Minggu di pagi hari.
Seorang pemuda tampan berdiri di dekat air mancur, dia memakai kaos polos bewarna putih bergaris hitam, celana pendek hitam dan sepatu bewarna putih, di tangan kanan jam tangan bewarna perak, dia menarik perhatian orang-orang di sekitar nya, apalagi mengingat pakaian nya sebagian orang yang melihat tulisa di baju nya tau itu adalah pakaian mahal.
Kadang-kadang ada seorang gadis muda hingga dewasa yang mendekati nya dan meminta kontak, tentu saja dia tolak dengan sopan.
Dia adalah Leon yang saat ini sedang menunggu Rias, Karena janji sewaktu di taman sekolah pas jam istirahat, Dia ke sini pake mobil McLaren yang dia beli.
Saat itu akhirnya dia mendengarkan suara seseorang yang memanggil nya, berbalik ke arah kanan dia melihat Rias yang baru saja sampai.
"Leon, maaf apa kamu menunggu lama?."
"Tidak terlalu lama hanya beberapa menit."
"B-begitu ya syukurlah."
Rias menghela nafas lega, dia lama karena memilih pakaian nya.
"Mm, kamu terlihat sangat cantik." Ucap leon sambil tersenyum lembut, yang membuat wajah Rias memerah.
Dia sangat linglung dengan pujian leon dan senyuman lembut nya.
Leon kamu curang membuat orang lain gugup!
"T-terima kasih kamu juga s-sangat tampan leon."
"Terima kasih."
[Dia benar-benar sangat cantik dengan Sweater putih yang tidak membuat gerah dan celana hitam panjang serta sepatu putih bersih, Hei~Kita jadi terlihat seperti pasangan jika begini.]
Rias yang mendengarkan ini sangat malu dan senang, dia tidak menyangka leon akan memuji nya begitu banyak, melihat pakaian yang di pake leon, memang benar mereka terlihat seperti pasangan.
Wajah nya sangat merah jantung nya berdebar sangat cepat, dia buru-buru berkata.
"A-ayo kita ke toko manga nya."
"Mm, ayo."
Saat Rias akan berjalan, dia sangat terkejut tangan nya di genggam oleh Leon dan berjalan sambil berpegangan tangan.
"Apa kamu sering ke sini Rias?." Ucap Leon dengan bingung, dia tau kalo Rias seorang otaku tetapi dia tidak tau tempat dia beli/baca manga di sini.
"B-benar, apa kamu tidak pernah ke sini.?ucap Rias dengan gugup, tetapi dia tetap menatap nya, Rias juga tau leon juga otaku, dia bingung kenapa leon tidak tahu tempat ini.
"Itu karena aku jarang keluar." Ucap leon sambil melihat ke arah Rias dan tersenyum.
Saat leon mengatakan itu Rias sekarang ingat Leon dari dunia lain jadi dia tidak punya banyak teman.
"Jadi ini pertama kali kamu ke sini ya?, jangan khawatir aku akan membawa mu berkeliling." Ucap Rias sambil tersenyum ke arah leon.
"Mm, terima kasih." Jawab leon sambil tersenyum.
Mereka pun berjalan sambil mengobrol dan bersenang-senang sambil tertawa.
~~~~~~~~
~~~~~~
~~~~
Di dunia lain.
Di Kekaisaran Arkheim.
Di dalam ruangan yang sangat mewah dan besar, dekorasi ruangan nya terdapat barang-barang antik yang berkilauan.
Empat belas orang duduk di sebuah kursi dan meja berbentuk U sedang membicarakan sesuatu.
Mereka adalah ke tiga belas saint dan Cecilia yang saat ini sedang menggantikan kaisar atau leon.
Saat itu seorang gadis cantik dengan rambut warna perak dan mata biru langit, sosok menggairahkan bernama Cecilia yang duduk di tengah menatap ke arah orang-orang dan berbicara dengan ekspresi serius.
"Apakah kalian sudah mendengarkan kabar tentang yang mulia?."
Walaupun dia mempunyai payudara besar dan sosok menggairahkan dengan wajah dewi, orang-orang tidak akan berani menatapnya dengan mesum karena Kaisar Arkheim atau leon memperlakukan nya dengan istimewa seperti istri nya sendiri.
Saat itu seorang pria akhir 30 tahun dengan jenggot sedikit dan menggunakan zirah
menjawab pertanyaan cecilia dengan sikap sopan untuk mewakili yang lain.
"Belum, tetapi kita bisa merasakan vitalitas kuat yang mulia." Jawab nya dengan wajah serius.
Pria akhir 30 tahun itu bernama Halbert, saint pertama leon dan yang terkuat dari dari 13 saint lainnya.
