webnovel

Kakek Dalam Masalah

Malam ini Setelah melakukan latihan fisik tiba-tiba pemberitahuan system pun berbunyi.

[Ding]~Kerana Melakukan 1000 Gerakan Push Up. Mendapatkan Point Kekuatan+10 Point Stamina +4.

[Ding]~Kerana Melakukan 1000 Gerakan Push Up. Mendapatkan Point Kekuatan+10 Point Stamina +4.

Karena merasa sangat lelah setelah melakukan latihan tampa memperdulikan perkembangan pada papan status ku, aku pun segera berbaring ditempat tidur dan menutup kedua mataku.

Keesokan harinya setelah bangun dari tempat tidur aku pun segera membersihkan kamar dan menyiapkan pakaian sekolah ku.

Sesudah mandi dan mengenakan pakaian sekolah tiba-tiba pemberitahu system pun kembali berbunyi.

[Ding]~Karena keadaan tubuh bersih dan sehat. Mendapatkan point Karisma +15.

Setelah menerima pemberitahuan itu aku pun segera melangkah keluar rumah dan menuju kesekolah.

Melangkah dipinggiran jalan sambil memperhatikan papan statusku.

Hua Chen Yu : Level 2, 200/300 Point pengalaman.

Title : [Murid Sekolah]

HP : 2030

Mana : 2020

Kekuatan : 66 (+)

Kelincahan : 13 (+)

Stamina : 268(+)

Magic : 10 (+)

Kecerdasan : 10 (+)

Karisma : 20 (+)

+

Bakat :

[Appraisal] level 0, 30% ke level 1 ~Dapat menilai segala sesuatu tergantung level bakat.

[Pukulan Penentuan] level 1, Kosumsi Mana 10~Melakukan pukulan yang membuat lawan langsung pingsan seketika.

[Teknik Kultivasi] level 5 ,10%Kelevel6 .Meningkat kekuatan tubuh dan status mana per point yang didapat.

[Teknik Dasar Petinju] level 0, 70% Ke level 1. Dapat Memperediksikan serangan, Meningkatkan Penglihatan,Pertahanan dan Kelincahan.

[Dimensi Box] level 0. Dapat Menyimpan Segala Macam Benda Mati dan Membuat Benda Yang Disimpan Tidak Akan Mengalami Perubahan Bentuk, Suhu dan Waktu. Ukuran Sekarang 10m×10m( Ukuran Makin Luas Ketika level Bakat Meningkat) [Hologram Penyimpanan]~ Dapat Memanggil Kembali Benda Yang Disimpan Dengan Meneriaki Nama dan Jumlah Benda Tersebut/Mengkelik Benda Tersebut Dipapan Hologram.

[Pengendali Bayangan] level 0, 0% kelevel 1. Kosumsi Mana 100~ Dapat Mengendalikan Bayangan Sesuka Hati Pengguna Selama 5menit( Waktu Semakin Lama Ketika Level Meningkat). Jarak Serangan 10meter( Jarak Semakin Jauh Ketika Point Magic Meningkat).

+

Point Status: 0 ( Didapatkan ketika naik level atau menyelesaikan misi terkait )

Setelah begitu lama berjalan sambil memperhatikan papan statusku, akhirnya aku pun sampai didepan gerbang sekolah. Melangkah melewati gerbang tersebut dan menuju kekelasku. Namun ketika setiap kali aku berjalan melewati murid-murid disekolah, mereka selalu memandangiku begitu fokus. Karena merasa gerogi dipandangi seperti itu aku pun mempercepat langkah kaki ku menuju kekelas.

*****

{ Xia Long }

Kemarin setelah mendengarkan perkataan Hua Chen Yu, aku pun segera kembali ke kantor kepolisian ku untuk membentuk sebuah Team Penyelidik Kepolisian Beijing.

Setelah Team Penyelidik Kepolisian Beijing terbentuk hari ini pun kami akan melakukan sebuah rapat yang membahas rencana penangkapan salah satu anggota geng mafia terbesar dibeijing yang sekarang berkerja sebagai manager disebuah hotel dibeijing.

Setelah selesai mengadakan rapat tersebut tiba-tiba salah satu bawahanku pun datang menghampiri ku.

"Inspektur  Long.. kau harus mengetahui informasi ini". kata Huang Lai.

Setelah menghampiri ku Huang Lai pun mulai bercerita, bahwa kemarin salah satu geng mafia terbesar di Shanghai dalam waktu semalam dihancurkan seorang diri oleh  seseorang yang menggunakan topeng.

Dan sekarang seorang yang menggunakan topeng itu pun diberi julukan sang Topeng Kematian Shura.  Yang mana sekarang tengah dicari-cari baik dari pihak mafia maupun kepolisian.

Setelah mendengar semua informasi yang diberikan Huang Lai, aku pun kembali keruang kerja ku dan menyiapkan semua yang ku butuh kan untuk misi malam ini. Yang mana malam ini aku dan anggota dari Team Penyelidik Kepolisian Beijing akan menyamar dan memesan sebuah kamar di Hotel Dea Luna untuk menunggu para anggota mafia yang akan melakukan rapat rahasia dihotel tersebut.

