Namun, pintu kamar Chi Yi dikunci dari dalam. Bisa ditebak siapa yang dihindari olehnya. Selain Chi Zuxu, memangnya siapa lagi yang sedang dia hindari.
Chi Zuxu harus mengakui bahwa saat pintu kamar itu tidak bisa dibuka, amarahnya langsung melonjak ke titik paling tinggi. Memikirkan Chi Yi yang berkencan dengan Lu Liye pada siang hari, memikirkan Chi Yi memberitahunya berulang kali bahwa orang yang dicintainya adalah Lu Liye, memikirkan Chi Yi yang tidak mau menerima teleponnya dan memilih untuk menutup telepon… Semua hal itu seperti bola berisi lava yang terus-menerus dibakar di dalam hatinya yang akhirnya meledak dalam satu waktu.
Ketika Chi Zuxu masuk ke kamar itu, Chi Yi sudah tidur di ranjangnya. Namun, dia baru saja terlelap, jadi begitu Chi Zuxu memasuki pintu, Chi Yi dapat menyadari kehadirannya dan tiba-tiba terbangun. Ketika dia membuka mata dan melihat ke atas, dia melihat Chi Zuxu yang sedang berjalan menuju ranjang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com