webnovel

Panggil Aku Princess Jenny Ester Hermon

Jenny seorang gadis dewasa muda yang baru kenal dunia ,dia hidup dengan Merantau ke kota yang jauh dari tempat asalnya ,dengan harapan mencari penghidupan yang lebih baik dari hidupnya yang sekarang. Dia dari lingkungan keluarga yang cukup pada mulanya ,tetapi tiba tiba kehilangan Papa sebagai sandaran hidupnya dan hidup keluarganya, dan dia harus nengambil alih tugas papanya sebagai anak tertua untuk menafkahi , Keluarga nya dan membimbing adik adiknya disamping Mamanya ,Mamanya juga bekerja sebagai penerus warisan toko Papanya Dan seperti gadis muda dewasa lainnya ,diapun jatuh cinta pada seorang pemuda dewasa muda yang adalah atasannya di tempatnya bekerja.Dia Jenny seorang yang keras hati dan kemauannya .Dia tidak akan berhenti sebelum mencapai yang diinginkan hatinya ,dia mewarisi sikap tegas dan pantang menyerah dari papanya almarhum. Dia menempuh hidup yang tidak mudah dan diantara pilihan yang menyakitkan ,dan di manfaatkan oleh situasi dan keadaan ,karena kerja keras dan loyalitasnya yang tanpa batas

Englie_Sian · Others
Not enough ratings
30 Chs

12.Terjerat Tanpa Mampu Melepaskan Diri

Sampai di kota D kembali , Jenny bahagia sudah refreshing , dia sampai jam 20.00wib , di hotel C dan segera naik ke kamar nya untuk istirahat . Dia segera mandi dan duduk di tempat tidur sekaligus reflek tangannya meraih remote control TV dan menyalakan TV dan nonton acara berita daerah khusus kota D , setelah puas dia ganti channel , HBO channel favorit nya dan lihat Film yang berjudul Expandible 3 , saat telphone di kamarnya berbunyi , malam bu Jenny ada tamu yang mau ketemu ibu ! Oh...siapa ?! Pak Budi menunggu ibu di lobby , Baik suruh tunggu sebentar ya , saya siap -siap sahut Jenny , terimakasih , Reception yang meneleponnya , lalu Jenny menutup telponnya . Setelah bertukar pakaian casual dengan kaos putih polos dan jeans 3/4 sepatu semi sport tipis , tidak lupa memoles bibirnya yang pucat dengan lipstik tipis warna peach tanpa bedak , dia turun ke lobby bawah , dan segera mencari di lobby siapa kira - kira yang mau bertemu dirinya , dia memindai lobby dengan sapuan pandangannya , kok ngga ketemu orangnya , cuma ada seorang yang duduk di sofa dalam posisi membelakanginya , pasti ini dia orangnya pikir Jenny , dia segera menghampiri orang tersebut , alangkah terkejutnya Jenny , ternyata orang tersebut Gilang , Jenny melongo dengan expressi terkejut dengan mulut setengah terbuka , hah.... dia menutup mulutnya dengan tangannya dan segera Gilang berdiri dan menggiringnya ke Lounge , aduh kata Jenny mengeluh , lepasin tanganku , katanya lagi , ia sahut Gilang kaku , "apa-apaan seh" , ujar Jenny , "duduk" perintahnya(Gilang ) , kaku ! Jenny belum sepenuhnya sadar , ia masih terkejut dan pikirannya segera bekerja , melihat expressi Gilang yang kaku , dan wajahnya yang gelap , pasti ada sesuatu pikirnya , dia diam menunggu , apa selanjutnya, Gilang duduk tenang dan memandanginya , setelah beberapa saat dia berujar , kenapa ngga jawab telphone dan WhatsApp textnya , hah....Jenny terkejut dan berkata handphone di silent sejak semalam , lupa mau buka silentnya , dia (Gilang) menggeleng ngga percaya dan dia mengeluarkan handphone nya dan mulai panggilan dan Jenny segera mengeluarkan handphone dari tas kecilnya , hhhmm....kata Gilang , kamu jadi orang kenapa ceroboh sekali , handphone disilent seharian , kalau terjadi apa-apa gimana ujarnya lagi , Jenny hanya diam , ini orang ngakunya abang , kok perhatiannya serasa berlebihan ya?!, "Semalam aku telepon, cuma mau tanya kamu kemana "? Aku cari kamu, kata staffmu kamu ngga ada di hotel , wajar kan aku kecarian , aku itu khawatir sama kamu , boleh dunk aku perhatian sama adik sendiri , nanti kenapa-kenapa terus gimana , dia ngalor ngidul panjang x lebar , Jenny hanya mendengarkan saja , dia sudah belajar dari "buku - buku physikologis " orang type kayak Gilang dan pak Arga ngga boleh dibantah saat marah , dengarkan dan perhatikan saja dia bicara dan setelah itu minta maaf pasti emosi nya akan turun dengan sendirinya , benarkan suaranya kembali normal dan dia menghela nafas , pastinya.

