"Tidak perlu diam seperti itu jika menangis," kata Noey membuat Awana melihat ke arah pria itu. "Menangis saja, kau hanya perlu mengeluarkan apa yang kau rasakan, menangis seperti itu tidak membuat hatimu merasa tenang," kata Noey lagi, saat ini tubuhnya telah basah karena dia yang menerima guyuran air hujan.
"Aku tidak akan melihatmu menangis," kata pria itu lagi, sambil memalingkan wajahnya ke arah kiri. "Menangis saja, tidak ada yang melarangmu menangis," kata Noey.
Jarak antara kursi taman dan Robin berserta asistennya hanya sekitar 20 meter, membuat Robin mendengar apa yang di katakan oleh Noey pada Awan.
"Apa kau mau aku ikut memakinya juga?" tanya Noey, masih dengan memalingkan wajahnya.
Awan terdiam, namun tiba-tiba dia menundukkan wajahnnya, dan menangis.
Kali ini, dia benar-benar menangis, air matanya tumpah, bersama dengan isak tangis yang hampir setara dengan suara hujan itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com