Iwan juga melihat putranya, dan melihat Hendri berdiri di sana dengan tangan terikat, celananya jatuh di pangkal pahanya, Iwan menghela nafas pelan. Dia tahu ini sudah berakhir, semuanya sudah berakhir sekarang!
Bahkan pada saat-saat terakhir, bahkan putranya "menimba air" sendiri. Dia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak tegas barusan. Kalau saja dia pergi sedikit lebih cepat, maka...
"Pak Lukman, ayo kita kembali dulu, dan bicara lagi nanti."
Ulin menyapa dengan wajah muram, dan Lukman mengerutkan kening. sedikit Sepertinya penangkapan tadi sepertinya tidak berjalan dengan baik. Namun, dia tidak bertanya dengan hati-hati, dan setelah beberapa penjelasan sederhana, dia masuk ke mobil bersama Lukman.
Mereka semua kembali dengan tambahan tiga orang lagi, yakni Juhri, Iwan dan Hendri. Dalam keputusasaan, Ulin tidak punya pilihan selain melakukan penyesuaian secara pribadi. Pertama-tama, Iwan dan Hendri secara alami tidak bisa dibiarkan bertindak sendiri.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com