"Tentu saja takut!" Lin Xiaoyu mengangguk berulang kali.
"Kalau kamu takut, kenapa kamu masih peduli pada teleponku dengan ibuku?" tutur Lu Liye lagi.
"Hah?" Lin Xiaoyu tidak mengerti arti ucapan Lu Liye pada awalnya. Namun, begitu dia menoleh…
"Ah!!" Lin Xiaoyu berteriak ketakutan. Detik berikutnya, seluruh tubuhnya masuk ke dalam pelukan Lu Liye. "Lu Liye, aku takut! Aku takut…"
Ada suara tangisan di dalam teriakan Lin Xiaoyu dan tubuhnya terus-menerus gemetar. Kedua tangan kecil itu mencengkeram kaus Lu Liye erat-erat karena ketakutan. Meskipun dia telah menarik kaus itu turun hingga bagian dadanya, dia tidak menyadarinya dan sama sekali tidak bermaksud melepaskannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com