webnovel

Kekuatan

Aku gak tahu rencana seperti apa yang akan dia lakukan pada kami. Tapi firasatku mengatakan sesuatu yang besar akan terjadi.

Mbak shima lalu memerintahkan bawahannya yang terduduk itu, "cepat kau ambil dua gelas dan pisau tajam!" perintahnya.

Mataku melebar ketika mendengar apa yang baru diucapkannya. Makin berdebar jantungku dan saat melirik Rudi, temanku menggertakan gigi.

Tak lama kemudian orang suruhan datang dengan meja hitam, dua buah gelas dan terdapat pisau kecil di sana.

Mbak shima lalu mengambil pisau itu dan menggoreskannya ke urat nadi. Darah miliknya segera mengucur menuju gelas tersebut.

Setelah gelas pertama penuh, dia memindahkan tangannya ke gelas kedua. Ketika dua gelas itu sudah penuh, secara ajaib aliran darah yang keluar berhenti.

'Siapa dia sebenarnya?'

Itu hal yang terlintas di kepalaku.

"Kalian menanyakan aku siapa?" ucapnya

Aku tidak menyangka dia bisa mengetahui apa yang aku pikirkan, tunggu kata 'kalian' berarti si Rudi juga memikirkan hal sama denganku.

Belum sempat aku menyanggah, mbak Shima lalu menghadap pada kami sambil tatapannya menyipit. "Aku adalah True Blood Vampire! Keturunan terakhir dari Wangsa Nosferatu, aku perintahkan kalian untuk meminum darahku!" ucapnya.

"Eh apa maksudmu kami harus meminum darahmu?" bentak Rudi.

'Itu karena kalian masuk tanpa ijin ke wilayahku. Meskipun atas perintah dari guru Saputra!" ucapnya.

"Apa-apaan itu, kenapa kau memutuskan seenaknya saja! Kami tidak mau urgg-"

Mulutku tersedak karena mbak Shima langsung menegukkan gelas berisi darahnya. Kucoba untuk memuntahkannya, namun wanita itu dengan tenang menahan agar tidak terjadi.

Darah itu masuk ke dalam tubuhku dan setelah beberapa saat, mbak Shima lalu beralih meminumkan Rudi. Seperti diriku dia mencoba berontak, namun tidak bisa berbuat banyak karena wanita vampire itu menahannya.

Tiba-tiba tubuhku mengalami nyeri yang teramat kuat di ulu hati dan jantung berdebar kencang. Pandanganku buram dan menggelap, sayup kudengar suara dari mbak Shima.

"Sekarang tidurlah, agar proses perubahan kalian berlangsung cepat!" ucapnya.

Sekejap aku menutup mata, ketika sadar aku berada di sebuah tempat gelap gulita. Lalu sosok monster mengerikan muncul, dia memiliki sayap kelelawar lebar dan tubuhnya tampak berotot.

Kulitnya begitu pucat dengan wajah yang menyeramkan. Monster itu mendengus kuat, sampai hembusannya bisa kurasakan.

"Jadi engkau adalah wadahku, menarik sekali!" ucapnya.

"Apa yang kau katakan? Apa maksudmu aku adalah wadah?" tanyaku bingung.

"Ya engkau adalah wadah bagi diriku. Dan aku adalah wujud kekuatan dari darah yang diberikan oleh sang Putri!" ucapnya sambil menunjukku.

'Artinya aku sudah bukan manusia lagi?" tanyaku panik.

"Benar sekali, sekarang kau adalah Half Vampire. Dan aku adalah sumber kekuatanmu, namun kekuatan milikku dibatasi oleh sang Putri. Jadi secara tidak langsung kau terikat olehnya juga!" jawab monster itu.

"Bagaimana ini bisa terjadi, niat ku ingin mengantar proposal malah berubah menjadi Half Vampire!" ucapku gusar.

"Ahaha jangan bersedih, kawan! Menjadi Half Vampire itu menyenangkan. Kau bisa hidup lama bahkan abadi bila kau terus berkembang, kemudian membangun kebangsawananmu sendiri dan menikmati setiap budak yang kau miliki" ucap sang monster mencoba menghibur.

"Hah~ jika begitu baiklah, akan kucoba untuk menerima. Ngomong-ngomong apa temanku juga mengalami hal yang sama?" Tanyaku khawatir.

"Tentu saja, dia sedang dalam masa transisi kekuatan. Ku dengar dari wujud kekuatannya, dia langsung bersemangat ketika kuucapkan hal sama yang kusampaikan padamu!" jawab snag monster.

Alisku berkedut, "ya itu karena dia memang sedikit mesum!" ucapku santai.

"Lalu apa yang harus kulakukan?" tanyaku

Monster itu mengarahkan kepalan tangan, "sangat simpel! Ayo kita adu tos dan menyatukan kekuatan!" ucapnya

Aku membalas menempelkan kepalan tangan dengan senyum, "baiklah, ayo lakukan!" ucapku

Setelahnya itu tiba-tiba energi kuat mengalir, dari kepalan tangan merasuk ke tubuhku. Saat itu aku kembali kehilangan kesadaran.