```
(Catatan: Tidak ada dalam bab ini yang mendukung kekerasan terhadap wanita. Sebagai seorang gadis, saya mengecam segala tindakan yang merendahkan wanita mana pun. Para pembaca yang terhormat, jika ada di antara Anda yang merasa terganggu dengan konten tersebut, mohon lewati bab ini. Saya dapat menjamin bahwa Anda masih akan dapat memahami bab selanjutnya.)
Butuh waktu lama bagi Evelyn untuk menemukan suaranya. Dia menundukkan kepala dan menelan ludah karena ketakutan. Aura Rafael terlalu menakutkan. Itu mengingatkannya pada seseorang yang telah menjadi alasan di balik mimpi buruknya yang mengerikan.
Itu membuatnya ingin merangkak menjauh darinya.
"Yang Mulia…. Saya hanyalah budak biasa. Saya tidak mengenal pangeran mana pun dan saya tidak merencanakan apapun."
Meskipun dia takut, suaranya tetap tegas.
Namun, ketika dia mengatakan semua ini, dia tidak menyadari apa yang sedang berlangsung di dalam benak Rafael.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com