webnovel

Chapter 39 Penyebab

"Samuel," Jin menatap di antara mereka.

"Nona Jin!!" orang suruhan itu menjadi terkejut Jin ada di sana.

"(Kenapa mereka tahu nama Jin? Dan menyebutnya sebagai atasan?)" Samuel masih terdiam.

"Apa yang kau katakan, aku tidak kenal kalian!!" Jin berteriak. Dia dalam posisi panik karena sudah jelas yang meminta orang orang itu adalah dia sendiri.

"Apa yang anda bicarakan, kami minta maaf gadis itu telah pergi, dia baru saja jatuh," mereka membalas. Seketika Jin dan Samuel terkejut.

"A.... Apa yang kau katakan?!" Jin menjadi terkaku dan menoleh ke Samuel.

"Rupanya memang benar," kata Samuel dengan senyum kecil.

"Kau yang meminta mereka menculik Seo Jin, begitu..."

"Samuel tunggu... Dengar kan aku dulu!!"

"Tak ada yang harus di dengarkan!!!..... Apa kau tahu perlakuan ini membuat apa... Katakan padaku Jin!! Kenapa kau melakukan itu!!" teriak samuel.

Tapi Jin hanya diam meskipun Samuel tahu Jin melakukan hal itu karena dia ingin dekat dengan Samuel. Dan dia tak mau Samuel bisa bahagia dengan orang lain.

"Jin!! Aku sudah bercerita padamu!! Bahwa aku memiliki rasa bersalah pada Arisha! Aku bertemu Seo Jin bukan karena terpikat saja, tapi dia gadis yang berumur sama seperti Arisha, ini adalah satu satunya cara bagaimana aku bisa meminta maaf pada Arisha, kau tidak tahu apa yang sedang aku alami! Aku memang harus berterima kasih padamu, juga Hycan karena menjadikan aku yang sekarang, tapi sebelum kalian pun, aku bisa kuat sendiri... Karena kalian tak mengajari apapun padaku, kalian hanya membuang waktu dengan hal tidak berguna... Hycan yang suka memerintah orang, bahkan kau! Kau hanya bisa shoping Shoping belanja?! Itukah pekerjaan mu! Aku yang mati matian menyelesaikan obat pill merah, kalian hanya santai, dan ujung nya hanya datang di saat aku meminta!! Kalian tidak berguna!! Dan sekarang kau malah membuat tragedi seeprti ini! Apa mau mu Jin!! Apa mau mu!!" Samuel benar benar berteriak marah.

"Kau tidak mengerti!!! Ini bukan yang aku maksud untuk lakukan..." Jin membalas dengan suara yang perlahan pelan.

Tapi Samuel benar benar sudah tak bisa sabar. Dia tidak mengerti lagi pemikiran Jin apalagi terus terpikirkan bagaimana dia melepaskan Seo Jin. "Cih.... Sudah cukup dengan kehidupan ini... Lebih baik aku mati dari pada harus di mata matai oleh mu..... Siapa yang tertarik pada wanita yang ingin kehidupan seseorang tak bahagia," kata Samuel. Seketika Jin terkejut mendengarnya karena Samuel dengan berani mengatakan hal itu.

Lalu Samuel mengeluarkan pisau dari bajunya.

"Katakan pada semuanya bahwa kami berdua telah tenggelam termakan air, tak perlu mengaku kau yang salah... Ini kecelakaan aku dan Seo Jin..." balas Samuel seketika menusukan pisau ke perutnya.

"Samuel.... Apa yang kau katakan!!" Jin berteriak. Samuel dengan tenaga tersisa mencabut pisau itu dan melemparkan nya ke bawah tepat darah bercecer. Di saat itu juga dia goyah dan jatuh ke belakang, tepat nya di jurang itu.

"Tidak..... Samuel..... Aku mohon!!" Jin berlari akan menangkap tangan nya tapi tak bisa. Dia tak sampai dan alhasil Samuel jatuh tertelan air dan terbawa arus dalam nya dengan air yang perlahan berubah menjadi merah di bagian tertentu.

"Samuel!!!" Jin berteriak tak percaya.

