"Maaf...baju mas jadi kotor dan basah..." sesal Intan yang telah menumpahkan esnya kebaju Jaka.
"Udah gak papa Tan, bukan kamu yang salah kok, kamu yang sabar yah menghadapi kelakuan mereka..." ucap Jaka sambil membersihkan baju yang terkena es tadi dengan handuk kecil yang selalu Jaka bawa disaat Jaka jualan es.
"Makasih mas...ya udah Intan pamit masuk ke kelas, karena jam istirahat hampir selesai sekali lagi maafin Intan..." setelah Intan berpamitan, lalu berjalan menuju ke kelasnya
" Tan...." ucap Jaka
" Iya mas, ada apa" jawab Intan dan menoleh kearah Jaka
"Hati-hati, belajar yang giat yah" ucap Jaka yang diangguki Intan dan tersenyum sambil melambaikan tangannya.
*******†************†*******
Setelah Jaka sampai dirumahnya dan memarkirkan motornya lalu Jaka berjalan menuju ke pintu "tok...tok....tok..assalamualaikum..." Jakapun mengetok pintu dan memberi salam, lalu pintupun dibuka sama Ibu Lastri sembari menjawab salam dari Jaka
" Wa'alaikum salam, udah pulang nak? sana mandi dulu setelah mandi kamu makan ya... Ibu sudah membuatkan telor ceplok kesukaan kamu" jawab sang Ibu sambil membuka pintu, lalu Jaka mencium tangan Ibunya dan bergegas masuk kedalam kamarnya.
Setelah sholat Maghrib dan makan malam Jaka masuk kekamarnya, merebahkan tubuhnya ke ranjang, sambil main ponsel Jaka terbayang wajah Intan, sejak menolong Intan dari para preman dan waktu berada di kampusnya membuat hati Jaka terenyuh, membayangkan Intan yang selalu dibully sama temen -temennya, Jaka ingat waktu Intan disenggol oleh geng wanita itu yang membuat Intan terhuyung dan menumpahkan es kebajunya.
Waktu terus berjalan sehingga jakapun tertidur pulas karena badan Jaka sudah capek dan lelah seharian keliling jualan es kesana kemari dan mangkal di kampus, uang yang dikumpulkan Jaka dari hasil jualannya, Jaka ingin membuat cafe atau kios es geprok. tak terasa suara Kokok ayam dan suara adzan subuh membuat Jaka perlahan membuka matanya, jakapun turun dari ranjang menuju ke kamar mandi setelah mandi dan sholat subuh Jaka keluar dari kamar untuk berolahraga dan melatih teknik beladiri serta tenaga dalamnya.
Setelah selesai berolahraga, seperti biasanya Jaka mempersiapkan dagangannya, setelah semuanya beres Jaka bergegas untuk mandi dan sarapan pagi, sehabis makan Jaka lalu berpamitan dengan Ibunya, lalu Jakapun mulai melajukan motornya, dalam perjalanan keliling tanpa Jaka sadari ada segerombol preman mengikuti dari belakang, setelah itu Jaka langsung dipepet dari salah satu preman tersebut, Jakapun kaget karena dipepet, Jaka mulai mempercepat motornya, mereka saling kejar-kejaran,
"Woi, berhenti !! cepat berhenti pengecut !!" teriak preman yang memepet Jaka sambil melambaikan tangannya, sesampainya di jalan yang sepi lalu Jaka menepikan motornya dan turun untuk menysaambut para preman tersebut, gerombolan preman tersebut mulai mengepung Jaka, dengan senyuman sinisnya Jaka mulai siap-siap
"Kenapa kalian mengejarku....aku tak punya urusan dengan kalian..." ucap Jaka dengan menyunggingkan bibirnya,
"Itu dia bos yang kemarin mengalahkan kami berdua..." sahut preman bertato yang kemarin dikalahkan oleh Jaka, sambil menoleh ke arah bos-nya, lalu sang bos menyuruh anak buahnya untuk menghajar Jaka " Hajjaar dia.... sampai babak belur...!!! " perintah dari sang bos, lalu dua preman maju menerjang Jaka, karena Jaka sudah siap tempur Jaka langsung menyambut mereka, sekali sambut kedua preman tersebut terjungkal dua meter " sraaaakkk....bughhh....." melihat temannya kalah lalu preman yang berjumlah lima orang langsung menerjang kearah Jaka secara bersamaan,
Lalu Jaka mengangkat tangan kanannya sambil bergumam dalam hati " memukul tanpa menyentuh " lalu Jaka menyentakan tangan kanannya sambil mengibaskan kearah lima preman tersebut dengan tenaga dalamnya, kelima preman tersebut terjungkal sampai lima meter terasa seperti di tabrak kereta api..." sraaaakkk....kedebugh..aaaawwwwhhhhh...." melihat anak buahnya kalah semuanya sibos- pun berlari terbirit-birit tak menyangka anak buahnya kalah.
*Bersambung*