webnovel

Pembalasan Fu Tingyuan (1)

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Luo Nanchu datang ke Bar An Ye untuk bekerja sebagai pelayan, dan semenjak ia bekerja di sini, banyak tamu yang datang dan minta di bawakan minuman keras olehnya. Semua pekerja yang ada di sini adalah gadis-gadis yang masih muda dan cantik. Tidak hanya sekedar cantik, tapi mereka memiliki kecantikan yang populer di kalangan gadis-gadis cantik pada umumnya.

Jie Ling menyalakan rokoknya dengan santai, menghisapnya, lalu bertanya, "Bagaimana keadaan Ayahmu?"

Luo Nanchu menjawab dengan lembut, "Masih koma."

Jie Ling menatap Luo Nanchu sembari menghisap rokoknya dalam diam.

Jie Ling adalah kerabat jauh Luo Nanchu. Setelah kejadian buruk menimpa keluarga Luo, satu per satu kerabat jauh yang semula baik pada mereka mulai pergi dan tidak lagi saling berkomunikasi. Hanya Jie Ling yang mau membantunya dengan memberikan pekerjaan di sebuah bar dan memberinya makan.

Luo Nanchu sangat bersyukur karena masih memiliki seorang 'kakak' yang lebih tua 10 tahun darinya.

"Biaya rumah sakit Ayahmu bulan ini belum dibayar." Jie Ling berkata sambil mengangkat kepalanya perlahan, "Apa kamu kekurangan uang?"

Senyum manis di wajah Luo Nanchu tidak berubah sama sekali dan masih menatap Jie Ling dalam diam.

"Apa kamu masih ingat Paman Sun? Ketika kamu masih kecil, dia sering sekali menggendongmu." Kata Jie Ling tanpa mengalihkan pandangannya pada wajah manis Luo Nanchu dibalik asap rokok yang tipis, lalu ia melanjutkan kata-katanya, "Akhir-akhir ini dia bertanya padaku tentang dirimu. Jika kamu mau menemuinya, mungkin aku bisa mengaturnya untukmu."

"..."

Mata Luo Nanchu yang indah kini tampak redup. Seperti rusa yang bodoh, ia menjilat bibirnya dengan lembut, dan tersenyum manis, "Nona Ling, aku ingat aku hanya punya satu Kakek, bagaimana mungkin aku masih punya Paman bermarga Sun."

"..." Jie Ling meliriknya, kebaikan di wajahnya langsung berubah menjadi dingin, ia mengetuk abu dari rokoknya lalu berkata dengan dingin dan penuh nada peringatan, "Kamu butuh banyak uang, seharusnya kamu mencari pria kaya untuk dinikahi walau kamu tidak mencintainya."

"Mau itu kakek-kakek ataupun om-om, untuk apa kamu peduli hal itu? Dengarkan kata-kataku ya, selagi kamu masih muda, cepatlah menikah lagi. Jika kamu berhasil menikahi pria kaya, semua masalahmu ini akan terselesaikan dengan mudah, benar kan apa yang aku katakan?"

Perkataan Jie Ling ini tidak terdengar seperti kerabat, melainkan seperti seorang mucikari. Beberapa orang mungkin memanfaatkannya, dan sepertinya Jie Ling paham akan hal itu. Sehingga ia memanfaatkan Luo Nanchu, bahkan mungkin sampai menjual Luo Nanchu seperti ini. 

Hanya saja, Luo Nanchu merasa ia sudah tidak memiliki harga diri. Setelah Fu Tingyuan merusak hidupnya hingga ke titik darah penghabisan, membuat Luo Nanchu enggan untuk bangkit. Bahkan, mungkin saja akan membuatnya tidak bisa bangkit lagi.

Rasanya, Luo Nanchu juga tidak bisa mati. Karena jika ia mati, maka seluruh anggota keluarga Luo akan ikut dimakamkan bersamanya. Jadi ia harus tetap menjalani hidup dengan baik dan menghasilkan banyak uang, setidaknya ia harus tetap hidup hingga Luo Juntian bangun.

Melihat Luo Nanchu tidak mengatakan apa-apa, Jie Ling lalu mengeluarkan ponselnya sembari berkata, "Aku akan membantumu menghubunginya sekarang."

Sebelum menekan ponselnya, tiba-tiba layar ponselnya menyala. Jie Ling melirik nomor yang ada di layar, seketika wajahnya berubah, ia pun langsung mematikan rokoknya dan berdiri. Kemudian ia memunggungi Luo Nanchu, dan dengan hormat ia menjawab teleponnya, "Bos ini aku, Jie Ling."

Jie Ling mengedipkan mata pada Luo Nanchu dan menyuruhnya menunggu di luar ruangannya.

Pemilik Bar An Ye adalah orang paling misterius yang ada di Tongcheng, bahkan Luo Nanchu sebagai anak dari orang terkaya di Tongcheng pun tidak tahu apakah pemilik Bar An Ye itu laki-laki atau perempuan.

Karena penasaran, akhirnya Luo Nanchu berjalan keluar ruangan dengan perlahan, sehingga ia bisa mendengar suara dibalik telepon itu. Walaupun ia tidak bisa mendengar begitu jelas apa yang mereka bicarakan, setidaknya Luo Nanchu sudah mendapatkan sedikit informasi tentang pemilik bar tempat ia bekerja.

Pemilik bar tersebut adalah seorang pria. Dan suaranya yang ada di telepon itu terdengar seperti suara seorang pria yang masih muda.