"(Kenapa..... Kenapa dia mengatakan itu... Kenapa dia melakukan hal itu.... kenapa dia ingin bunuh diri!!!..... Aku tidak tahu harus apa.... Dia pria yang payah.....!!)" Jin menjadi menangis.

Sementara itu di tempat lain. Hycan menunggu sesuatu di ruang gedung acara.

"(Haiz benar benar muel.....Dia ku kecewa dengan membuat ku benar benar menunggu.... Aku tidak bisa apa apa di sini,)" dia menjadi menghela napas pasrah. Tapi ponsel nya berbunyi dari Jin. Ia lalu mengangkat nya di tempat.

"H....Hycan....." kata Jin sambil terdengar menangis.

"Jin? Ada apa?" Hycan menjadi bingung.

"Samuel.... Samuel telah pergi.... Dia masuk ke jurang begitu saja.... Apa yang harus kulakukan?" kata Jin dengan terisak.

Seketika Hycan yang mendengar itu menjadi terkejut.

"Apa yang kau lakukan wanita bodoh... Apa kau tahu pria itu adalah harta dalam agen kita, kemampuan nya tak ada duanya.... Sebenarnya apa yang kau pikirkan huh... Jika kau memang suka padanya kenapa kau tidak mengutarakan nya sebelum hari ini terjadi.... Kau harus ingat, Samuel adalah pria yang punya kemampuan bagus... Dia pada akhirnya menyatukan agen kita dan sekarang tanpa dia apa yang akan kita lakukan!!!..... Benar benar bodoh, kita tak ada hubungan lagi dalam agen!!" kata Hycan dengan tegas.

"Hycan..... Tidak Hycan..... Aku mohon," Jin memohon tapi sepertinya panggilan telah tertutup. Dari sanalah hujan deras muncul dan Jin masih ada di jurang itu.

"(Apa yang aku lakukan.... Aku telah membuat kerja sama Hycan dan agen ku telah hancur... Atasan akan menghukum ku..... Apa yang kulakukan.... Samuel aku harap kau masih hidup... Hanya kau harapan ku tapi aku tidak yakin kita bisa melakukan ini bersama,)" Jin terdiam menangis. Dia menyesal dengan perbuatan nya itu.

--

"Tuan Hycan, bagaimana?" Satori berjalan mendekat setelah tempat itu sepi karena tamu sudah di pulangkan dan mereka berdua masih ada di sana.

Lalu Hycan menghela napas panjang dan menggeleng, dia memegang bahu Satori. "Satori, Samuel... Telah pergi... Pernikahan ini tidak akan terjadi, karena kedua belah pihak telah pergi..." kata Hycan membuat Satori benar benar tak percaya mendengar nya, dia bahkan masih dengan wajah terdiam.

"Tidak... Tidak... Tuan Samuel...." ia tampak menggeleng tidak rela.

"Aku tahu, dia sudah bertahun tahun bekerja pada kita... Kemampuan nya luar biasa... Dia sudah dari dulu dilahirkan kuat... Tapi, itu semua tak terjadi sekarang... Dia sudah berkali kali tak bisa menemukan pasangan yang cocok, tidak sekali dia belajar cinta... Untuk yang terakhir kalinya, dia juga menjadikan nya terakhir kali dalam hidup nya..."

"Apa yang terjadi? Kecelakaan apa yang di alami oleh nya?" tatap Satori.

"Jin bilang, dia lompat dari jurang laut itu, tak ada yang bisa selamat di sana... Ketinggian jatuhnya akan sama seperti jatuh di tanah meskipun ada di air laut, belum lagi tanpa sadar meminum banyak air... Tak ada yang selamat..." kata Hycan, sekali lagi Satori menutup mulutnya sambil menggeleng.

"Sekarang tergantung padamu... Kita tak bisa menemukan orang seperti Samuel lagi... Karena dia pergi, hubungan agen ku dengan Jin telah terputus, kau masih ikut dengan ku kan?" tatap Hycan, Satori terdiam sejenak lalu mengangguk pelan.

