webnovel

Garis Darah

Jambi, Pukul 16.15

Dipedalaman Hutan yang luas kini seorang pria sedang berjalan mengendap-ngendap disebalik pepohonan sambil memandangi sekelompok orang yang memegang beberapa obor dan jerigen minyak sedang asik menyirami pepohonan disekitarnya. Dilihat dari gerak-gerik mereka dan juga dari hasil pepohonan yang mereka sirami, kemungkinan besar kebakaran kali ini adalah yang paling besar yang akan mereka buat.

Memantaui kegiatan sekelompok orang yang berada didepannya Hua Chen Yu hanya terdiam dan terus bersembunyi disebalik pepohonan sambil menunggu waktu yang tepat untuk membungkam mereka.

10kilometer terus memasuki perdalaman hutan kegiatan mereka masih tetap sama menyirami pepohonan sekitar dan membakarnya. Dilihat dari hasil kebakaran kemungkinan besar 1/4 dari luas hutan dijambi sudah terbakar dan mungkin itu akan segera meluas. Tetapi sampai sekarang tidak terlihat satu pun unit pesawat pemadam kebakaran datang untuk memadamkan kebakaran tersebut.

"Apa yang pemerintah indonesia sedang lakukan? Kebakaran sudah meluas sebesar ini tetapi tidak ada satu pun yang datang memadamkan nya". pikir hua chen yu sambil terus mengikuti sekelompok orang didepannya.

Malam hari, pukul 21.00.

Sekelompok orang yang membakar hutan tersebut pun menghentikan kegiatan mereka dan mulai membuat api unggun sambil membakar beberapa daging yang sempat mereka buru sebelum nya. Melihat kelompok tersebut beristirahat Hua Chen Yu pun mulai bersantai diatas pohon sambil memakan beberapa makanan yang ada didalam [Dimension Box] dan terus memerhatikan kelompok yang ada didepannya.

Setelah beberapa Jam berlalu kelompok itu pun kembali meneruskan kegiatan mereka namun tidak seperti biasanya kaliini mereka tidak hanya membakar hutan disekitarnya tetapi juga memburu beberap binatang langka yang mereka jumpai untuk mengambil kulit, tanduk,gading,dan daging mereka tampa sisa. Harimau,beruang,rusa,ular,gajah dan beberapa hewan lain pun habis mereka buru tampa sisa. Melihat itu Hua Chen Yu pun hanya menahan emosinya terus-menerus sambil mengepalkan kedua tangannya.

"Sialan! Para bajingan brengsek itu tidak hanyak membakar hutan tetapi juga membinasakan penghuninya". pikir Hua chen yu yang menahan emosi kerana tidak berani untuk menyergap mereka seorang diri.

Setelah sekian lama berlalu mungkin sudah puluhan juga kantong pelastik yang berisikan kulit,tanduk,daging dan gading bertumpuk digerobak mereka.

Setelah sekian lama berdiri diatas dahan pohon dengan bosan tampa bisa berbuat apa-apa sama sekali kini tepat didepan Hua Chen Yu sekelompok pembakar hutan tersebut pun sedang berhadapa dengan seekor harimau ditengah hutan dimalam hari tersebut.

Namu tidak seperti harimau hutan biasanya kali ini tubuh harimau yang berdiri dengan ganas didepan kelompok tersebut terlihat lebih besar dari harimau biasanya, terdapat beberapa corak aneh ditubuhnya yang bagaikan sebuah tato indah memenuhi badan harimau tersebut dan juga harimau tersebut menggunakan sebuah kalung tulang yang melingkar dilehernya.

Meliahat keadan tubuh harimau tersebut Hua Chen Yu pun hanya terdiam diatas dahan pohon sambil memperhatikan keadaan kelompok yang berhadapan dengan harimau tersebut.

