webnovel

OUR JOURNEY

Judul sebelumnya: Rumitnya Persahabatan [REVISI] Entah berapa lama lagi kita dapat bersama. Intinya, waktu yang aku habiskan bersama kalian sangat berharga bagiku. Selalu ada canda dan tawa serta duka di setiap perjalanan kita

Enjizoo44 · Teen
Not enough ratings
134 Chs

Prolog

Tiga orang sahabat menghabiskan hari terakhir liburan mereka di pinggiran sungai. Gisel, Nayara, dan Bastian murid SMP yang berteman layaknya seorang saudara.

"Besok udah masuk sekolah aja nih," kata Gisel sambil sesekali melempar batu ke sungai.

Gisel Viyandra Geovanno, gadis cantik yang selalu tersenyum kepada siapapun namun memiliki pemikiran yang lambat. Putri tunggal dari Devian Geovanno. Gisel hanya tinggal dengan papanya, karena sejak usianya 12 tahun, kedua orang tua Gisel bercerai.

"Bagus dong, ga lama lama dirumah," jawab Bastian.

Bastian Kesha Anggara, satu satunya laki-laki di geng Gistira. Putra kedua dari Renata Kesha. Sama halnya seperti Gisel, namun bedanya Bastian tinggal bersama ibunya dan kedua orang tua Bastian tidak pernah bercerai serta memiliki seorang kakak perempuan yang belum pernah ia temui sebelumnya.

"Heh Nay! Kok Lu dari tadi diem mulu sih? Ada masalah apa?" Tanya Gisel yang khawatir dengan sahabatnya.

"Gue? Gue gapapa, cuma pingin nikmatin hari hari terakhir kita bareng," jawab Nayara lesu.

Nayara Kanendra, gadis cuek penyuka kegiatan amal yang menjadi ketua geng Gistira karena sikapnya yang tegas. Putri bungsu dari Rivanno Kalendra dan Sherina Anindita serta memiliki dua kakak laki-laki kembar. Dibanding kedua sahabatnya hidup Nayara bisa dibilang lengkap dengan kedua orang tua yang masih bersama serta bukan anak tunggal.

"Oh iya ya, kalian besok bakal balik ke habitat masing masing," raut wajah ketiganya mendadak sedih. Hingga akhirnya Bastian berniat mencairkan suasana.

Ketiga sahabat itu tinggal di wilayah yang berbeda, sehingga sekolah mereka pun juga beda, kecuali Gisel dan Bastian sekolah di SMP yang sama. Hanya saja, setiap libur sekolah ketiganya selalu menghabiskan liburan di desa.

"Udah jangan sedih, gue yakin kita bertiga pasti bisa sekolah bareng di SMA Semesta, SMA impian kita!" Teriak Bastian dengan semangat.

"Ya! Kita harus yakin kita bisa!" Kata Gisel

"Gistira!! Hwaiting!!" Kata ketiganya lalu tertawa lepas sambil melihat matahari yang perlahan tenggelam.

"Nayara!! Ayo kita balik sekarang!! Udah ditunggu sama Mama!!" Teriakan Nathan kakak kedua Nayara menggelegar menyudahi ritual perpisahan ketiga sahabat itu.

"Gue balik duluan ya, baik baik kalian. Bye bye," kata Nayara sambil memeluk Bastian dan Gisel bergantian.

"Hati - hati ya Nay! Gue sayang Lo!" Teriak Bastian entah kenapa membuat Nayara deg-degan.

"Gue juga sayang Lo Nayara Kanendra!" Teriak Gisel juga yang menyadarkan Nayara bahwa mereka semua adalah keluarga.

Gisel dan Bastian tidak berhenti melambaikan tangan mereka sampai mobil Nayara tidak terlihat.

"Yah, sepi deh Gue nanti ga punya temen," celetuk Bastian.

"Gue bukan temen Lu Bas?" Tanya Gisel kesal.

"Lo kan kacung Gue, bwahahhaha," tawa Bastian menggelegar saat sukses membuat sahabatnya kecewa.

"Auk ah! Gue balik duluan!" Gisel lalu meninggalkan Bastian yang sibuk mengejarnya.

"Oi tunggu dong! Bercanda doang tadi, baper amat jadi bocah! Heh Gisel!"

Setahun lamanya ketiga sahabat ini berjuang belajar, agar bisa masuk ke SMA terfavorit di daerah mereka. SMA Semesta, SMA para murid murid berprestasi, dan sudah dikenal hingga tingkat nasional.

****

"Astaga gue telat!" Heboh Nayara saat melihat jam dinding menunjukan pukul 06.30 yang menandakan sekolah akan dimulai sebentar lagi.

