Banyak mahasiswa dan mahasiswi yang mulai berdatangan untuk menikmati menu di cafe milik Jaka, selain mahasiswa banyak pula karyawan kantoran yang juga menjajakan lidah mereka untuk menikmati sajian di cafe milik Jaka.
" Pelayan..!!! kami pesen rasa strawberry 2, rasa cappucino 2, buruan gak pake lama..!!" ucap salah satu mahasiswai sambil melambaikan tangannya.
" Baik non, silahkan ditunggu sebentar" sahut dari pelayan yang tak lain adalah Jaka yang sudah berdiri didepan rombongan mahasiswi tersebut, lalu Jaka bergegas berjalan, tak butuh lama Jaka kembali membawa pesanan mahasiswi tersebut.
"Lama amat, jadi pelayan itu yang cekatan dan gesit gak usah lembek kayak gitu, ntar gue laporin sama bos lo, biar lo dipecat..!!!" cerocos salah satu dari mahasiswi tersebut yang tak lain adalah Meli mahasiswi yang terkenal galak dan judes anak dari salah satu dosen di universitas Bamada yang bersebrangan dengan cafe milik Jaka.
"Maaf non, tadi banyak pesanan jadi agak terlambat..." sahut Jaka yang berusaha menjelaskan kalau tadi banyak pesanan jadi maklum sedikit terlambat.
Jaka pun bergegas berjalan karena tak ingin memperpanjang Omelan dari Meli yang terkenal judesnya.
"Jadi pelayan sombong amat gue belum selesai bicara main pergi aja, dasar songong....!!!" teriak Meli yang membuat pengunjung cafe tersebut menoleh kearah gengnya Meli, karena menjadi pusat perhatian para pengunjung cafe, Sinta pun menyenggol lengan Meli dan menyuruh agar Meli diam "udahlah Mel, ayo kita makan es-nya..." ajakan Sinta supaya Meli segera memakan es-nya.
"Kenapa Jak? kok muka lo ditekuk..." tanya rekan kerja Jaka sekaligus karyawan nya
"Tuh, dapat omelan dari nenek sihir, hehe..." sahut Jaka sambil sedikit tersenyum, lalu mereka melanjutkan pekerjaannya sebagai pelayan cafe tersebut.
*******
"Tok...tok....pak Ahmad cepat buka pintunya, cepat bayar hutang kamu yang sudah menunggak satu bulan" teriak salah satu anak buah rentenir, pak Ahmad pun membuka pintu sedangkan Intan dan Ibunya berada dikamar sambil mendengarkan percakapan Ayahnya dengan anak buahnya rentenir tersebut.
"Bu, Intan mau cari kerjaan sambil kuliah, biar Intan bisa bantu untuk melunasi hutang Ayah" ucap Intan yang sedari tadi mendengarkan percakapan Ayahnya.
"Gak usah nak...biar Ibu sama Ayah yang akan memikirkan jalan keluarnya, kamu fokus saja sama kuliah kamu.." sahut sang Ibu yang mengerti akan perasaan Intan, tetapi keinginan Intan sudah bulat, dia ingin mencari pekerjaan paruh waktu biar bisa bantu keluarga nya, akhirnya sang Ibu pun mengijinkan Intan untuk bekerja asalkan tidak menggangu kuliahnya.
Setelah jam istirahat, Intan bergegas untuk menuju ke cafe disebrang jalan siapa tahu bisa bekerja di cafe tersebut, sesampainya di cafe, Intan melihat Jaka yang sedang membawa pesanan untuk pelanggan, Jaka pun melihat Intan yang sedang berdiri sambil memandang kearah nya, lalu setelah Jaka mengantar pesanan dia menghampiri Intan.
"Kok berdiri saja, ayo masuk ! mau pesen es rasa apa....?" sapa Jaka yang melihat Intan masih berdiri mematung didepan pintu masuk , lamunan Intan pun buyar ketika Jaka menepuk pundak nya, lalu Jaka mengajak Intan untuk masuk lalu menyuruh Intan untuk duduk, lalu Jaka pergi dan kembali sambil membawa es kesukaan Intan.
"Ayo diminum es nya, kenapa melamun terus...? " tanya Jaka yang membuyarkan lamunan Intan, setelah mengobrol cukup lama akhirnya Intan memberanikan diri untuk minta bantuan dari ke Jaka.
"Mas Jaka bisa bantu Intan gak? aku mau kerja disini sambil kuliah, kerja paruh waktu..." permintaan Intan yang membuat Jaka terkejut, lalu Jaka menyunggingkan senyumnya
"Ya..ntar mas coba bicara sama sibos, semoga dia menerima kamu, ntar mas kabarin lewat WA..." sahut Jaka yang membuat Intan tersenyum berharap dirinya bisa diterima kerja di cafe tersebut.
*Bersambung*