webnovel

Para Iblis Yang Terasingkan (The Estranged Demons)

ketika Aku menganggap mereka sebagai monster. Ternyata aku juga seorang monster yang lebih mengerikan,hingga saat aku berubah. Semuanya juga berubah

Ratu_Mutiara · Fantasy
Not enough ratings
11 Chs

MONSTER 4

"Tante?bukannya tante-" ucapan Levi menggantung, Linda pun tersenyum dan menyuruh kedua kakak beradik itu duduk untuk mendengarkan penjelasannya

"Jadi gini,emm.. maaf sebelumnya Tante ga pernah cerita soal ini ke kalian" Levi dan Shandi masih diam menyimak menunggu kelanjutan cerita Linda

"Jadi 15 tahun lalu saat mama kalian masih ada,Tante dan suami tante dinyatakan mandul. Tante ga bisa punya anak,suami tante juga sangat syok dengan kabar itu"

"Tente sering berantem dengan suami karna masalah keturunan,sampai akhirnya mama kalian datang dan ngasih solusi supaya Tante mengadopsi anak yang baru lahir"

"Suami tante sempat ga setuju karna ga mungkin ada bayi baru lahir yang akan di adopsikan oleh orang tuanya begitu saja,tapi.. setahun kemudian,ternyata ada satu anak bayi perempuan 5 hari setelah kelahirannya dibuang begitu saja ke panti asuhan. Saat itu juga mama kalian yang kasih tau Tante kabar itu"

"Akhirnya Tante dan suami tante setuju untuk mengadopsinya,dan kami tinggal di London tapi ga lama kami kembali lagi ke Indonesia,saat denger kabar tentang mamah kalian Tante syok banget padahal malam itu katanya mama kamu mau Dateng kerumah Tante buat liat anak Tante"

"Selama 2 tahun kemarin Tante ga ada itu karna Tante harus ke London, suami tante kecelakaan disana. Anak Tante udah sebesar kamu sekarang Shandi,tapi mungkin dia sedikit lebih tinggi dari kamu dia juga tomboi..Tante gatau deh kenapa bisa jadi kaya gitu"

Shandi dan Levi mengangguk mengerti,Shandi pun memeluk kembali Linda

"Kalo mama udah punya anak seru dong  bisa aku ajak main"

"Iyaa.maafin Tante ya udah ga jujur sama kalian dan ninggalin kalian gitu aja" Linda memeluk Shandi lebih erat lagi

"Gapapa tan kita paham kok,bisa ketemu Tante lagi aja kita udah seneng" ucap Levi sambil tersenyum

........

"Dad,mami kemana kok belum pulang si" tanya Keisha sambil memasuki ruang kerja Daddy nya

"Mami kamu lagi kerumah almarhum sahabatnya" dengan logat bule yang masih belum terlalu fasih berbahasa Indonesia,Duke ayah Keisha memberi tau sambil berfikir

"Lah ngapain kesana kok Kei ga di ajak"

"Daddy juga gak tau kei. Nanti kamu tanya sama mami aja langsung"

"DADDY!" Keisha membentak duke karna merasa kesal tidak peduli atau khawatir pada istrinya yang belum pulang selarut ini,tentu saja Duke kaget dengan suara keras Keisha

"Kamu itu kenapa teriak-teriak? Rumah kita besar. suaranya jadi menggema kemana-mana Daddy kaget tau" logat bule yang di lontarkan Duke sangat terdengar lucu di telinga Keisha. tpi sekarang ia sedang kesal

"Daddy itu gimana si,istrinya belom pulang kok ga ditelpon atau dicariin?"

Duke menurunkan kacamatanya dan menatap Keisha heran

"Mami mu kan bisa pulang sendiri. kalo hilang kita lapor police Aja" terdengar santai dan tidak menghiraukan apa-apa. Keisha mengepalkan tangannya geram karena papa nya ini.keisha pun mengambil ponselnya dari saku celana dan menelpon mami nya

"Lah hp nya ga aktif" gumam Keisha semakin khawatir

"Dad,ini hp mami ga aktif"

"Paling habis batrai"

Saat itu juga pintu ruang kerja Duke terbuka dan memperlihatkan Linda yang membawa sekotak Donat.

