Evelyn tidak terbangun bahkan setelah sehari mereka tiba di Mazic.
Regan tidak bisa tidak merasa cemas. Dia tidak akan meninggalkan sisinya sama sekali. Dia melihat luka di dahinya, sidik jari di pipinya, dan bibirnya yang robek. Regan bisa melihat semuanya di depan matanya apa pun yang Rafael lakukan padanya.
Ketika Dan memberitahunya tentang memar di tubuh Evelyn, Regan hanya merasa seolah-olah ada yang memelintir hatinya sampai tidak tahu apa-apa selain merasakan sakit.
Karena dia tidak sadar, sulit untuk memberinya makan. Untungnya, ada kalanya tubuhnya menerima obat, air, dan makanan. Namun, itu juga akan menjadi saat-saat ketika Regan makan juga.
Jika Evelyn tidak makan maka dia juga tidak akan makan sama sekali.
Itu adalah malam kemudian saat di dalam kamarnya, dia berdiri di depan jendela kamarnya tenggelam dalam pikirannya sendiri ketika dia mendengar suara.
Regan segera berjalan menuju tempat tidur di mana Evelyn terbaring.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com