Di momen ini, mata Regan sangat dingin saat dia menatap ayahnya yang memandangnya dengan ekspresi tanpa emosi di wajahnya.
"Apa yang dimaksud Yang Mulia dengan menolak masuknya istriku ke kamar Kerajaan-Nya?"
Regan sangat marah.
Dia sudah mengatakan pada Evelyn pagi ini bahwa dia tidak akan meninggalkannya sendirian sama sekali di dalam Istana Kerajaan, mengetahui bahwa dia merasa tidak nyaman karena Arthur ada di sana.
Namun, dia marah saat ayahnya menolak untuk memberi izin masuk kepada Evelyn dan memerintahkannya untuk masuk sendiri.
Regan pasti akan menolak masuk tanpa Evelyn jika saja dia tidak memohon kepadanya untuk masuk.
Rupanya, Evelyn bisa merasakan bahwa sang raja sangat marah setelah mengetahui bahwa pangeran telah menikahinya dan dia tidak ingin membuatnya semakin marah.
Oleh karena itu, Regan yang tidak tega melihat air mata di mata pengantin barunya itu terpaksa melangkah masuk tanpanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com