webnovel

Overworld - The Dark Lord

[Hiatus] The Dark Lord has emerge to the New World-- Di dunia Fantasi, Di dunia yang di pondasikan oleh sihir, Di dunia dimana terdapat sistem kekuatan berdasarkan Level. Semua Individu berlomba-lomba untuk menaikan Level kekuatan mereka untuk menjadi yang terkuat dari semuanya...Tapi, Itu semua bukanlah hal yang mudah. Lalu, Di dunia ini tertanam sihir yang dapat memanggil Makhluk dari Dunia lain dimana makhluk-makhluk itu memiliki Level yang paling tertinggi dari semuanya. Mereka lah yang paling terkuat. Arch Vossler Souron seorang Penguasa Dunia dari Dunianya, Dia di kenal sebagai Dark Lord atau Khei Xkheurn. Dunianya yang sudah ia Kuasai bersama pasukannya kini hancur sepenuhnya dan di saat dunia itu akan hancur, Arch Vossler Souron terpanggil oleh Sihir aneh dari Dunia lain. Larla Lolvrath seorang Gadis Dark Elf yang sangat Multi-Talenta dan juga sangat Cantik, Secara tidak sengaja memanggil Arch Vossler Souron ke dunianya saat ingin mencoba sihir yang sudah ia pelajari. Mereka berdua pun Berpetualang bersama dan menghadapi berbagai rintangan yang datang untuk mencari berbagai macam hal yang baru bersama terutama untuk Arch Vossler Souron di dunia baru ini. Bisakah mereka mempertahankan hubungan mereka dengan baik dan berpetualang bersama.

FHNorai · Fantasy
Not enough ratings
13 Chs

Intermission

Intermission

Di sebuah ruangan kecil gelap yang hanya di sinari beberapa sihir pencahayaan di dalam sebuah lentera dan lilin.

Di ruangan itu terdapat banyak sekali buku-buku yang bertumpukan di atas meja yang terbuat dari kayu yang kuat dan kokoh. Di sebelah buku-buku itu ada seorang laki-laki yang sedang membaca sebuah buku aneh dan setiap detik dia membacanya, Dia mulai menuliskan sesuatu di sebuah buku lainnya yang ada di sebelah kanannya.

Dia melakukan itu terus menerus dan tidak pernah berhenti. Begitu antusiasnya dia dengan menulis dan membaca.

Siapa dia ? Apa dia seorang ilmuan ? Atau mungkin pengurus Perpustakaan ?

Lalu dari arah pintu ruangan itu, Datang sesorang lainnya yang mencurigakan.

Dia adalah seorang perempuan yang cantik. Dia memiliki postur tubuh yang sempurna, Kaki dan lengannya panjang dan tubuhnya ramping. Dia mengenakan pakaian Hitam-Putih sepenuhnya, Rambutnya hitam indah panjang, Dia kelihatan masih muda berumuran sekitar 20+ tahun.

Perempuan cantik itu menyampiri laki-laki yang sedang bekerja di balik meja.

Laki-laki itu memiliki rupa yang tampan, Wajahnya sangat tampan seperti seorang pangeran, Rambutnya Putih sedikit panjang sampai leher dan sedikit keriting, Rambut depan bagian kiri sampingnya panjang melingkar sedikit tidak teratur sampai dagu, Dia mengenakan pakaian yang kelihatan cukup formal seperti milik seorang pangeran. Jas hitam panjang sampai kaki dan kemeja putih, Celana formal Hitam, Sepatu Hitam dan di lehernya ada dasi putih yang sering di kenakan seorang pangeran di kerajaan. Matanya berwarna Biru tajam namun indah.

Jas hitam miliknya tidak ia kenakan dan di taruh di gantungan Jas miliknya.

Siapa sebenarnya Lelaki tampan ini ? Apa benar dia pengurus perpustakaan biasa ? Atau seorang Pangeran ?

Laki-laki itu mulai berbicara mengetahui kalau ada yang datang menyampirinya dari arah pintu.

"Ada apa ? Ini belum waktunya. Aku masih belum selesai"

Suaranya terdengar sangat merdu layaknya seorang pangeran.

Dia berbicara sambil melanjutkan pekerjaannya dan tidak melihat ke lawan bicaranya.

"Aku tahu itu, Tapi ini darurat"

"Sedarurat apa ? Penyusup ? Yang kita cari-cari sudah ketemu ?"

"Bukan itu semua"

"Kalau begitu itu artinya bukan urusan ku"

"Apa di dalam ruangan ini membuat mu tidak dapat merasakan sihir kuat yang terjadi di luar ?"