"Mamiiiii" Keisha menghambur kepelukan ibunya dengan sangat erat

"Eh anak mami kenapa nih" sambil membalas pelukan Keisha Linda menyimpan kotak donat diatas meja

"Mi.mami kemana? Kok hp nya ga aktif?"

"Mami kerumah almarhum sahabat mami tapi ternyata anak-anak nya sudah pindah dan rumah itu dijual"

"Lah jadi ga ketemu sama anak nya?"

"Ketemu.mami merasa bersalah banget udah ninggalin mereka,mereka tinggal di kontrakan kecil di sudut kota"

"Why tidak kamu bawa saja kesini Lin? Sekarang Duke yang bertanya sambil melepas kacamata bacanya

Sementara kedua orangtuanya berbincang Keisha mengambil sekotak donat yang diletakan di meja dan membawanya keluar.

"Aku udah tawarin tadi,tapi mereka menolak Duke"

Duke mengangguk paham,

"Btw Dimana donut pesanan saya Linda?" Duke bertanya seperti anak kecil yang mencari makanan nya

Linda menoleh kesana kemari mencari donatnya dan bergumam,kemudian berteriak

"Sepertinya tadi disini...ahhh.. KEISHAAAAA KEMBALIKAN DONAT DADDY"

.......

07.15

"Gila,hah...si Farrel ga jemput gw gini nih jadinya" Keisha terus berlari sangat kencang menuju halte bus, namun tiba2 ada mobil berhenti tepat di pinggir Keisha,mobil itu berjalan mengikuti irama lari Keisha

Sang pemilik mobil menurunkan kaca jendelanya dan menatap Keisha angkuh

"Telat ya?"

Keisha menoleh dan memperlambat laju larinya,ia mengenal pria itu

"Ngapain Lo disini? Mau nyulik gw lagi?"

"Eits,gw cuman mau nawarin Lo aja"

"Gausah.gw tau modus Lo,dasar pedopil"

"Apa Lo bilang? Gw ga suka kali cewe modelan kaya Lo,gw cuman mau bantu Lo" Levi pun melihat tangan kiri nya

"20 menit lagi Lo masuk. Jam segini juga bus ga akan ada yang lewat. Yakin mau lari aja?

Keisha mengangkat tangan kirinya..benar saja ini sudah lewat 15 menit bus nya pergi,sebentar lagi juga bel sekolah.tapi Kei tidak mau bersama levi.

"Yaudah kalo gitu terserah Lo aja"

"Ish.iya iya gw masuk"

Karna keadaan dan waktu,Keisha pun menerima dan ikut naik ke dalam mobil sport tersebut meskipun dengan terpaksa.levi membawanya dengan kecepatan penuh,sehingga cepat sampai tepat di gerbang sekolah,

Ternyata di depan gerbang sekolah masih ramai murid-murid yang belum masuk kelas

Tatapan mereka semua yang ada disana terfokus pada mobil sport yang berhenti tepat di depan gerbang sekolah mereka,suasana hening,tentu saja mereka para gadis tau siapa pemilik mobil sport itu,apalagi sekarang pengemudi mobil tersebut sedang banyak dibicarakan

Keisha hendak turun namun lengannya di tahan oleh Levi

"Lo ga mau ngucapin terimakasih?"

"Makasih.lepasin gw" ucap Keisha menepis kasar tangan Levi,ia pun keluar,Levi hanya tersenyum sinis seolah tau apa yang akan terjadi. Saat Kei keluar dari mobil tersebut semua pasang mata para siswi sangat terkejut,yang keluar dari sana adalah Keisha,gadis yang selama ini mereka kenal pendiam,dingin,dan tomboi.

Keisha tidak menghiraukan tatapan-tatapan sinis yang mereka lontarkan karena Keisha tidak merasa ada apa-apa dengan dirinya.kei melewati beberapa siswi dan mereka berbisik

"Gila,gw ga nyangka si Keisha bakalan gitu juga"

"Iya kan ga nyangka banget sih" ucap siswi lainnya

Keisha tidak menghiraukan nya lagi,namun akhirnya ia di hadang oleh 4 orang siswi yang sudah terkenal 'nakal' disekolah tersebut

"Hey. Gaya banget Lo" ucap seorang gadis yang memimpin geng tersebut,

"Selama ini sih so suci gitu,eh sekalinya main juga" timpal kembali teman nya,mereka ber-empat tertawa sinis,siswi yang ada disekitar lapangan juga melihat dan menatap sinis Keisha,namun Keisha masih diam dan tak mengerti,lalu ia pun berjalan kembali menghindari ke empat siswi tersebut

