"Jelas saja akan berantakan, kamu tidur seperti orang mabuk. Tendang sana dan tendang sini. Jadi bagaimana bisa kamarnya akan tetap rapi" Hesti terus saja menanggapi kata-kata Dania.
"Ya juga sih. Tapi Aku lebih suka melihat kamar Aku yang berantakan daripada kamar Aku yang rapi.hehe" Ucap Dania sambil menggaruk-garuk kepalanya.
"Dania,,Dania! Kamu ini memang pemalas, kalau kamu terus-terusan seperti ini. Bagaimana kedepannya, ingat ya karena tidak mungkin Aku akan terus-menerus menemani kamu. Siapa tahu jodoh Aku datang secepatnya" Ledek Hesti sambil memperhatikan Dania yang duduk di atas ranjang yang sedang di bersihkan.
Dania geram mendengar Hesti membahas masalah pernikahan "Bisa gak, kalau kamu jangan memancing emosi Aku. Karena tidak tahu kenapa, setiap kali kamu membahas tentang pernikahan, hati Aku ini seolah-olah tidak rela melihat kamu menikah. Aku hanya ingin kamu bersama diriku saja" Jelas Dania.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com