Tembakan demi tembakan dari senapang sekelompok pembakar hutan tersebut pun mengarah keharimau didepan mereka, namun tembakan tersebut sama sekali tidak memperlambat lompatan harimau tersebut.

Walaupun keadaan tubuh harimau tersebut sudah bersimbah dara tetapi tidak sedikitpun gerakannya berkurang, bagaikan pertarungan tersebut merupakan hidup dan mati untuknya, jika bukan kelompok itu yang binasa maka harimau itu lah yang menjadi hadiah kemenangan kelompok tersebut.

Satu persatu anggota kelompok tersebut pun mati disetiap lompatan besar harimau tersebut. Namu kelompok tersebut sama sekali tidak berhenti menembaki harimau tersebut dan beberapa dari mereka ada juga yang berusah menjebak harimau tersebut dengan melempari jaring kearahnya. Setelah sekian lama pertarungan tersebut keadaan harimau tersebut mengalami luka yang cukup parah, puluhan lubang hasil dari peluru tembakan senapang tersebut bersarang ditubuh harimau tersebut dan juga jaring melilit diseluruh tubuhnya tampa bisa bergerak sama sekali sedangkan kelompok yang berada didepannya hanya mengalami beberapa korban jiwa dan yang lain hanya mengalami sedikit luka. Melihat hasil dari pertarungan nampaknya dimenangkan oleh sekelompok pembakar hutan tersebut.

Tidak menyerah sama sekali harimau tersebut pun meronta-ronta berusaha melepaskan lilitan jaring yang ada ditubuhnya tersebut namun tidak membiarkan harimau itu loloso sekelompok pembakar hutan tersebutpun melemparkan beberapa obor kerah harimau tersebut dan juga terus menerus menembakinya hingga harimau tersebut hanya terbaring lemas dan terus menatap dengan emosi sekelompok orang didepannya.

Melihat keadaan harimau tersebut yang mulai lemas dan pasrah kerana tidak bisa bergerak sedangkan kobaran api membakar habis jaring dan tubuhnya. Hua Chen Yu yang dari tadi menatap dari kejauhan pun melompat turun dari dedahan pohon dan memukul telak disalah satu orang yang memegang senapang tersebut.

Melihat salah satu anggotanya dipukul pingsan oleh seorang pria bertopeng, seseorang dari kelompok tersebut pun berteriak.

"Semuanya bersiap!Sang Topeng Kematian Shura bunuh dia jangan sampai dia lolos begitu saja". teriak salah satu dari kelompok tersebut.

Mendengar teriakan tersebut semua orang yang tersisa dari kelompok tersebut pun tidak memperhatikan harimau yang terbaring lemas didepan mereka lagi dan mulai mengarahkan senapang mereka kerah Hua Chen Yu.

Dorrrr.....dorr...dor...

Tembakan demi tembakan terarah lurus ke Hua Chen Yu namu sebelum peluru tersebut menyentuh tubuh Hua Chen Yu peluru tersebut sudah terpental bagaikan menabrak sebuah besi baja.

Melihat tembakan mereka tidak membuahkan hasil, mereka pun mulai berkeringat dingin dan mulai berbikir ngelantur.

"Ketua!Siap yang sebenarnya kita hadapi ini? hanya diam tampa bergerak sedikit pun peluru kita sama sekali tidak bisa menyentuhnya, bagaimana itu bisa terjadi? ". teriak salah satu anggota pembakar hutan tersebut.

"Jangan Berhenti terus tembak dan lakukan sebisa kalian untuk membunuhnya, kalu tidak kita yang akan mati ditangannya". Teriak seorang yang dipanggil ketua tersebut.

Karena tembakan mereka sama sekali tidak melemah Hua Chen Yu pun tidak lagi diam. Karena peningkatan pada Status Kecepatannya kalini Hua Chen Yu berlari sangat kencang sehingga membuat kelompok tersebut pun syok melihat nya tiba-tiba hilang begitu saja.

