Butuh waktu agak lama bagi Emmelyn untuk menerima kenyataan bahwa ia akan kembali berbagi kamar dengan si brengsek itu. Ia menatap tempat tidurnya yang besar dan seharusnya menjadi miliknya sendiri.
Ia bahkan belum sempat menikmati kamar ini sendirian. Tadi malam Mars sudah ikut tidur di sini bersamanya dan sekarang, setelah satu hari saja, langsung membatalkan rencananya menyuruh Emmelyn tinggal di kamarnya sendiri.
Gadis itu memijat keningnya dan mendesah panjang. Hmm.. setidaknya ia bisa melihat sisi baiknya.
Ia tidak akan kehilangan kamar cantik ini. Ia tidak harus pindah ke kamar lain, melainkan Mars yang akan pindah ke sini.
Ia sudah mulai terbiasa dengan ranjangnya, sepreinya yang lembut, lantai kayunya yang halus, tirainya yang cantik...
Ia hanya harus membiasakan diri bertemu laki-laki mesum itu setiap hari.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com