Dia bilang" dia" , ngga bisa tidur karena khawatir sama Jenny yang ngga tau ada di mana wajar kan , kalau khawatir namanya juga sayang , katanya lagi ,Jenny takut membantah , bukan apa-apa , dia takut ada keributan di tempat kerja , mana ada pak Arga lagi , jadi dia hanya menjaga keadaan agar tetap kondusif , padahal dia " segera ingin sekali memaki pria yang ngga ada sopan santun ini", "sok perhatian , bukan siapa -siapanya juga"! Berani mendikte dirinya dan ngatur - ngatur gitu ? .

Karena Jenny waras , jadi dia ngalah dan diam saja , terus minta maaf , tapi di sisi Gilang jadi salah kaprah dia pikir Jenny ini , manut sama dia dan takut , jadi dia tambah berani. Aishh Jenny serba salah , pengen ribut sama pria ini , ya malu...ngga ribut dia pikir dia bisa suka-suka sama Jenny , jenis apa ini pria.....Jenny ngga abis pikir bukan saudara , bukan siapa-siapa sok akrab dan ngatur hidup Jenny , hadeh...cape dehhhh , tapi dia ngga bisa menghindar , dia (Gilang ) cerdik juga , kalau tau Gilang yang cari dia ngga mau turun dari kamar nya , Jenny hanya pasrah , mendengarkan ocehannya dan menemaninya di Lounge , sambil menikmati lagu-lagu jaman now yang dibawakan penyanyi , dia kurang berselera , moodnya abis tiba-tiba. Gimana caranya buat menghindari orang ini , yang mulai membuat dirinya terasa ngga nyaman. Jam 24.00 , Jenny minta diri mau istirahat ke kamar nya . Gilang mengangguk dan mereka berpisah di lift lantai 2 , Gilang keluar pintu lift dan Jenny melanjutkan perjalanan nya ke lantai -3 menuju kamar nya sendiri.

Sampai di kamar Jenny ngga bisa tidur , dia gelisah , bagaimana cara menghindari pria yang bernama Gilang ini , dia ngga mau nanti terganggu kerjanya , gegara ini orang , "dia bisa datang ke kota D dan masuk hotel C " , "sesuka hatinya" , bila dia meninggalkan hotel C , cari kerja di hotel lain , di kota lain , terlalu dini , untuk mengambil keputusan itu , toh dia baru 3 bulan di kota D dan di hotel C , kalau dia tetap di sini , orang ini , bisa sesuka-suka dia , mendikte Jenny , dia teringat Mama dan adik- adiknya , bagaimana ini , dia jatuh tertidur dengan pikiran kacau.

Keesokan pagi ,Jenny bangun agak siang jam 07.00 wib , dia segera mandi dan buru-buru dandan dan berpakaian , segera turun ke officenya dan mencheck semua , laporan anak-anaknya di logbook mereka masing-masing dan checking laporan semalam dan memindahkannya ke Agendanya dan nanti presentasikan di MB ( Morning Breafing).Dia buru-buru dan pergi ke Resto hendak breakfast sejenak , minimal toast dan minum Lemon tea , dan sedikit buahlah , Ehhh... emang lagi , apeslah...ketemu Gilang lagi , dia ramah sekali pagi ini dan tumben rapi banget , dan wangi lagi , hhhmm sebenarnya ngga buruk sech kalau normal , "ngga tau kekurangannya", tapi Jenny kadung sudah antipati terhadapnya , mereka duduk satu meja berhadapan , dia memandangi wajah Jenny kaya infra red yang memindai dengan seksama apa yang ada dipikiran Jenny , Jenny sedikit jengah juga jadinya , terus dia membuka pembicaraan , kamu kurang istirahat ya ,matamu bengkak tuh , jaga kesehatan ujar nya lagi , dia ngga tau azha , Jenny udah berusaha menghindarinya , sampai punya rencana mau resign dari hotel C , ini. Untung masih waras dan mikir panjang karena Mama dan adik-adiknya juga , disini baru 3 bulan , ntar ngga baik buat rekomendasinya belakangan. Setelah , dia makan toast , minum teh + irisan lime dan buah , dia permisi , mau kembali ke office mau siap-siap breafing . Gilang memegang tangannya , Jenny kaget dan menepis tangan itu , dan buru-buru pergi sampai lupa mengucapkan salam , sampai jumpa kepada Gilang , sumpah dia kaget setengah ngga percaya , Gilang memegang tangannya .