Laki-laki itu kemudian menegakkan badannya menjadi sedikit serius dan menajamkan matanya sedikit.

"Lantai sembilan dan ruangan privasi di dalam Perpustakaan benar-benar membuatku buta dengan dunia luar. Ada apa ? Beritahu aku"

"Xastur...Energi sihir yang kuat tidak begitu jelas level kekuatannya baru saja keluar di tengah hutan YGGDRSIL"

"Benarkah ?"

Nama dari lelaki itu adalah Xastur.

"Sihir apa itu ?"

Xastur menanyakan kepada perempuan itu. Namun perempuan itu menggelengkan kepalanya.

"Entahlah"

Xastur menjadi serius, Dia menyipitkan matanya lalu memberikan penanda di halam kedua buku yang Dia sedang kerjakan.

Dia kemudian menatap lawan bicaranya untuk pertama kalinya.

"Sullilka, Apa yang Tuan Egersis lakukan ?"

Nama dari perempuan itu adalah Sullilka.

"Itu sebabnya aku datang menghampiri mu"

"Begitukah...Kalau begitu apa perintahnya ?"

"Dia meminta kau dan aku menyelidiki tempat kejadian sihir itu di aktifkan. Tentu saja dengan beberapa pasukan mu dan aku. Perintah ini adalah SEGERA"

"Mengerti. Lalu bagaimana tindakan lebih lanjutnya ?"

"Pertahanan tingkat maksimal akan segera di laksanakan setelah kita berangkat keluar menuju TKP. Kita harus segera berangkat"

"Baiklah. Kalau begitu-"

Xastur kemudian melirikan matanya sedikit ke arah kanan.

"Shadow Demon"

Bayangan dari bawah kakinya kemudian bangkit dan menjawab

"Ya Tuanku"

"Segera persiapkan pasukan ku"

"Baik. Kalau boleh tahu seberapa banyak dan yang mana ?, Tuan ku"

"Kumpulkan Army of Dark Skull milik ku setidaknya berlevel 80 keatas berjumlah 100 kalau tidak cukup 80 saja dan bawa berlevel 90 sebanyak 20, Berikan mereka perlengkapan lengkap berlevel tinggi juga"

"Mengerti. Segera di laksanakan, Tuan ku"

Dengan sekejap, Shadow Demon milik Xastur menghilang begitu saja di udara.

"Bagaimana dengan mu, Sullilka ?"

"Tentu saja sama sepertimu. Aku sudah bersiap mengumpulkan setidaknya 100 pasukan Undead milik ku berlevel 80 keatas. Bagaimana dengan Devisi milikmu, Kau tidak mengerahkan mereka?"

"Maksudmu The Man-Eatings ? Tidak, Mereka tidak begitu di perlukan sekarang"

"Misi kita kali ini cukup berbahaya. Ini sudah setidaknya ke tiga kalinya aku di kirim keluar dari The Great Tomb of Improbus"

"Ya, Begitu juga dengan ku. Sudah setidaknya 2 setengah tahun yang lalu aku menjalani misi keluar Makam. Tidak di hitung dengan pengawalan ku terhadap Tuan Egersis. Hmm..."

"Ada apa ?"

"Bagaimana dengan Achlys dan Zona ?"

"Mereka tidak ikut. Mereka pastinya berjaga di bagian milik mereka masing-masing. Sudah cukup kita berdua saja yang di kirim keluar. Tidak perlu mengeluarkan seluruh yang terkuat keluar. Itu cukup beresiko"

"Terutama lagi kalau Pertahanan tingkat Maksimal. Ini pengalaman pertama kita dalam Pertahanan tingkat Maksimal"

"Bisa kita berangkat sekarang ?"

"Ya, Segera"

Xastur kemudian mengambil jas miliknya dan dengan cepat mengenakannya sambil berjalan mendekati Sullilka.

Mereka berdua pun berjalan dengan teratur dan rapih menuju suatu tempat untuk bersiap keluar dari 'Makam'.

"Omong-omong, Sullilka"

"Ada apa ?"

"Dengan cara apa kita keluar dari Makam dan menuju Hutan YGGDRSIL dari sini ? Jaraknya cukup jauh"

"Pasukan kita akan di kumpulkan di Lantai 3 Area Perkumpulan pasukan dan dari situ Phobos akan membukakan Portal menuju lapangan luas di dekat Hutan. Kita tidak akan langsung ke sumber Sihir itu keluar jadi kita memiliki waktu untuk persiapan"

"Begitukah. Shadow Demon"

Xastur memanggil Shadow Demon miliknya yang kedua.

