webnovel

kenapa tidak peduli?

Ruth menghempas tubuhnya dikursi penumpang mobil Indra,ada kecewa dimatanya,tapi hanya sesaat,ketika dilihatnya Indra sedang menatap kearahnya dengan mata kelincinya yang imut dan lucu,senyumnya manis dan menenangkan.

"maaf aku meninggalkan mu,aku tau sesuatu terjadi jadi supaya kamu tenang menghadapinya" Ruth tersenyum kecil

"sudahlah kami belum lama juga kenal,belum terlalu dekat juga"

"ciyus?"

"iya....Deni misterius orangnya Bahkan aku belum kenal siapapun keluarganya or dimana rumahnya" Indra terdiam

"semoga aku punya harapan baik" celotehnya

" apa ndra?"

" hehe gak papa" Indra menjalankan mobilnya perlahan,dia melaju menuju rumahnya...

"kamu tau berlian residence kan ndra?" Ruth panik melihat jalur yang ditempuh Indra

"tau lah cuma aku ada perlu sebentar ya bolehkan?"

" ok"

Ruth melirik hapenya kenapa Deni begitu tidak peduli padanya,hanya basa basi kecil lalu meninggalkan nya tanpa kuatir sedikitpun,tapi anehnya hati Ruth juga seperti tidak perduli melihat Deni dengan wanita lain. duda? rasanya lelaki itu berdusta.

Ruth tidak peduli dia memandang Indra disampingnya.

kendaraan itu berbelok ke perumahan vila mutiara,mata Ruth agak mengantuk sepertinya dia makan cukup banyak karena sambil bercanda dia tidak sadar berapa banyak makanan yang sudah ditelannya. ketika hampir tertidur Indra berbelok ke rumah yang cukup besar dan luas.

"ayo turun dulu" Indra membuka pintu penumpang dan membimbing Ruth turun.

" harus ya?"

" iya harus" jawab Indra tegas

Indra membuka pintu depan yang tidak terkunci,

"kenapa dia tidak mengetuk pintu dulu or mengucapkan permisi ????? Ruth bertanya dalam hati

" duduklah sebentar" Indra berjalan masuk kedalam rumah itu, mata Ruth berkeliling melihat ke tembok ruang tamu dan dia menatap foto keluarga yang besar dan....ada Indra didalamnya.

belum habis kagetnya,Indra tiba-tiba muncul didepan dengan dua orang tua

" yah, Bu kenalkan ini Ruth wanita yang aku tabrak beberapa waktu lalu" Ruth kalang kabut rikuh menghadapi mereka, apa-apaan si Indra ini, tapi dia segera berdiri dan menyalami kedua orang tua itu dengan sopan.

"selamat siang Pak,Bu.....saya Ruth" ujarnya seraya membungkuk hormat.