Nayara langsung mengambil handuknya dan membersihkan diri secepat kilat, mengikat rambutnya asal-asalan, dan menoleh sekali lagi ke jam dinding.

"Ahh sial! Tinggal 15 menit lagi!" Dengan pikiran yang kacau Nayara segera menuruni anak tangga dan segera mengambil roti. Namun karena tali sepatu yang Ia kenakan terlepas, hal hasil Nayara terpeleset dan melukai kakinya.

"Aukkhhh!! Aduh sakit! Kak Niko! Kak Nathan! Tolongin Naya," teriak Nayara yang membuat kedua kakak kembarnya berlari menghampirinya di dapur.

"Astaga, Naya kamu gapapa dek?" Tanya Nicholas dengan panik.

Nicholas Hanendra, laki laki bertubuh atletis yang memiliki wajah ganas. Putra sulung Sherina dan Rivanno, calon pewaris Sheri Asosiation sebuah perusahaan amal. Berotak pintar serta cool.

"Makanya ngiket tali sepatu yang bener! Jatuh kan jadinya," ketus Nathan sambil mengikat kembali tali sepatu Nayara.

Nathan Ganendra, laki-laki berwajah tampan dan bad boy namun menjadi incaran para gadis. Putra kedua Sherina dan Rivanno serta kembaran Nicholas. berotak hampir setara dengan Nicholas.

Nicholas dan Nathan hanya beda sehari, Nicholas lahir dijam 11.55 sedangkan Nathan lahir dijam 00.10 dini hari. Keduanya memiliki postur wajah yang sangat mirip, sehingga sulit membedakan keduanya. Satu-satunya hal yang membuat mereka terlihat berbeda adalah tinggi badan mereka. Nicholas lebih tinggi dari Nathan. Sikap mereka juga berbanding terbalik. Nicholas ketua osis, Good boy, dan suka membaca buku, beda halnya dengan Nathan yang menyukai balap liar, bermain dengan wanita, minum-minum dan sangat membenci belajar.

"Bantuin berdiri dulu kek kan, sakit nih kaki Naya," rengek Nayara.

"Lagian Lo ngapain jam 4 pagi ke dapur? Pake baju sekolah lagi," kata Nathan terheran-heran.

"Ha?! Jam 4 pagi!? Sialan! Gue ditipu jam dinding!" Kata Nayara kesal.

Nicholas menggendong adiknya dan mendudukkan Nayara diatas sofa lalu mengurut pelan kaki Nayara.

"Aduh kak Niko! Pelan-pelan dong! Sakit!" Bentak Nayara kepada Nicholas.

"Suara Lo kayak orang kesurupan aja! Gue mau masuk kamar dulu," kata Nathan lalu segera berlari kekamarnya.

"Kak Niko, kembaran kakak kok gamau tobat sih?" Tanya Nayara kepada Nicholas yang masih setia memijat kakinya.

"Tanya sama Kak Nathan lah, Kak Niko mana tahu ada-ada aja kamu ini, masih sakit gak?"

"Nggak kak, Thank you Kak Niko, luv u so much."

"Iya, Kakak mau mandi dulu. Abis itu kakak mau masak kamu ganti dulu aja bajunya biar gak kotor," setelah mengatakan itu, Nicholas langsung balik menuju kamarnya begitupun Nayara.

****

"Nayara!! Bastian!!" Teriak Gisel lewat telfon yang membuat kedua orang yang disebut namanya menjauhkan ponsel dari telinga mereka.

"Astaga sel! Budek nih Gue!" Protes Bastian.

"Kenapa Gisel? Heboh banget," tanya Nayara.

"Gue.... Gue.... hahahha" Kata Gisel cekikikan yang membuat kedua sahabatnya bingung.

"Gisel Lo ga papa kan?" Panik Nayara.

"Gisel Lo harus pergi ke dukun sekarang," kata Bastian.

"Ish! Bukan gitu! Gue keterima di SMA Semesta!!!" Kata Gisel heboh namun tak ada respon dari kedua sahabatnya.

"Halo, kok diem? Masih hidup kan?"

"Iya masih kok sel, lo baik-baik aja kan?" Bastian menanyakan itu lagi.

"Ish, kok reactionnya gitu ama sih? Kalian gimana lulus gak?" Tanya Gisel exited.

"Gue lulus, minggu depan daftar ulang," jawab Nayara.

"Gue juga minggu depan, lo kapan sel?"

"Yah, gue baru 2 minggu lagi baru daftar ulang, tapi gapapa kita akhirnya bisa satu sekolah yeay!" Kata Gisel lalu mereka bertiga melanjutkan percakapan dari mulai membahas tentang sekolah, crush, dan lain lain.

Apakah pertemanan mereka akan semakin erat setelah akhirnya mereka sekolah di SMA yang sama?