webnovel

Baim & Zidan's anger

Ady setia menunggu gadis yang disukai hingga sadar, ini hari ketiga Lisa terbaring lemah tak berdaya di ranjang rumah sakit. Yang lain, jangan tanya mereka selalu menjenguk hanya saja hari ini kebetulan mereka memiliki jadwal yang sama-sama bentrok dan tidak bisa ditinggalkan, Jen pun sudah kembali ke oxford untuk sidangnya. Baim & Zidan mengurus pelaku bullying ini disekolah.

digenggamnya tangan mungil dan kurus itu " kapan kamu sadar li? ga capek apa tidur mulu? " gumam ady, tak lama setelah itu tangan kurus itu merespon dengan gerakan lemahnya ady spontan memencet bel untuk memanggil dokter

Dokter akhirnya datang dan memeriksa Lisa yang telah sadar,

" tenang, Lisa sudah baik-baik saja usahakan jangan terlalu banyak bergerak dan berbicara dulu. Karena walaupun kondisinya baik tapi Lisa juga masih sangat lemah " nasihat dokter kepada Ady.

Belinda & Zelina pun pergi ke rumah sakit setelah mendapatkan kabar bahagia dari Ady. Yang lain hanya bisa melakukan Vicall

" Li mau makan?" tawar bunda

" hmm, lily mau apel bun " manjanya

" sini biar kakak kupasin " tawar kak Zelina. Ady sedang pergi ke kantin untuk membeli makanan

" mau kakak suapi atau makan sendiri ?" Zelina. Lisa hanya merespon dengan membuka mulutnya tanda minta disuapi " dasar manja " lanjut Zelina

Mereka sepakat tidak akan menanyakan masalah ini kepada Lisa, mereka tau respon Lisa pasti akan sangat biasa dan mencoba untuk melindungi orang yang membuatnya seperti ini. Terlalu baik hati Lisa ini.

" ayah bilang akan mampir kesini" ucap Bunda tiba-tiba

" benarkah" lisa menjawab dengan senang

" hmmm..." deheman zelina dengan senyum

tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan sosok ayahnya yang rapih dengan setelah jasnya

" Ayahhh" ucap Lisa sambil merentangkan tangannya, ayahnya pun mendekat dan memeluk Lisa. 3 perempuan di ruangan tersebut terkejut bukan main dengan respon tidak biasa lelaki itu, tapi mereka mensyukuri mungkin ayahnya/suaminya telah menyadari setiap kesalahannya

" ayah membawa apa? " tanya Lisa

" oh ayah membawa berkas-berkas untuk pendidikan lanjutmu di dunia bisnis , ayah kesini untuk meminta tanda tanganmu lis " ucap enteng ayahnya

Deg...

hati Lisa mencelos sakit saat tau ternyata ayahnya kesini bukan maksud menjenguk anaknya yang sakit

" ayahhhhh ak.... " ucapan Lisa terpotong oleh perkataan zelina " ayah keterlaluan sekali, bukannya menjenguk anaknya tapi masih memikirkan bisnis"

ayahnya hanya merotasikan matanya dan berkata " ze kamu diam saja, ini sudah bagiannya lisa " bunda pun berucap " mas gak sepantasnya kamu kaya gini ke anak-anak , seharusnya ka.. "

" udah diem kamu, Lis cepet tanda tanganin ini" paksa ayah

lisa menggeleng dan berkata " lisa tidak mau yah"

" apa!!!!" ayahnya emosi dan kembali berucap " kamu tidak tau diuntung sekali, sudah bagus ayah menghidupimu mau menentang?! mau seperti Zidan kamu!! " 

" AYAH AKU TIDAK MAU , AKU BUKAN ANAK KECIL YANG TERUS-TERUSAN DIATUR OLEH AYAH, AKU JUGA PUNYA MIMPI" ucapnya dengan emosi juga

PLAKKKK....

suara keras tamparan itu menggema di ruang rawat Lisa bersamaan dengan pintu yang terbuka, menampilkan Ady yang langsung berlari kearah Lisa

" you oke? " tanyanya pada Lisa " om, kenapa om keterlaluan sekali? dia anak om " lanjutnya

" kamu tidak usah ikut campur " sanggah om richards

bunda menyeret om richards keluar dari ruangan bersama dengan zelina. Sedangkan Ady menenangkan Lisa yang masih juga menangis 

" hey, tenang ok " ucapnya

" hiks... hiks... hiks.... ka..k apa sal..ah Lisa Hiks.. " Lisa berucap

" stuuttt sudah Lisa tidak salah, jangan menangis lagi ya "

Di taman rumah sakit

" kamu benar-benar keterlaluan mas, anak kamu sendiri kamu kasarin" ucap belinda dengan tangisannya

" ayah memang tidak punya hati " zelina

kemudian mereka meninggalkan Richards sendirian dan ia pun berlalu pergi ke kantor seperti tidak terjadi apa-apa

