webnovel

Chapter 151 : Rencana Yang Kejam

Para monster semakin mendekati Noa dan Kotaro, sepertinya mereka tertarik dengan bau darah pada tubuh mereka berdua. Ketika para monster itu hampir mau memakan Noa dan Kotaro, muncul Chloe dan Julie yang datang untuk membasmi monster-monster itu.

~Electric Shock Arrow : Multiple~

~Rain of Fire Arrows~

Chloe dan Julie mulai menembaki monster-monster itu dengan panah mereka. Setelah beberapa saat, semua monster yang mendekati mereka berdua pun mati.

"Hahh hampir saja, jika kita telat sedikit saja, aku tidak tau apa yang akan terjadi dengan mereka berdua," ucap Chloe.

"Kamu benar, Chloe," ucap Julie.

Lalu mereka berdua pun mendekati Noa dan Kotaro yang masih terbaring di tanah.

"Kira-kira siapa yang mengalahkan mereka berdua seperti ini ? orang itu pastinya kuat," ucap Julie.

"Entahlah,' ucap Chloe.

Chloe lalu memeriksa kondisi tubuh mereka berdua.

"Ada darah yang bercecer di atas tubuh mereka, sepertinya ini yang membuat para monster datang kesini," ucap Chloe.

"Begitu ya," ucap Julie.

"Tapi ada yang aneh, memang di atas tubuh mereka ada darah yang bercecer tapi aku sama sekali tidak menemukan ada luka terbuka pada tubuh mereka," ucap Chloe.

"Jadi maksudmu, ceceran darah yang ada di atas tubuh mereka itu bukanlah darah milik mereka tapi darah milik orang lain ?," tanya Julie.

"Sepertinya begitu, bisa jadi darah ini adalah darah orang yang menyerang mereka berdua. Orang ini sepertinya sengaja mau membuat mereka berdua menjadi santapan monster," ucap Chloe.

"Rencana yang kejam sekali, siapa orang yang merencanakan hal kejam begini ?," tanya Julie.

"Entahlah, sebaiknya kita segera menyembuhkan mereka berdua. Tapi karena kita berdua tidak bisa sihir penyembuhan sepertinya satu-satunya cara adalah dengan mencari Rid terlebih dahulu. Cuma dia orang yang aku tahu bisa sihir penyembuhan," ucap Chloe.

"Aku tau satu orang lagi yang bisa melakukan sihir penyembuhan tapi orang ini belumlah semahir Rid dalam sihir penyembuhan tapi sepertinya dia juga bisa membantu," ucap Julie.

"Siapa orang itu ?," tanya Chloe.

"Putri Irene, dia juga bisa menggunakan sihir penyembuhan, Rid yang mengajarinya," ucap Julie.

"Irene juga bisa sihir penyembuhan ? aku baru tau soal itu. Yah abaikan masalah itu, kita harus bergegas mencari Rid dan Irene. Tapi kita juga harus menjaga mereka berdua agar tidak ada monster yang menyerang lagi," ucap Chloe.

"Biar aku saja yang menjaga mereka, Chloe," ucap Julie.

"Baiklah, kalau begitu aku yang akan mencari Rid atau Irene," ucap Chloe.

-

Lalu beberapa menit pun telah berlalu setelah itu.

Kembali ke tempat Rid dan Lillian.

"Kalau dengan mengalahkan para murid sudah mendapatkan medali sebanyak ini dalam waktu singkat, harusnya aku memburu mereka sejak tadi. Sekarang medali milikku jadi berjumlah 27 medali setelah mengambil medali milik mereka. Aku cuma butuh 20 medali saja, apa kamu mau 7 medali sisanya, Lillian ?," tanyaku.

"Apa tidak apa-apa aku menerima medali itu ? padahal aku tidak melakukan apa-apa saat kamu mengalahkan mereka semua," ucap Lillian.

"Tidak apa-apa, ini ambil saja," ucapku sambil memberi dia 7 medali milikku.

"Baiklah, kalau begitu aku terima," ucap Lillian sambil menerima medali yang aku berikan.

"Kamu masih sisa berapa medali lagi, Lillian ?," tanyaku.