--

Setelah kejadian itu, mereka mengajukan banyak permintaan untuk beberapa anggota agensi untuk mencari tubuh Samuel dan Seo Jin di sekitar sana, bahkan sampai menyelam. Tapi selama 4 minggu mereka melakukan nya dan terus memperluas lokasi selama beberapa hari, tetap saja tak ada dan tak di temukan.

Jin yang merupakan pelaku telah di tahan di agensi nya sendiri, dia akan di gantikan oleh orang lain selama dia menyesali perbuatan nya meskipun dia benar benar sudah menyesal.

Hycan yang ada di agensi nya sendiri setiap hari hanya bisa menghela napas panjang dan membatalkan kasus yang susah untuk nya karena dia tak bisa melakukan nya tanpa Samuel, apalagi dia sudah tak ada kerja sama dengan agensi Jin.

"Ha... Sial... Sebentar lagi pemerintah akan menghapus agensi ku, kita kekurangan kemampuan, benar benar sangat merepotkan... Astaga...." dia terus tidak mood dalam menjalani pekerjaan nya.

Lalu Satori datang mendekat. "Tuan Hycan, ini laporan yang sudah aku dapat.... Bisa aku mengajukan satu kasus untuk kita investigasi?" tatapnya dengan tatapan ceria tapi Hycan terdiam dan menghela napas sambil menggeleng.

"Maaf Satori, aku sudah tidak bisa melakukan nya... Jika kau ingin melakukan nya, lakukan sendiri... Sama seperti Samuel melakukan nya..." tatapnya.

Seketika Satori menjadi menurunkan senyum nya dan menundukkan pandangan. "Tuan Hycan, mengingat soal mereka.... Sebenarnya apa yang harus kita lakukan pada Ibu Nona Seo Jin, dia masih hidup sampai saat ini, meskipun dia tak rela putrinya pergi dan terus mengajukan permintaan pada agensi terus..." kata Satori.

"Kau bisa datang padanya... Bagaimana jika kau menjaganya, itu tugas mu ya," tatap Hycan membuat Satori terdiam sejenak lalu akhirnya mengangguk dan berjalan pergi.

Tapi sebelum benar benar pergi, dia mengatakan sesuatu. "Aku masih merasa, Tuan Samuel masih hidup... Atau ini hanya perasaan ku..." tatapnya lalu pergi membuat Hycan menambah perkataan nya secara pelan. "Aku juga...."

--

Itu adalah saat saat selama 4 minggu agensi memutuskan untuk mengakhiri pencarian, tapi semenjak Samuel terjun dan satu hari berlalu, terlihat ada sebuah pulau kecil dengan pasir putih dan pohon hutan yang lebat, ombak yang perlahan terus muncul secara perlahan membasahi pasir putih itu, terlihat ada kaki orang yang tergeletak di sana, jika dilihat semakin panjang, itu adalah seorang Samuel yang tengah tak sadarkan diri, dia dengan tubuh berantakan dan pasir yang berdarah karena luka di tubuhnya terus keluar.

Tiba tiba saja dia terbatuk dan bangun langsung, begitu dua bangun dia langsung batuk beserta muntah air yang sangat banyak. "Ugh, Chough!! Akh... Shit!!" dia juga mengeluarkan darah dari muntahan nya, seketika membuat nya langsung terbaring bernapas cepat, dia juga memegang perutnya dengan kesakitan. "Sial... Ini sakit..." dia terus bernapas cepat.

Bahkan pandangan nya buram dan terus memegang kepalanya. "Aku, hidup...?" ia tampak tak percaya menatap langit, lalu mencoba untuk bangun tapi ia kesakitan pada perutnya membuat nya menekan itu dan darah nya teralir di tangan nya.

"Akhhh.... Sialan.... Aku sudah banyak keluar darah..." ia terpaksa kembali berlutut dan mencoba bernapas tetap tenang.

"(Tenang, di saat yang seperti ini... Aku memang harus tenang, jika aku panik, aku akan pingsan dan langsung mati... Aku harus menemukan cara,)" ia menatap ke arah sekitar dan terpaksa merobek celana panjang nya hingga celana nya pendek sedikit, lalu membuat perban di bawah terik matahari itu. Apalagi dia juga punya luka tembakan di bahunya.