Zelina menelpon zidan dan memberitahu semuanya dan zidan pun emosi, ia juga sedang mengurus Cayla Cs yang menguras emosi ditambah zelina menelpon dan memberitahu tentang tabiat buruk ayahnya itu

 " jadi bagaimana keputusan finalnya " tanya Baim pada kepala sekolah, disana pun sudah ada keempat anak yang menjadi pembully lisa bersama wali masing-masing, guru konseling wali kelas dan kepala sekolah

" nak Baim, mereka masih anak-anak remaja jadi wajar emosinya belum stabil " lembut bu konseling

"iya ja... "

" maaf sebelumnya tanpa mengurangi rasa hormat, jika kalian bilang anak remaja. Mana ada anak remaja yang melakukan bullying hingga korban koma selama 3 hari penuh!" Zidan

" nak, anak saya mungkin tidak sengaja " ucap ibu Darren

" Tidak sengaja kau bilang!!!! " geram Baim " Adik saya hampir mati jika saya teman-temannya tidak cepat menolong nyonya " 

" kau berani berteriak!! " emosi ayah Cayla

" ya kenapa???" sungut Baim

" Bu pokonya saya tidak mau tau, masalah ini tidak usah di perpanjang atau saya akan mengambil dana saya yang ada disekolah, agar sekolah di blacklist" ancam ayah Andin

" pak, tolong jangan baiklah kita selesaika dengan cara kekeluargaan " tenang kepala sekolah. CaylaCs beserta walinya pergi dengan santai seperti tidak ada masalah. Sedangkan Baim & Zidan masih tertahan 

" woahhhh , jadi seorang kepala sekolah bisa tunduk dengan penyuluh dana yang tidak seberapa itu " zidan

" nak jaga ucapanmu" guru konseling

Baim & Zidan kompak melempar kartu nama mereka dengan emosi dan zidan berucap " jadi lebih baik mengikuti mereka, atau anda yang akan saya blacklist di sekolah manapun" 

setelah itu mereka pergi, kepala sekolah dan guru konseling sangat shock. Dua anak muda itu adalah CEO , keluarga richards yang pastinya tidak sebanding dengan wali Caylacs yang hanya sebagai pebisnis biasa.

Baim & Zidan buru-buru pergi kerumah sakit

" ayah brengsek " maki Zidan dengan memukul stir, Baim hanya diam ia pun bingung dengan sikap omnya itu yang sangat berubah

" Lily" zidan menghampiri lisa yang sedang di kompres pipinya oleh bunda " you oke hm? " 

ditanya seperti itu Lisa hanya diam dan kembali menangis, spontan zidan langsung memeluk adik kecilnya menenangkannya " sudah its oke, abang , kakak, bunda disini jangan takut ya"

baim yang bersama ady di luar ruangan pun berucap " kenapa bisa sampe gitu dy?"

" gue juga gatau bang, tadi gue dari kantin. Masuk-masuk udah diliatin pemandangan tamparan ayah lisa" jelas ady

" biadap emang om alion " emosi Baim yang meluap-luap

Lisa sudah tertidur, Baim & Zidan pun pergi ke kantor Ayahnya. Zelina disuruh menemani bunda di rumah untuk beristirahat. Lagi-lagi ady menjaga Lisa, tengah malam lisa terbangun

" kak" berusaha membangunkan ady dengan menepuk pelan bahunya

" eunghhh...." ady terbangun dan " kenapa? ada yang sakit? " 

Lisa menggeleng dan berkata " Lisa tidak bisa tidur lagi, kak ady mau menemani lisa lihat langit malam tidak?"

setelah itu mereka berdua pergi ketaman rumah sakit

" bintangnya bagus, lisa juga pengen seperti bintang yang bebas" gumamnya

" kenapa bintang?" heran ady

" lisa pengen bermanfaat untuk orang lain walaupun lisa cacat" ucapnya

Ady tersenyum dan menanggapi " lisa bisa, maka dari itu lisa harus kuat ok"

Lisa melihat senyum pemuda tampan itu dan ikut tersenyum, kemudian teringat obrolannya bersama bunda tadi

" kak, bunda tadi bilang "

" bilang apa?"

" kak ady suka sama lisa"

ady gelagapan, dia sudah ketahuan. Memang sih dia sudah meminta izin kepada bundanya lisa. tapi ucapan spontan lisa membuat dia jadi tambah grogi

" kakak tau ga?" lisa sedikit menjeda ucapannya " sebenarnya lisa juga suka sama ka ady" senyum lisa mengembang

Ady dengan wajah blank nya " lis..."

" iya , jadi kita sama-sama suka" hehehe lisa tertawa

ady bahagia cintanya tidak bertepuk sebelah tangan "masuk yuk, kamu udah kedinginan tuh"

Lisa hanya menurut dan masuk ke ruangan rawatnya

" selamat tidur ka, Love you " ucap Lisa saat melihat ady tertidur dengan posisi duduk di single kursi dekatnya dengan menggenggam erat tangan kekasihnya itu