...

..

Ketika malam tiba. Setelah selesai memesan sebuah kamar di Hotel Dea Luna, aku pun pergi kesebuah cafe yang berada dihotel tersebut untuk memesan sebuah minuman  dan juga sambil memantau situasi dihotel ini.

Setelah begitu lama menunggu akhirnya sekelompok orang yang menggunakan setelan jas hitam pun mulai muncul dan sekarang mereka berjalan memasuki sebuah ruangan yang ada dihotel ini.

Namun belum sempat aku menyuruh anggota dari Team Penyelidik Kepolisian Beijing untuk bersiap-siap, salah seorang dari kami pun memasuki ruangan tersebut sendirian dan menghancurkan rencan yang sebelumnya telah kami buat.

Karena melihat seseorang yang menggunakan seragam polisi  berjalan memasuki ruangan mereka sambil memegangi sebuah pistol ditangannya. Sekumpulan mafia yang ada diruangan tersebut pun memulai sebuah tembakan pertama yang mengarah ke polisi didepannya.

Karena suara tembakan yang terdengar hingga keluar, orang-orang yang berada dihotel tersebut pun berhamburan berlarian keluar.

Situasi kali ini sangat kacau tembak menembak pun terjadi antara kami dan mafia tersebut. Karena manager dari hotel ini adalah salah satu dari anggota mafia tersebut sehingga kendali dari hotel ini pun ada padanya. Segala akses masuk kehotel ini pun segera terkunci rapat dan orang-orang yang sebelumnya tidak sempat berlari keluar sekarang terkunci bersama kami didalam hotel ini.

Hujan timah panas pun berhamburan di dalam hotel ini. Dari ke dua pihak pun tidak sedikit yang menjadi korbanya. Namu karena dipihak kami memiliki lebih banyak anggota dari pada pihak mafia tersebut, lama kelamaan anggota mereka pun hanya tinggal sedikit.

Namu saat kami berfikir kami akan berhasil menangkap anggota-anggota mafia yang sedang terdesak tersebut. Tiba-tiba seseorang dari geng mafia tersebut keluar dari sebuah ruangan pengawas hotel sambil membawa seorang pria tua dan menodongkan pistol yang berada ditanganya kekepala pria tua tersebut.

Melihat pria tua yang bersama mafia tersebut kami pun mulai memberhentikan perperangan ini dan mencoba mencari jalan keluar agar pria tua yang ditahan mafia tersebut bisa selamat.

******

{ Hua Chen Yu }

Setelah pulang sekolah, karena bosan aku hanya duduk diruang keluarga dan menatap sebuah layar Tv yang sisranya ku ubah terus menerus. Setelah terus menerus menukar siaran di Tv, tiba-tiba salah satu channel di Tv tersebut menyiarkan sebuah siaran langsung disalah satu Hotel terbesar di Beijing. Mengingat pekerjaan kakek yang sebagai pengawas disebuah hotel yang sama seperti di siaran Tv tersebut, aku pun meletakkan remot Tv  yang berada ditangan ku kemeja dan tidak mengganti siara Tv nya lagi.

"Selamat malam pemirsa! Malam ini disalah satu hotel terbesar beijing sekelompok Team kepolisian Beijing sedang melakukan misi penangkapan anggota dari sebuah geng mafia terbesar dibeijing.  Namu kerana terjadinya sebuah perlawanan dari pihak mafia tersebut kini keadan didalam Hotel Dae Luna pun sedikit kacau. Segala akses masuk kehotel tersebut pun terkunci rapat dari dalam, sehingga beberapa pegawai dan pengunjung hotel masih ada yang terjebak didalam".

Mendengar pemberitahuan dari siaran Tv tersebut aku pun segera keluar rumah dan berlari menuju kesebuah stasiun kereta yang menuju ke Beijing.

Karena melihat situasi yang disiar kan acar Tv tadi, sepertinya keadan dihotel tersebut sangat kacau. Berdiam diri, diperjalanan kebeijing aku pun hanya berdoa semoga keadaan kakek baik-baik saja.

Setelah sampai diBeijing aku pun segera berlari mencari sebuah taxi dan secepat mungkin menuju ke Hotel Dea Luna tersebut.

Begitu sampai di depan Hotel Dea Luna, melihat begitu banyaknya orang disini aku pun segera berlari kearah parkiran bawah tanah hotel tersebut dan mencoba masuk kehotel melalui pintu masuk yang berada diparkiran tersebut.

Setelah sampai didepan pintu tersebut namun keadaan pintu tersebut sedang terkunci otomatis dari dalam. Tampa pikir panjang lagi aku pun menghantam pukulan ku ke pintu tersebut sambil mengaktifkan [Pukulan Penentuan] sehingga pintu tersebut mengalami bolong yang sangat besar ditengahnya.

Setelah berhasil masuk melalui pintu yang bolong tersebut aku pun bergegas menuju keruangan pengawas tempat kakek bekerja sambil menggunakan sebuah topeng yang kusimpan didalam [Dimensi Box].

