Yuda adalah kawannya, tapi entah mengapa Arka merasa canggung jika harus bertanya perihal masalah terlalu pribadi seperti ini. Pasalnya ia tak ingin Zaki atau pun Brian tau, itu yang jadi kendalanya. Arka seperti menyembunyikan permasalahan untuk dua kawan lainnya itu, dan ia tak terbiasa. Arka merasa berkhianat.
Namun di sisi lain ia juga tak bisa terus mundur, pak Anton sepertinya tak akan jera sebelum informasi di terima. Ya, apa boleh buat, kan?
Saat ini mereka berempat ada di kantin, dengan meja yang masih sama dan juga tatapan intens segelintir siswa lain yang tak berhenti mengawasi. Siapa lagi kalau bukan para gadis gila yang hanya memburu moment? Barang kali saja di grup perpesanan mereka tengah panas kala menyadari Arka yang terlalu menatap Yuda intens meski pun ada Brian yang tepat di sampingnya.
Tapi apakah Arka sedikit peka untuk menyadari? Jelas tidak.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com