Namun sayang,saat Keisha berjalan Lili menahan lengannya,dengan cepat Keisha menepis nya kasar

"Gw ga suka di sentuh sama tangan kotor Lo" ucap Keisha dengan tatapan dingin kepada lili,lili sebenarnya merasa takut,tapi ia tidak mau kalah kali ini

"Sok suci banget lo. Gimana mainnya enak?" Sinis lili dan mulai mendekat ke arah Keisha,

"Lo bayar berapa ke dia?" Ucap lili

"Maksud Lo?" Keisha semakin bingung,namun ia tetap tenang,

"Lo tau kan pasti yang sama Lo tadi siapa,gausah pura-pura deh,gw juga kemaren abis main sama dia" lili mencengkeram kuat pergelangan tangan Keisha itu membuat Keisha marah,untuk kedua kalinya orang ini tidak mau mendengarkan Keisha.Perlahan keisha mulai merasa kram lagi dibagian tangan yang dicengkeram kuat

Lili juga merasakan lengan Keisha berubah keras dan sangat panas,otot2 lengannya mulai terasa menonjol,namun

"KEISHAAAAA" Teriakan Agatha membuat suasana tegang tersebut membuyar,Keisha pun menoleh dan Agatha segera menghampirinya lalu membawa Kei pergi dari lapangan tersebut

"Apaan si tha,lepasin", agatha pun melepas tangannya dan menatap dengan tatapan introgasi kepada sahabatnya itu

"Kei,jujur deh sama gw Lo ternyata diem-diem tau ya siapa si Levi itu,padahal selama ini Lo ga pernah mau dengerin cerita gosip gw"

"Maksud kalian itu apa si? Gw ga ngerti"

"Keisha..Lo itu baru aja keluar dari mobil nya Leviano Bagaskara"

"Siapa? Ya terus kenapa?"

"Ya ampun Kei,Lo emang beneran ga tau atau emang tau si" gemas Agatha pada Keisha

"Yang gw tau,orang tadi itu yang mau nyulik gw beberapa hari lalu,dan untungnya gw berhasil kabur dari dia" jelas Keisha santai biarpun ia sedikit bergidik ngeri jika hal itu kembali terjadi lagi dan lebih membahayakannya.

"Apa? Nyulik? Lo beneran diculik?"

"Iyaa hampir gitu lah,udah lah emang kenapa si? Heboh banget,udah bagus dia numpangin gw ke sekolah karna gw hampir telat,itu buat penebusan kesalahan dia mau nyulik gw" kemudian Keisha pun menceritakan kejadiannya yang salah taksi online tersebut

"Hah beneran Kei? Ya ampun jangan-jangan dia salah  bawa pelanggan kei..gw kira Lo beneran main sama dia, gimana-gimana dia ganteng ga Kei?"

"Apaan si Lo main apaan lagi,emang dia siapa?, Ga dia ga ganteng"

"Mangkannya keishaa kalo gw nge gosip itu dengerin. Levi it-"

Triiiiiingggggg

Ucapan Agatha terpotong karna suara bel masuk kelas berbunyi nyaring,Keisha pun segera menarik Agatha untuk masuk kelas tanpa mendengarkan perkataan selanjutnya dari agatha.

........

Apartments Farrel

"Aarggh..kei..shaa" farrel terus memanggil nama keisha ia juga dari tadi merasakan kesakitan yang luar biasa, biasanya saat ia berubah tidak akan terlalu sakit seperti ini,ini pertama kalinya. Farrel mencoba meraih ponselnya di atas kasur king size nya,ia berada di lantai namun untuk menggapai ponsel tersebut ia kesusahan

"Si...sial" karna terus berusaha,Farrel akhirnya dapat mengambil ponselnya dan melihat jam, ia membelalakkan matanya kaget,ini sudah setengah jam dari bel masuk Keisha,itu artinya ia melewatkan jam dimana ia harus menjemput Keisha,ia marah pada dirinya sendiri,Farrel juga tidak tau harus apa selain berdiam diri di dalam kamarnya. Ia tinggal menunggu dirinya pulih dan kembali normal,dengan begitu ia akan bisa menjemput Keisha pulang