Namu begitu aku berjalan menuju ruangan pengawas aku pun melihat seseorang sedang menodongkan sebuah pistol dikepala kakek ku tepat didepan ruangan pengawas tersebut.

Melihat dari kejauhan aku pun berhenti berjalan dan menunggu waktu yang tepat untuk menyelamatkan kakekku.

Melihat mafia yang menodong kan pistolnya ke kakekku sambil menatap polisi yang berada didepan nya dan tampa tahu kalu seseorang sedang melihatnya dari kejauhan, aku pun hanya diam dan memandanginya.

Namun tiba-tiba salah satu dari polis tersebutpun terlihat emosi dan mengarahkan pistolnya kearah mafia tersebut untuk menembakinya. Tetapi mafia tersebut malah membuat kakekku sebagai perisai hidupnya, sehingga kakekkulah yang menerima peluru dari tembakan tersebut.

Melihat kakek jatuh tersungkur ketanah sambil memegangi perutnya, aku pun berlari secepat mungkin dan mengaktifkan [Pengendali Bayangan] dan menggerakannya untuk menjalar dari bawah mafia tersebut dan berubah menjadi sebuah jarum besar yang menembus langsung kejantung mafia tersebut.

[Ding]~...

[Ding]~....

Saat membunuh mafia tersebut pemberitahuan system pun berbunyi karena tidak sempat mendengarkanya aku pun tidak memperdulikan itu dan segera berlari karah kakek.

Memangku tubuh kakek sambil menutupi lukanya aku pun mulai berteriak kearah polisi didepan ku.

"Bangsat!! Suruh pasukan medis mu masuk secepat mungkin".

"Kau tidak perlu kawatir aku yang akan mengurus sisa mafia brengsek yang ada disini dan yang perlu kau kawatirkan adalah keselamatan kakek ini kalo dia sampai kenapa-kenapa akan ku hancur kan kalian semua tampa sisa, kau mengerti?".

Setelah meletakkan kembali tubuh kakek ku, aku pun segera memasuki ruangan tempat mafia yang tersisa itu berada.

Tepat didepan ku 9 orang yang berdiri sambil memegangi pistol ditangannya pun menatap kearah ku.

"Hoho jadi sang Topeng Kematian Shura juga datang kemari untuk menghancurkan kami ya". kata salah satu dari mafia tersebut sambil mengarahkan pistolnya dan menembak ku.

Melihat pistol yang mengarah kearah ku, aku pun sekali lagi mengaktifkan [Pengendali Bayangan] dan mengubah bayanganku menjadi perisai hitam yang berada didepan ku.

Ketika mereka melihat bayangan hitam didepan ku menangkis peluru yang mengarah kearah ku. Mereka pun satu persatu mengarahkan pistolnya dan menghujaniku dengan peluru. Karena terus menerus dihujani peluru aku pun hanya bisa berlindung dibalik perisai bayangan ini.

Setelah begitu lama menahan tembakan dan berfikir cara untuk menyerang mereka aku pun mengingat bahwa dulu aku pernah menyimpan sekantong tepung didalam [Dimensi Box]ku dan segera mengeluarkanya.

Menahan beberapa menit lagi, ketika mereka mengisi ulang peluru pistolnya aku pun segera merobek kantong pelastik tepung tersebut dan melemparnya kearah mafia tersebut sehingga menyebapkan seluruh ruangan ditutupi tepung dan menghalangi penglihatan mafia itu.

Mendapat kesempatan yang besar ini aku pun mulai mengaktifkan

[Teknik Dasar Petinju] dan berlari dengan sangat cepat kebelakang punggung mafia tersebut dan menghantamkan satu persatu [Pukulan Penentuan] ke wajah mereka sehingga menyebapkan ledakan darah dan otak kemana mana.

[Ding]~....

[Ding]~...

[Ding]~....

[Ding]~Selamat System Telah Diperbaharui.

..

Begitu mafia-mafi tersebut terbunuh pemberitahuan system pun kembali berbunyi sebanyak 12× dan aku pun lagi-lagi tidak memperdulikannya.

Setelah selesai membantai aku pun keluar untuk mengecek keadaan kakek ku.

"Hoy kau inspektur bagai mana keadaan kakek tadi? ". kata ku sambil berpura pura tidak mengenalnya.

"Ouh kakek itu, sekarang dia sedang dirawat. Bagaimana dengan kau? ". kata inspektur long.

"Ouh baguslah. Kalau begitu sekarang waktunya aku pergi, hurusanku disini sudah selesai". kataku.

"Berhenti". teriak inspektur long

"Ada apa inspektur? Apa kau ingin menangkap ku ha? ". cetusku.

"Bukan seperti itu, aku hanya ingin bekerja sama denganmu di lain waktu. Apa aku bisa meminta nomor telephone mu? "

"Ini ambil ". kata ku melemparkan sebuah kertas berisikan nomor telephone ku sambil berjalan menjauh meninggalkannya,

Aku memberikan nomor telephone ku karena aku sangat percaya Inspektur Long dan juga walau pun dia ingin melacak keberadaan ku, itu tidak akan  mungkin bisa karena telephone genggamku selalu ku simpa didalam [Dimensi Box] yang waktu terhenti didalamnya.