"Ya, Tuan ku"

Shadow Demon yang kedua keluar persis seperti yang pertama.

"Tambahan, Kumpulkan Shadow Assassins setidaknya 8 itu sudah cukup"

"Mengerti. Bagaimana dengan Shadowbringer dan Hellbringer, Tuan ?"

"Tidak perlu"

"Dimengerti. Segera laksanakan"

Shadow Demon kedua menghilang sama persis seperti yang sebelumnya.

Nexro menanggapi tindakan Xastur.

"Lihat siapa yang tidak pernah berubah. Kau masih sedikit Paranoid, Xastur"

"Aku tidak Paranoid dan ini tidak sama seperti kejadian ku dulu sebelum berada Di sini. Lagi pula aku hanya berjaga-jaga"

"8 Shadow Assassins itu...Apa tidak sedikit berlebihan ?"

"Tidak, 8 Cukup dan itu jumlah minimal"

"Apa yang kau persiapkan ?"

"Sullilka, Sebagai The Last Defense line of Improbus dan Ahli pertahanan Improbus bagaimana kau tidak dapat menyadarinya"

"Xastur, Apa kau lupa. Aku tidak pernah keluar dari Makam dan selalu ada di Lantai 9 untuk mengatur pertahanan. Aku tidak pernah di kirim keluar seperti kalian yang ahli dalam tugas Lapangan. Lagi pula, Xastur"

"Hmmm ?"

"Kau yang sebagai 'Mantan Pangeran' dan Ahli dalam pertarungan seharusnya menjelaskannya padaku. Lagi pula dulu kau juga sering di kirim ke lapangan oleh Yang Mulia Egersis dan selama 2 setengah tahun terakhir kau sudah 3 kali di kirim keluar menjalani tugas bukan"

"Singkat saja, Sihir besar dan kuat yang keluar di tengah hutan YGGDRSIL itu pastinya mengundang banyak kerajaan maupun yang lainnya datang memeriksa keadaan bukan. Jadi aku hanya sedikit berjaga-jaga jika mereka datang atau bahkan Yang lainnya kemungkinan juga akan datang. Shadow Assassins sudah cukup untuk mengintai"

"Begitukah. Ya lagipula kita tidak sendiri"

"Apa maksud mu ?"

"Shila mengirimkan 2 Peliharaannya kepada kita untuk memandu kita di tengah hutan nanti, Dhullan mengirimkan setidaknya 10 Predator Slime miliknya bersama kita untuk mengahpus jejak kita nanti jika ada masalah di luar perkiraan terjadi, Zeno mengirimkan 1 Naganya untuk mengintai dari atas langit. Lumayan bukan"

"Bukan lumayan lagi, Ini sudah menjadi Misi Tingkat S atau mungkin saja Tingkat SSS di tambah lagi dengan pertahanan level Maksimal. Mengejutkannya kenapa Pertahanan tingkat Maksimal mengirim mu keluar lapangan ?"

"Tenang saja, Aku sudah mengurusnya dan juga ,Anticar, Bawahan ku sudah ku berikan wewenang pengganti ku. Sementara itu Mephistopbhell akan menjadi penanggung jawab dari Misi kita kali ini juga dalam Pertahanan level Maksimal Improbus"

"Uwaaahhh, Benar-benar pengeluaran habis-habisan kali ini"

"Kau bilang padaku. Yang Mulia Egersis benar-benar waspada dan dia melakukannya demi Improbus dan demi kita semua. Tuan Egersis tidak main-main"

"Memang seharusnya seperti itu, Pimpinan yang paling Agung dan paling Mulia dari semua makhluk di Dunia, Tuan Egersis tidak pernah main-main. Omong-omong, Apa yang beliau lakukan sekarang ?"

"Entahlah, Aku mendapatkan perintah dari Zeno tidak dari beliau langsung. Tuan Egersis berada di Lantai sepuluh waktu itu dan sepertinya sekarang masih melakukan apa yang harus dia lakukan di Lantai sepuluh sekarang ini"

"Begitukah. Omong-omong Sullilka"

"Apa lagi ?"

"Bisa kah kita mengenakan Portal saja langsung ke Lantai 3 ? Berjalan dari Lantai 9 ke lantai 3 itu...Yang benar saja"

"Ya ya, Baiklah-baikalah"

Di hadapan mereka sebelum mereka menghilang muncul sebuah portal hitam yang melahap mereka masuk dan dengan sekejap menghilang di udara tidak meninggalkan jejak sama sekali.