Pria itu berdiri di pojok paling belakang ruangan, bahkan jika dia berdiri di kegelapan sekalipun, sosoknya masih begitu menonjol.
Diari sini, dia tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, namun merasa kalau Reynaldi datang sendirian. Tidak ada orang di sampingnya.
Jessica menghela napasnya pelan, masih menyesal tentang masalah antara pria itu dengan Alana.
Pertunjukan secara resmi dimulai pada pukul delapan.
Pembawa acaranya merupakan alumni jurusan penyiaran yang sudah sangat terkenal, dan dia dengan cepat disukai semua orang di sana.
Angga sudah datang dari tadi. Dia duduk di kursi tengah di barisan agak belakang. Dari sini Angga bisa melihat Jessica dan Alana yang sedang mengobrol di sisi panggung.
Hanya saja jarak mereka terlalu jauh, sehingga membuatnya tidak terlalu jelas melihat kedua gadis itu
"Halo yang disana..."
Suara seorang gadis mengalihkan pandangannya.
Dia menoleh dan menghadap seorang gadis muda dengan wajah kecil yang bulat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com