webnovel

Eps.10 MEMBELI RUMAH

Mereka menyusuri jalan dan bertanya2 kepada warga sekitar,"permisi paman,rumah yg murah dimana ya?" Tanya Eko

"Oh,tuan lurus aja,nanti ada gang masuk"

"Itu kan tempat velisia dan yg lain"gunggam Eko

"Kalo tempat lain ada?"

"Hmm,kalo tempat lain sih ada,cuma kurang rekomendasi buat tuan,soalnya di situ banyak pencuri"kata orang jualan ayam

"Tapi,ada tempat aman kok,tuan nanti lurus aja ke depan,nanti ada toko pernak,kan ada gang tuh,nanti tuan masuk aja ke dalam,setauku ada yg jual rumah"lanjut kata penjual ayam

"Oh oke, makasih saranya paman"kata Eko dan Aldi

"Sama2,hati2 tuan"kata penjual ayam sambil melambaikan tangan,Aldi dan eko membalas lambaian tsb.

Eko dan Aldi mencari toko permak yg di maksud paman penjual ayam tadi "nah ketemu"mereka pun memasuki gang dan mencari rumah yg di maksud paman tadi.

"Rumah di jual"kata Aldi sambil melihat ke atas

Rumah itu aga kecil namun terawat,warna rumah ber cat biru dan di hiasi tanaman

"Wah cantik sekali!"kata leksis sambil mencium bunga mawar "wah harum sekali!sudah lama aku tak mencium bau2 bunga bunga ini"kata leksis gembira sambil menciumi beberapa bunga.

Tiba2 Eko dan Aldi di kagetkan sesosok pria berotot menghampirinya"permisi tuan bertopeng,apakah kau akan membelinya?"kata pria berotot

"Eh anjir kaget gw!"kata Eko dan Aldi serempak dalam gunggamanya.

"Eh itu...tentu tuan.."

"Namaku Zan"kata pria berotot itu sambil menundukkan badanya

"Namaku cyruz"

"Dan namaku onxy"mereka berdua membalas bungkuk

"Maaf mengagetkan kalian,eh neng cantik,kamu sangat suka bunga ya?"sapa Zan menghampiri leksis

"Eh iya tuan Zan"kata leksis sambil membungkukkan badanya

"Aku sudah lama tak mencium aroma2bunga seperti ini dan menyentuhnya"lanjut leksis gembira

"Oh,ngomong2 mari masuk kedalam"kata zan sambil membuka pintunya.

Aldi,Eko dan leksis memasuki rumah yg terawat itu dan mereka berdecak kagum akan dekorasinya,meskipun aga lawas,tetapi estetik dan rapi

"Wah indahnya "kata Eko,Aldi dan leksis serempak

"Silahkan duduk tuan cyruz dan onxy dan siapa tadi?"tanya Zan menanyakan nama budak Eko

"Namaku leksis,tuan Zan"sambil membungkukkan badanya

"Tolong tunggu di situ ya,sambil mencicipi makanan"kata zan sambil meninggalkan mereka bertiga.

Tak lama,Zan dan budaknya masuk,"maaf lama"Zan membawa pena dan selembar kertas sertifikat

"Perkenalkan namaku Zan,pemilik rumah ini dan ini budak ku,namanya Ina"kata zan

"Salam kenal"kata wanita berbaju pembantu bertelinga kucing.

"Ini surat2nya tuan cyruz dan onxy,tolong di tanda tangan"lanjut kata zan

"Eh king,duit nya urunan"bisik Eko

"Iya2 tenang2"bisik Aldi sambil merogok kantung

"Ini paman"kata eko dan aldi serempak

"Oke,aku terima"kata zan mengambil kembali selembar kertas dan pena

"Selamat,rumah ini sekarang milik kalian"kata zan berdiri sambil mengulurkan tangan nya.

"Terima kasih paman"kata Eko dan Aldi jabat tangan bergantian

"Jika kalian memerlukan sesuatu,panggil aku atau Ina ya"kata zan sambil menutup pintu

"Baik paman"jawab Eko,Aldi dan leksis serempak.