"Sebelumnya aku baru mengumpulkan 10 medali dan ditambah yang kamu berikan berarti sekarang aku punya 17 medali, tersisa 3 lagi," ucap Lillian.

"Begitu ya, kalau begitu aku bantu cari medali sisanya. Ayo kita bekerja sama," ucapku.

"Apa tidak apa-apa Rid ? Aku kemungkinan tidak bisa membantu banyak apabila kita terlibat dalam pertarungan," ucap Lillian.

"Tidak apa-apa. Mungkin Noa nanti akan mentraktirku sebagai ucapan terima kasih karena telah melindungi pacarnya," ucapku.

"Hahaha begitu ya, kalau begitu aku terima tawarannya," ucap Lillian.

"Tapi aku ingin istirahat sebentar, aku sejak tadi lelah berkeliling dan melawan para murid. Apa kamu tau tempat di hutan ini yang ada sungainya ?," tanyaku.

"Aku tau tempat itu, ayo ikuti aku," ucap Lillian.

Lalu kami berdua pun pergi menuju tempat yang Lillian tau.bSetelah beberapa saat berjalan, kami pun menemukan tempat yang aku mau.

"Ngomong-ngomong, apa kamu sudah bertemu dengan Noa di ujian ini ?," tanyaku.

"Belum, aku belum bertemu dengannya di ujian ini. Aku jadi penasaran apa dia sudah mengumpulkan 20 medali apa belum," ucap Lillian.

"Sambil mencari sisa medali untukmu, mau mencari dia juga ? siapa tau dia belum menyelesaikan ujian ini dan masih berkeliling," ucapku.

"Baiklah," ucap Lillian.

Setelah beristirahat sebentar, kami berdua pun lanjut berkeliling.

-

Di tempat Irene, Leandra dan Lily.

Terlihat Glenn, Troy dan Ciaran sudah tumbang dengan bongkahan es yang menempel pada tubuh mereka.

"Apa semua medali ini untuk kami, nona ?," tanya Leandra.

"Iya, aku sudah memiliki 20 lebih medali dari murid-murid yang kukalahkan sebelumnya, jadi sisa medali ini untuk kalian saja. Dan medali dari murid-murid yang tumbang itu juga untuk kalian saja. Aku lumayan lelah karena terus bertarung terus sejak tadi jadi aku ingin istirahat sebentar," ucap Irene.

"Baik, nona," ucap Lily dan Leandra.

Irene berjalan menuju sebuah pohon lalu duduk bersandar di bawah pohon itu. Sementara, Lily dan Leandra tengah mengambil medali-medali dari murid-murid kelas A yang mereka kalahkan.

"Sepertinya medali yang kupunya sudah 20 buah," ucap Leandra.

"Aku juga, tapi masih ada sisa medali dari kelebihan medali milik kita. Nona juga sudah mengumpulkan 20 medali, sebaiknya kita apakan sisa medali ini ?," tanya Lily.

"Kita simpan saja, siapa tau teman-teman kita yang lain membutuhkan sisa medali ini," ucap Leandra.

"Baiklah," ucap Lily.

Sementara itu, Irene terlihat tengah tertidur sambil duduk bersandar dibawah pohon.

-

Sekitar satu jam kemudian.

Tiba-tiba Irene dibangunkan oleh seseorang.

"Irene, Irene," ucap Chloe.

Ternyata yang membangunkan Irene adalah Chloe. Lalu Irene pun terbangun.

"Chloe ? ada apa, Chloe ?," tanya Irene.

"Aku sudah berkeliling kesana kemari mencari kamu dan Rid, dan akhirnya aku menemukanmu. Aku dengar kamu bisa melakukan sihir penyembuhan. Aku membutuhkan pertolonganmu untuk menyembuhkan Noa dan Kotaro, mereka berdua tumbang dan tidak sadarkan diri," ucap Chloe.

"Dimana mereka ?," tanya Irene.

Lalu Irene pun bergegas pergi mengikuti Chloe. Leandra dan Lily juga mengikuti.

Lalu beberapa menit kemudian, mereka pun sampai di tempat Noa dan Kotaro. Tapi saat mereka sampai disana, Noa dan Kotaro sudah sadar. Di samping mereka juga ada Rid dan Lillian yang sebelumnya tidak ada disana.

