"Lagian, dengan lo ngerenggut nyawa gue sekali pun, nggak bakalan bisa sekalian bunuh rasa cinta gue ke lo, No! Sebenernya itu pilihan. Ya, nggak apa kalo lo lebih milik arwah gentayangan gue aja yang nantinya kegilaan sama lo."
"Lo bisa diem, nggak? Dari cara bicara lo, seakan-akan nuduh gue mau ngelakuin hal kriminal aja sama lo."
Sampai pemikiran tersadis Arka di tepis. Membuat pria mungil itu seketika saja merubah mimik wajahnya dengan begitu sumringah dengan lengan menarik satu sisi lengan kaosnya menunjukkan tulang selangkanya yang menonjol dengan kerlingan menggoda. "Tapi sumpah, deh! Kalo lo mau tubuh gue, demi apa pun gue rela."
Pletak
Nino yang mulai muak pun menjentik dahi milik Arka, tanpa peduli ringisan dengan bibir memberenggut dari pria mungil itu.
"Napa lo jadi cowok gatel banget, sih?"
"Habisnya nggak pernah di garuk."
"Ar-" Ucapan Nino terhenti, saat sebuah deheman dari suara wanita terdengar dari ruangan lain. Sontak saja Arka dan Nino tutup mulut.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com