Eko,Aldi dan leksis sibuk memilih ruangan tidur masing2,setelah beres,mereka berkumpul kembali di ruangan tamu

"Jadi kita kali ini mau kemana?"kata Aldi sambil menarik kursi meja makan

"Hm?oh itu,nanti aja kita urusin belakangan,sekarang kita makan dulu"kata Eko

"Eh leksis,mana Ina?"lanjut Eko

"Ada di kamar tuan,bantu2 saya tadi"

"Panggil dia kemari"kata Eko sambil menyadar ke kursi

"Baik tuan"kata leksis menundukkan badanya dan meninggalkan Eko dan Aldi

"King,untuk sementara kita sembunyikan dulu wajah kit,oke?"bisik Eko

"Oke sip!"kata Aldi memberi jempol.

Tak lama,Ina menghampiri mereka berdua"ya,ada perlu apa tuan cyruz?"kata Ina sambil menundukkan badanya

"Tolong buatkan makan,oh iya satu lagi,tolong ajari leksis memasak ya"kata Eko aga lantang

"Ta...tapi...tapi tuan"kata leksi

"Baik tuan cyruz"kata Ina sambil menyeret tangan leksis

"Ayo sini bantu"lanjut Ina

"Tapi kan ka Ina"kata leksis, namun perkataan tsb di hiraukan.

Beberapa menit kemudian,"pesanan sudah siap!"kata Ina

"Wah kelihatanya enak nih"kata Eko melihat hidangan ayam,di atasnya ada mayones dan sup kacang

"Ini supnya buatan leksis loh,tolong di cicipi tuan"kata Ina

"Wah benarkah?aku harus mencicipinya

"Oi ko? lu lupa kata lu tadi?"bisik Aldi

"Tenang, lihat dan perhatikan"kata Eko sambil membuka tutup topeng di bagian mulut

"Kenapa tuan cyruz tidak membuka topengnya?"busuk lna ke leksis

"Entahlah"kata leksis membalasnya

"Wah!enak sekali masakanmu,leksis!"kata Eko sambil mengambil air sup kembali

"Wah benarkah tuan?baru pertama kali aku membuat itu tuan"kata leksis gembira

"Baru pertama kali?enaknya itu loh nendang banget!"kata Aldi sambil meminun air sup dengan cepatnya

"Iya tuan onxy,aku mempunyai keinginan untuk membuat sup itu dari dulu,namun tuan tahu sendiri aku terkena kutukan, namun setelah terbebaskan,sekarang aku puas"kata leksis sambil meneteskan air mata

"Sudahlah jangan sedih"kata Ina mengelus2 pundaknya.

"Di saat aku berumur 8 tahun,tepatnya sebelum terkena kutukan,aku di ajari memasak oleh almarhumah ibunda hamba tuan,diajari memasak,membuat resep dan lain2,namun setelah umur 9 tahun,tempatku terkena bencana,karena kedatangan iblis ifrit"kata leksis tersedu2

"Kalau kamu tidak kuat menceritakanya,tidak usah di ceritakan,mari makan di sini"kata Eko menghampiri leksis dan berusaha menenangkan nya.

"Uh....Ina,tolong tinggalkan kami bertiga ya"kata Aldi menyuruh Ina keluar

"Baik tuan onxy "kata Ina sambil menundukkan badanya

"Tenanglah leksis,kami selalu ada di sampingmu"kata Aldi berusaha menenangkannya juga

"Hik...hik...i..iya tuan...ba..baik"kata leksis y tak kuasa menahan tangisnya

"Kamu makan dulu aja ya leksis"kata Aldi menyodorkan makanan di depan Aldi

"B..baik ....tuan onxy"kata leksis sambil memakan sup buatanya itu

"Sup....sup ini... mengingatkanku akan ibuku yg disana...suatu saat....aku akan membalas jin ifrit itu"kata leksis tersedu2.

"Tentu kami berdua akan membantumu sekuat tenaga"kata Eko

"Ya itu benar,kami akan berani mati demi membantumu"kata Aldi meyakinkan

"Te....terimakasih tuan"kata leksis menundukkan kepalanya.