"Aku juga merasakan nya, tetapi ini terlalu lama tidak ada kabar dari yang mulia, apalagi mengingat kepulangan kalian dari medan perang tidak bersama yang mulia,
Dan jika terjadi apa-apa terhadap yang mulia aku tidak akan menahan diri lagi." Jawab cecilia dengan ekspresi khawatir dan serius.
Ekspresi semua orang menjadi serius saat ucapan terakhir Cecilia.
Saat Halbert ingin membuka mulut nya, sesosok naga bewarna hitam muncul di tengah meja dengan tubuh nya yang di perkecil hingga seukuran kantong sekolah remaja.
Ke empat belas orang yang melihat ini berdiri dan membungkuk ke arah nya dan menyapa nya.
""Bertemu dengan naga agung, bane-sama!""
Bane yang mendengarkan ini menjawab dan memerintahkan untuk duduk.
"Duduklah, aku hanya akan memberitahu kalian sesuatu dan kembali lagi, Yang mulia tidak apa-apa kalian bisa tenang, dia sedang ada di dunia lain dan tidak akan kembali dulu."
Orang-orang yang mendengarkan ini menghela nafas lega, tetapi Cecilia angkat bicara karena penasaran.
"Kami mengerti, tetapi kenapa yang mulia tidak akan kembali dulu?."
"Aku juga tidak tahu, dan itu saja aku akan kembali ke sisinya."
Saat mereka semua akan berdiri dan memberi hormat Bane sudah menghilang di tengah meja.
Tetapi mereka juga lega karena tuan nya baik-baik saja dan tidak terluka, cecilia pun angkat bicara ke semua orang.
"Baiklah, kalian bisa melanjutkan tugas lagi."
""Ya!""
Semua orang menjawab terus berdiri dan membungkuk sedikit sebelum keluar dari ruangan.
~~~~~~~~
~~~~~~
~~~~
Kembali ke sisi leon.
Saat ini leon dan Rias sudah selesai di toko buku/manga, dan memutuskan untuk pulang.
Ketika mereka terus berbicara dan bergandengan tangan, saat itu lah suara issei terdengar.
{Kenapa Rias?!!! Kenapa?!!, kenapa kamu selalu bersama bajingan berambut putih!!!, kenapa dengan suasa romantis itu?!!.}
{Lepaskan tangan kalian bajingan!!!, dasar jalang!! Aku suami mu Rias tapi kenapa kamu bermesraan dengan orang lain?!!!.}
Rias yang mendengarkan ini tersentak dan mengerutkan kening.
"Ayo kita ke parkiran." Ucap leon sambil menatap rias.
"Ah, oke." Jawab Rias.
Saat mereka hendak jalan, leon menarik Rias agar lebih dekat dan membuat issei cemburu.
Rias yang melihat tindakan leon bingung tetapi dia menerimanya tanpa perlawanan, dia sebenarnya sangat senang dan gugup.
T-Tenang lah!!
Wajah Rias sangat merah dan asap mengepul di atas kepalanya, leon yang melihat asap ini tidak bisa menahan tawanya.
Leon pun tertawa kecil dan meminta maaf kepada rias yang menatap nya cemberut.
"Maaf, maaf oke?."
"Hmphh."
Rias mendengus dan memalingkan mukanya, Leon melihat senyuman kecil dan telinga merah di wajah Rias.
Tidak jauh dari leon dan rias, issei mengikuti mereka dengan wajah penuh amarah dan mata merah.
Apalagi melihat leon menarik nya ke pelukan nya sambil berjalan dan Rias yang tidak melawannya membuat issei semakin marah.
Saat mereka sudah di dekat parkiran issei angkat bicara ke arah leon yang berjalan di depan nya.
"Hei, kau."
Rias yang mendengarkan ini kesal karena mengikuti dia dan leon, tetapi leon tetap melihat ke belakang dan menjawab nya.
"Ya?."
"Ayo, kita tanding 1vs1."
"Kenapa tiba-tiba?."
"Terakhir kali aku lengah, tetapi sekarang aku siap."
Leon yang mendengarkan ini tersenyum tipis karena umpan nya di tarik oleh issei.
"Baiklah, tapi dimana?."
Tatapan issei beralih ke arah rias, Rias yang melihat tatapan nya memandang dengan jijik di wajah nya, dia melihat issei menatap dirinya dengan nafsu dan kemaran.
Berbalik ke arah leon dan tersenyum lembut sambil memeluk lengan leon dan angkat bicara.
"Di rumah ku saja leon."
"Aha, baiklah."
Issei juga melihat nya kalau Rias memandang nya dengan jijik, tetapi saat memeluk dan senyuman lembut ke arah leon, issei sangat marah.
Aku akan membunuhnya di tandingan ini!.
Leon juga melihat tatapan Rias ke arah issei dengan jijik lain cerita pas tatapan nya di arahkan ke dirinya.