Muncul dibelakang tubuh seorang yang dipanggil ketua tersebut dan mulai mengaktifkan [Pukulan Penentuan]

Duarr....

Tiba-Tiba ledakan darah pun terjadi ditempat ketua mereka berdiri. Melihat kearah tersebut ternyata pria bertopeng tersebut berdiri disana sambil mengepal tangannya yang penuh darah tersebut.

"Apaaaaa....bagaimana bisa terjadi? ". kata seseorang yang memegang senapang.

"Malaikat kematian! orang itu pasti malaikat kematian, semuanya serang jangan  biar kan dia membantai kita semua!". teriak salah seorang yang memegang obor tersebut.

Setelah selesai membunuh ketua mereka Hua Chen Yu pun kembali berlari kearah orang-orang yang tersisa tersebut dan berusah membunuh merek diam-diam. Namu setelah berhasil membunuh 3 orang tiba-tiba ledakan besar pun terjadi dibawah kaki Hua Chen Yu yang menyebabkan dia pun terpelanting jauh, semua pakaiannya ditubuhnya pun hamcur dan ia pun menerima beberapa luka bakar ditubuhnya.

"Sialan ternyata mereka memiliki sebuah geranad! ". pikir hua chen yu.

Melihat Hua Chen Yu yang tersandar dibatang pohon orang-orang yang tersisa dari kelompok pembakar hutan itu pun berjalan kearahnya sambil tertawa terbahak-bahak mencaci dirinya sambil mengarahkan senapangnya kekepala Hua Chen Yu.

"Hahaha cukup sampai disini, sekarang kau harus mati".

Sebelum Sekelompok orang tersebut mengkelik pelatuk senapangnya, Hua Chen Yu bergegas mengaktifkan [Pengendali Bayangan] dan membuatnya menjadi sebuah sabit kematian raksasa dan mengarahkannya kekelompok orang tersebut.

Melihat sebuah sabit hitam raksasa mengarah kearah merak, mereka pun berusaha menghindar namun sabit tersebut bukan hanya sebagai pemotong belaka. melihat kelompok tersebut menghindar sabit yang bergerak tersebut pun meledak menjadi duri duri tajam yang membuat kelompok tersebutpun tidak dapat menghindar sama sekali dan tertancap diduri tersebut.

Setelah berhasil membunuh mereka Hua Chen Yu pun kembali tersandar kebatang pohon dibelakangnya. karena luka yang dialaminya akibat ledakan tersebut ia pun tidak bisa bergerak untuk menyelamatkan harimau tersebut.

"Maaf tuan harimau aku tidak bisa menolongmu". pikir chen yu sambil memejamkan matanya.

Namu tidak selang beberapa lama tiba-tiba seteguk cairan pun memasuki mulutnya. Merasa terkejut karena mulutnya terisi penuh cairan Hua Chen Yu pun membuka kedua matanya namu saat ia membuka kedua matanya tepat didepannya harimau yang sebelumnya terluka kini berdiri didepannya sambil mengarah kan salah satu lengannya yang terluka kemulut  Hua Chen Yu untuk meneteskan darahnya kemulutnya tersebut. Karena tubuhnya yang terluka Hua Chen Yu pun hanya pasrah dan menerima seteguk darah tersebut.

Saat seteguk darah tersebut memasuki perutnya tiba-tiba tubuhnya pun mengalami guncangan hebat, kini setiap sendi-sendi dan tulang-tulangnya berbunyi seperti akan meledak dari dalam dan setiap luka bakarnya mengeluarkan cairan hitam terus menerus. Namu saat menahan rasa sakit yang menyakitkan tersebut tiba-tiba suara sistem pun berbunyi.

[Ding]Selamat Karena Memperoleh Garis Darah [Manusia Harimau].

System Akan Dimatikan dan Tubuh Akan Mengalami Keadaan Tidak Sadarkan Diri Selama 24Jam.,