"Eh, Rid dan Lillian ? sejak kapan kalian ada disini ?," tanya Chloe.

"Beberapa menit yang lalu. Saat aku sedang mencari medali, kebetulan aku bertemu dengan Lillian. Kami memutuskan bekerja sama untuk mencari Noa dan berkeliling bersama. Lalu menemukan Noa dan Kotaro tidak sadarkan diri di tempat ini dengan Julie yang menjaganya. Lalu aku menyembuhkan mereka berdua dan tidak lama setelah itu mereka berdua sadar," ucapku.

"Begitu ya. Maaf ya Irene, padahal kamu sudah capek-capek datang kesini untuk memenuhi permintaanku, tapi sudah ada Rid yang datang menyembuhkan mereka," ucap Chloe.

"Tidak apa-apa. Kebetulan ada Rid juga disini karena sebetulnya aku juga ingin mencari dia," ucap Irene.

"Ada perlu apa kamu mencariku, Irene ?," tanyaku.

"Nanti saja kita bicarakan itu. Lebih baik tanyakan ke mereka siapa yang menyebabkan mereka seperti ini," ucap Irene.

"Kamu benar juga. Apa kamu bisa bicara, Noa, Kotaro ?," tanyaku.

"Iya," ucap Noa.

Kotaro hanya mengangguk.

Disamping Noa ada Lillian yang memeganginya.

"Apa kamu tau siapa yang menyerangmu ?," tanyaku.

"Aku tidak tahu siapa dia, dia berhasil menumbangkan kami berdua dengan satu serangan," ucap Noa.

Mendengar itu, kami pun terkejut.

"Kita kesampingkan dulu siapa yang menyerang mereka dan lebih baik fokus untuk menyelesaikan ujian ini terlebih dahulu karena waktu terus berjalan," ucap Irene.

"Kamu benar, Irene. Noa, Kotaro, apa medali kalian masih ada ?," tanya Chloe.

"Tidak ada, semua medali kami sudah diambil oleh yang menyerang kami," ucap Noa.

"Begitu ya. Selain Noa dan Kotaro, apa ada dari kalian yang masih kekurangan medali ?," tanya Chloe.

"Aku sudah memiliki 20 medali," ucapku.

"Aku juga," ucap Irene.

Lillian juga sudah memiliki 20 medali karena sebelum menemukan Noa, dia kubantu untuk mencari medali lainnya. Leandra dan Lily juga sudah mendapatkan 20 medali.

"Selain Noa dan Kotaro, berarti hanya aku dan Julie yang belum memiliki 20 medali. Yah meskipun kami berdua hanya butuh 3 medali lagi," ucap Chloe.

"Kami berdua ada sisa medali yang cukup untuk dibagikan ke kalian berdua agar bisa mencapai 20 medali, tapi untuk Noa dan Kotaro sepertinya masih kurang banyak," ucap Leandra sambil memberikan medali-medali tersebut.

"Terima kasih, Leandra," ucap Chloe.

"Karena kalian sudah memiliki 20 medali, sebaiknya kalian pergi saja mencari gerbang belakang kediaman Duke untuk menyelesaikan ujiannya. Sehabis ini, aku dan Kotaro akan mencari medali lagi," ucap Noa.

"Ini untuk kalian," ucap Chloe sambil memberikan medali yang diberikan Leandra ke Noa.

"Kenapa kamu memberikan medali ini ke kami, Chloe ? Jika kamu dan Julie yang mengambil medali ini, medali kalian jadi berjumlah 20," ucap Chloe.

"Tenang saja, kami bisa mencari lagi dan aku ingin meminta tolong kepada kalian semua, bisakah kalian membantu mencari medali lagi untuk aku, Julie, Noa dan Kotaro ?," tanya Chloe.

"Aku akan membantu, lagipula kalian adalah temanku," ucapku.

"Aku juga," ucap Irene.

Yang lainnya pun juga mengangguk setuju untuk membantu.

"Terima kasih, kalian semua. Karena semua setuju, ayo kita bergegas untuk mencari medali sisanya dan menyelesaikan ujian ini," ucap Chloe.

-Bersambung