati ya pak"

**********

POV ayah

"Ya Allah semoga hari ini hamba dapat penumpang, supaya anak hamba bisa membayar uang sekolahnya" ucap ayah berdoa dalam hatinya

"Maafin bapak Bu, karena bapak yang nggak bisa memenuhi kebutuhan kita, ibu jadi ikut menjadi tulang punggung" batin ayah

Hari ini cuaca sangat panas, hingga siang hari ayah Lala dan Santi baru mendapatkan dua orang penumpang saja.

Perut yang sedari tadi berteriak ingin diisi diabaikannya, ia lebih memilih menahan lapar hingga nanti pulang ke rumah untuk makan bersama daripada makan enak sendirian diluar

"bagaimana ini hari sudah siang tapi aku baru dapat dua orang penumpang" batinnya

"Pak Rudi, ayo makan dulu udah waktu nya makan siang mumpung belum ada penumpang" ajak salah seorang temannya, Ya pak Rudi adalah nama ayah dari Lala dan Santi

"Iya pak silahkan, saya belum lapar kebetulan tadi saya makan sepotong roti pak" ujar ayah kepada temannya itu

Hari sudah mulai malam, ayah pun memutuskan untuk pulang. Dijalan ia bertemu dengan istrinya yang baru saja pulang dari rumah Bu Murni, ntah sudah rumah ke berapa yang sudah di datangi istrinya itu untuk menawarkan tenaganya

"Bu ayo naik" ajak ayah mengajak istrinya untuk pulang bersama

➖➖➖➖➖➖➖

Seperti biasa sesampainya dirumah mereka melaksanakan ibadah dan makan bersama, namun tidak ada obrolan hangat seperti yang biasa mereka lakukan, Lala dan Santi maklum mereka merasa mungkin ayah dan ibu mereka lelah mencari nafkah hari ini, sehingga Lala dan Santi pun memutuskan masuk ke kamar mereka

"Apa Bu??ibu mau jadi TKI??nggak Bu, bapak nggak setuju" ujar ayah kaget mendengar pernyataan bu

"Pak bapak nggak boleh egois begini pak, ini semua demi masa depan anak-anak kita pak, demi masa depan Lala dan Santi"

"Tapi Bu, kasihan anak kita jika harus ibu tinggal Bu"

" Pak mereka pasti mengerti pak, apa alasan ibu pergi keluar negeri, ini juga demi mereka pak demi keluarga kita"

"bapak tau Bu, tapi bukan berarti ibu harus pergi keluar negeri Bu, pasti ada jalan lain Bu" ujar ayah meyakinkan istrinya itu

"Tapi apa pak?? sawah udah ditarik pak, kita nggak sanggup bayar sewanya karena gagal panen kemaren"

"Dari hasil bapak menarik becak dan ibu jadi buruh cuci apa apak pikir akan cukup memenuhi kebutuhan kita dan anak-anak??"

"Bapak udah dengar sendiri kan bagaimana semangat Lala melanjutkan pendidikan nya?? apa bapak mau Lala sedih karena kita nggak bisa wujudkan impiannya?" tambah ibu pada ayah

Namun tampaknya suaminya itu diam tidak mau menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan istrinya itu.

POV Ibu

"assalamualaikum Bu Murni"

"walaikumsalam salam Bu Ratna, ada apanya tumben datang kesini"

"begini bu, saya mau tawarkan tenaga cuci sama setrika Bu"

"Loh, ibu jadi tukang cuci keliling sekarang?"

"iya Bu, itung-itung bantu suami Bu"

"bukannya Bu Ratna sama pak Rudi punya sawah yang lumayan"

"Sawahnya udah ditarik sama yang punya Bu, karena gagal panen kemaren kami nggak ada uang melanjutkan sewanya, jadi mau tak mau saya harus cari kerjaan lain Bu"

"Kalau saya saranin mending ibu jadi TKI aja keluar negeri penghasilan nya lumayan loh, anak saya juga kerja di sana loh Bu, lihat sekarang saya bisa bangun rumah dan memiliki ekonomi yang cukup karena anak saya" jelas Bu Murni

"Yang bener Bu, rumah ini dan biaya ibu dari anak ibu"

"Iya Bu, ini lah hasil dari gaji anak saya yang kerja di luar negeri, kalau ibu mau saya bisa antar ibu ngurus berkas-berkas" ujar Bu murni

"mmm, saya diskusikan dulu sama suami saya ya Bu, nanti kalau saya diizinkan saya datang lagi kesini"

"Iya Bu, diskusikan dulu sama pak Rudi karena nanti juga butuh surat izin suami, kalau ibu diizinin saya temenin deh ngurus nya" jelas Bu murni

"kalau gitu saya permisi dulu ya Bu, assalamualaikum"pamit ibu pada Bu Ratna

"Sepertinya saran Bu Murni harus ku diskusi, aku harus segera pulang semoga bapak udah dirumah" batin ku seraya bergegas pulang